Nestapa Ibu-Anak Ngungsi ke Kandang Ayam Pekalongan Usai Diperkosa Tetangga

Nestapa Ibu-Anak Ngungsi ke Kandang Ayam Pekalongan Usai Diperkosa Tetangga

Tim detikJateng - detikJateng
Jumat, 27 Jun 2025 09:00 WIB
Illustrator 10 with Transparencies. Tight vector background illustration of a stop sign with the graffiti word rape. Add a headline and body copy or take out the background and make spot art. Check out my Ò€œConceptual SignsÒ€ light box for more.
Ilustrasi setop pemerkosaan. Foto: iStock
Solo -

Nestapa menimpa sekeluarga asal Kabupaten Pemalang. Keluarga yang terdiri dari enam orang itu terpaksa mengungsi ke kandang ayam di Pekalongan selama sebulan ini. Sebab, ibu dan anak di keluarga tersebut ketakutan usai diperkosa dan dicabuli oleh seorang tetangganya.

Didampingi seorang pengacara, pihak keluarga tersebut telah melapor ke Polres Pemalang. Kepolisian tengah melakukan penyelidikan.

Suami korban dan ayah korban mengatakan peristiwa itu terjadi pada akhir April hingga awal Mei lalu. Dia menyebut pelakunya berinisial Cas, tetangga di desanya di wilayah Pemalang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awalnya saya tidak tahu kejadiannya, istri dan anak tidak cerita. Kalau (mereka) cerita, pelaku mengancam akan membunuh. Anak istri baru cerita sebulan lalu, langsung saya bawa ke sini, ke tempat kerja untuk keamanan," pria itu saat ditemui detikJateng di kandang ayam tempat kerjanya di Pekalongan, Kamis (26/6/2025).

Kepala keluarga itu berujar, istrinya dan putrinya yang masih di bawah umur menjadi korban perkosaan dan pencabulan di rumahnya saat malam hari.

ADVERTISEMENT

"Dilakukan di rumah semua, saat malam. Kalau anak saya (jadi korban) saat anak saya sendirian, istri pas di luar rumah," ujar dia.

Rumahnya di Pemalang memang sederhana, menggunakan kayu papan. Meski pintunya dikunci, masih ada celah yang memungkinkan orang dari luar bisa masuk.

Pria itu menyebut istrinya diperkosa pelaku di depan anak-anaknya pada akhir April lalu. Sedangkan putrinya yang masih di bawah umur mengaku dicabuli empat kali, terakhir pada awal Mei lalu.

Si istri menuturkan, kejadiannya berawal saat dia memergoki pelaku masuk ke rumahnya dan hendak mencabuli putrinya.

"(Pelaku) Masuk lewat mana, tidak tahu. Saat itu suami masih bekerja di Pekalongan, kami tertidur (dia bersama anak-anaknya). Saya terbangun karena ada suara mencurigakan. Ternyata dia (pelaku) sudah di dalam kamar," kata wanita itu sambil menangis, kemarin.

Dia sudah berupaya mengusir pelaku. Namun, pelaku justru memperkosa dirinya di depan empat anaknya. Peristiwa itu terjadi pada akhir April lalu. Beberapa hari kemudian, pelaku kembali mencabuli anaknya pada minggu pertama bulan Mei.

"Apa yang dialami ke saya, saya simpan sendiri, tidak cerita ke suami. Saya takut cerita ke suami. Takut dibunuh dia (pelaku). Namun ternyata anak saya cerita sudah empat kali," ungkap dia.

Takut peristiwa itu terulang, si ibu itu mengajak anak-anaknya mengungsi ke rumah saudara. Setelah mengetahui kabar tersebut, suaminya memutuskan mengajak si istri dan anak-anaknya pindah ke tempat kerjanya di kandang ayam di Pekalongan.

"Biar tenang di sini, saya bisa memantau langsung. Ya betah tidak betah. Untungnya ayam sudah dipanen, ada sekitar 13 ribu ayam, beberapa hari lalu," kata si suami. Selama mengungsi di kandang ayam itu, mereka tinggal di sebuah bilik dari kayu beralas terpal dan kardus.

Keluarga itu melapor ke Polres Pemalang pada Jumat (13/6) lalu. Pelaporan itu dibantu oleh seorang pengacara bernama Jimmy Muslimin.

Dimintai konfirmasi detikJateng, Jimmy Muslimin mengatakan dirinya memberikan bantuan gratis kepada keluarga tersebut.

"Jadi ada yang melaporkan ke kantor kami, tidak lama setelah itu kami ke sini, kasihan harus ngungsi di kandang ayam. Saat itu masih banyak ayamnya. Kita bantu proses pelaporan pada Jumat (13/6). Alhamdulillah, laporan diterima di Polres Pemalang," kata Jimmy, kemarin.

"Korban, anak dan ibunya, sudah diperiksa. Harapan kami atas nama kemanusian, perkara ini berjalan terang benderang, agar pelaku bisa diamankan. Agar mereka bisa kembali ke rumah," sambungnya.

Dimintai konfirmasi secara terpisah, KBO Sat Reskrim Polres Pemalang Ipda Assadhi menegaskan pihaknya telah menindaklanjuti laporan tersebut.

"Untuk pelaporan tersebut, sudah kami tindak lanjuti. Kami sudah meminta keterangan dari para korban dan saksi-saksi," kata Assadhi.

"Untuk korban sudah kami lakukan pemeriksaan untuk visum. Kami masih mengumpulkan alat bukti, apabila sudah cukup alat buktinya, langsung dilakukan penindakan terhadap pelaku," imbuhnya.




(dil/dil)


Hide Ads