Jurnalis dan Relawan Bersitegang Saat Evakuasi Pendaki Muria Jatuh Berdamai

Jurnalis dan Relawan Bersitegang Saat Evakuasi Pendaki Muria Jatuh Berdamai

Dian Utoro Aji - detikJateng
Kamis, 26 Jun 2025 17:47 WIB
Proses mediasi jurnalis dan relawan yang sempat mengintimidasi saat liputan proses evakuasi pendaki jatuh di Pegunungan Muria, Kudus, Kamis (26/6/2025).
Proses mediasi jurnalis dan relawan yang sempat mengintimidasi saat liputan proses evakuasi pendaki jatuh di Pegunungan Muria, Kudus, Kamis (26/6/2025). Foto: dok. IJTI Muria Raya
Kudus -

Permasalahan dugaan intimidasi yang dialami jurnalis saat proses evakuasi pendaki terjatuh di jalur pendakian Puncak Natas Angin, Pegunungan Muria, Kudus, oleh oknum relawan akhirnya damai. Kedua belah pihak sepakat saling memaafkan.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, Mundir, mengatakan kedua belah pihak antara relawan dan jurnalis telah ditemukan tadi siang. Menurutnya perselisihan keduanya telah dinyatakan selesai.

"Kami melanjutkan tadi sore terkait klarifikasi, terkait kejadian selisih antara relawan dan teman-teman jurnalis di lapangan bahwa hari kami nyatakan selesai," ungkapnya kepada wartawan di Kudus, Kamis (26/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya keduanya sepakat untuk saling memaafkan. Ke depan, kata dia, kejadian ini sebagai pembelajaran dan memahami kinerja jurnalis dan relawan saat di lapangan.

"Sudah ada ketemu antara teman relawan dan jurnalis. Bahwa intinya kita perlu kerja sama antara sesuai dengan SOP masing-masing dan etik masing-masing harus saling membantu dan melengkapi dalam rangka untuk memberikan berita yang update dan dapat dipercaya," ungkap dia.

ADVERTISEMENT

Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Muria Raya, Iwhan Miftkhudin, secara terpisah berujar bahwa insiden intimidasi antara jurnalis dan relawan berakhir damai. Pihaknya tidak memperpanjang permasalahan ini. Sebab relawan seorang pekerja bidang kemanusiaan.

"Dengan pertemuan siang ini kami tidak mau menyalahkan seseorang karena kerja relawan ini adalah kemanusiaan. Kami juga memiliki rasa persaudaraan artinya dari pertemuan ini kami memaafkan untuk introspeksi kawan jurnalis saat proses evakuasi kemarin," jelasnya.

Iwhan berhadap ke depannya kejadian serupa tidak terulang lagi. "Dengan kejadian ini kami berharap ke depan tidak akan terulang lagi," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, insiden intimidasi dialami oleh sejumlah jurnalis saat melakukan peliputan evakuasi pendaki yang terjatuh dari jalur pendakian Puncak Natas Angin Pegunungan Muria, Kabupaten Kudus. Jurnalis pun menyayangkan sikap arogan dari oknum relawan.




(apu/rih)


Hide Ads