Dokter Spesialis Toksikologi Akan Cek Korban Gigitan Ular Weling di Pekalongan

Dokter Spesialis Toksikologi Akan Cek Korban Gigitan Ular Weling di Pekalongan

Robby Bernardi - detikJateng
Jumat, 27 Jun 2025 15:15 WIB
Ilustrasi ular weling
Ilustrasi ular weling. Foto: dok. Laman Thai National Parks
Pekalongan -

Dokter Tri Maharani yang dikenal sebagai spesialis toksikologi ular berbisa di Indonesia disebut akan mengunjungi Raffa (11), korban gigitan ular weling asal Pekalongan. Raffa dirawat di ICU RSI Pekajangan, Pekalongan, sejak Senin (16/6) pekan lalu dan hari ini belum sadar.

Hal itu disampaikan humas RSI Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan, Atina, saat dimintai konfirmasi detikJateng melalui pesan singkat.

"Masih di ICU. Besok insyaallah mau dilihat dokter Tri Maharani," kata Atina, Jumat (27/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kuasa hukum pihak keluarga Raffa, Imam Maliki, juga menyebut bocah itu masih koma.

"Intinya masih di ICU, koma, belum sadar," ujar Imam.

ADVERTISEMENT

Sementara itu saat dimintai konfirmasi detik.com via pesan singkat, Jumat (27/6), dokter Tri Maharani mengatakan dirinya akan ke Pekalongan.

Diberitakan sebelumnya, di RSI Muhammadiyah Pekajangan, Pekalongan, Rafa ditangani empat dokter spesialis yaitu bedah, syaraf, anak, dan anestesi.

"Masih belum sadar. Tim medis masih berupaya semaksimal mungkin," kata Asisten Manajer Pelayanan Medis RSI Muhamamdiyah Pekajangan, dr Maria Ulfa, kepada detikJateng, Rabu (25/6/2025).

Ulfa menerangkan, pihaknya sudah berkonsultasi langsung dengan satu-satunya dokter spesialis toksikologi ular berbisa, Dr dr Tri Maharani, yang saat ini tugas di Kementerian Kesehatan. Dari hasil koordinasi tersebut dan dukungan dari Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, pihaknya mendapat antivenom neuropolyvalent.

"Pasien telah diberikan antivenom jenis neuropolyvalent yang secara spesifik digunakan untuk kasus gigitan ular dengan efek neurotoksik. Saat ini pasien dalam pengawasan intensif dan tim medis terus memantau perkembangan kondisi kesehatannya secara berkala," jelas Maria Ulfa.

Pihaknya mengucapkan terima kasih yang kepada semua pihak yang telah membantu penanganan Rafa. Dia juga mengajak masyarakat untuk mendoakan kesembuhan Rafa.

"Kami juga mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama mendoakan kesembuhan pasien agar dapat pulih kembali seperti sediakala. Semoga upaya ini menjadi bagian dari pelayanan terbaik RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan bagi masyarakat," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, R (11) digigit ular saat tertidur di dalam kamarnya pada Senin (15/6) sekitar pukul 04.00 WIB. Keluarga mengaku melihat ular hitam bercincin putih.

Rafa pun langsung dibawa ke mantri kesehatan setempat. Namun, kemudian dirujuk ke RSUD Kajen.

Bocah itu masuk IGD dan langsung ditangani tim medis. Namun, saat itu pihak RSUD Kajen menilai korban gigitan ular tersebut dalam kondisi di ambang normal, dan menyarankan untuk rawat jalan. Pihak keluarga pun sempat bersikukuh meminta Rafa dirawat inap.

Hingga akhirnya dalam perjalanan pulang, Rafa mengalami kejang-kejang dan jatuh pingsan. Keluarganya langsung membawa bocah itu ke RSI Muhamadiyah Pekajangan Pekalongan. Pasien masuk IGD, tidak lama, oleh tim medis langsung ditangani di ruang ICU.




(dil/afn)


Hide Ads