Warga Trunuh Tutup Celah Jalan gegara Makan Korban, Dishub Klaten Buka Suara

Warga Trunuh Tutup Celah Jalan gegara Makan Korban, Dishub Klaten Buka Suara

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Minggu, 29 Jun 2025 14:45 WIB
Celah median jalan Jogja-Solo Desa Trunuh, Klaten Selatan ditutup warga, Sabtu (28/6/2025)
Celah median jalan Jogja-Solo Desa Trunuh, Klaten Selatan ditutup warga, Sabtu (28/6/2025) (Foto: dok. detikJateng)
Klaten -

Celah median jalan di Jalan Jogja-Solo, Desa Trunuh, Kecamatan Klaten Selatan, Klaten ditutup warga. Warga cemas karena lokasi tersebut rawan kecelakaan hingga kasus terakhir menewaskan dua remaja.

Dinas Perhubungan Pemkab Klaten menyatakan kewenangan penutupan celah median itu di tangan PPK Kementerian PUPR. Dinas hanya menampung aspirasi masyarakat.

"Jalan itu jalan nasional jadi kewenangan di PPK kementerian. Surat warga sudah kami terima," ungkap Kepala Dinas Perhubungan Pemkab Klaten, Supriyono kepada detikJateng, Minggu (29/6/2025) siang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Supriyono menyatakan karena bukan kewenangan dinas, aspirasi masyarakat sudah dikoordinasikan dengan PPK. Penutupan itu diyakini juga tidak berdampak pada lalu lintas Klaten.

"Tidak berdampak. Kita selaku pemerintah daerah pada prinsipnya semakin banyak celah median tidak resmi ditutup semakin memperkecil risiko kecelakaan," jelas Supriyono.

ADVERTISEMENT

"Apalagi ini dari aspirasi masyarakat sendiri," imbuhnya.

Penilik Jalan PPK 3.4 Jateng, Fajar Suryanto menyatakan pihaknya sudah mengetahui keinginan masyarakat. Namun PPK menunggu surat dari Dinas Perhubungan dan Kepolisian.

"Kita tinggal menunggu surat dari Dinas dan Kepolisian. Begitu kemarin ada aspirasi masyarakat sudah kita koordinasikan," kata Fajar.

"Ya penutupan secepatnya. Karena ini Minggu belum bisa," imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, celah median jalan di jalan Jogja-Solo, Desa Trunuh, Kecamatan Klaten Selatan, Klaten ditutup. Penutupan dilakukan oleh warga yang khawatir lokasi semakin rawan kecelakaan.

Ketua RT 3 RW 4 Desa Trunuh, Api menyatakan penutupan dilakukan sebagai aspirasi warga sekitar. Sebabnya celah median jalan itu rawan kecelakaan.

"Ini jadi rawan, kemarin kecelakaan dua orang remaja meninggal. Kita terus rapat warga, ada usulan penutupan," kata Api, Sabtu (28/6).

Menurut Api, usulan diteruskan ke RT, RW, pemerintah desa, Koramil bahkan surat disampaikan ke dinas terkait. Di lokasi selama ini sudah sering terjadi kecelakaan.

"Sudah sering terjadi kecelakaan, sebelum pandemi COVID sebenarnya sudah diusulkan untuk ditutup. Harapannya ya ditutup untuk mengurangi kecelakaan," terang Api.




(aku/aku)


Hide Ads