Video arak-arakan pengantin duduk di pelaminan yang diarak menggunakan forklift beredar media sosial. Video tersebut salah satunya diunggah akun Instagram @kotamuntilan_info. Begini ceritanya.
"MUNTILAN DUWE GAWE! NGANTENAN MERIAH DIARAK NGENE, RETI NENG DUSUN NDI ORA LUR? KREATIF, SEMARAK NGANTENAN DI SALAH SATU DUSUN DI MUNTILAN ANTIMAINSTREAM. Tau siapa ngantennya ga lur? Wujud kebahagiaan dan kreativitas tanpa batas," tulis keterangan dalam unggahan itu, dilihat detikJateng, Selasa (24/6/2025).
Dalam video tersebut terlihat pengantin it duduk di bagian depan forklift yang dihias dan diberi kursi. Mereka diapit dua perempuan yang duduk di sisi kanan dan kirinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, di belakang mereka tampak para pengombyong yang memainkan sejumlah alat musik termasuk bende dan bedug. Arak-arakan pengantin itu terjadi di Desa Sedayu, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang.
Pengantin ini bernama Asep Kurniawan (28) dan Siti Nur Khapsoh (25). Keduanya telah melangsungkan ijab kabul di rumah Siti di Dusun Sedayu II, Desa Sedayu, pada pukul 06.00 WIB, Minggu (22/6).
"Awalnya cuma tetangga sebelah (dusun). Itu kan yang cewek adik saya, terus pengantin laki-laki itu kan ponakan juragan saya. Terus saya bekerja di pakliknya pengantin laki-laki kan di bahan batu. Punya alat berat seperti forklift itu," kata Muhammad Gunawan, kakak mempelai perempuan saat dihubungi wartawan, Selasa (24/6/2025).
"Terus sama anak anak iseng-iseng, saya mengusulkan kan cuma tetangga sebelah terus jalan kaki. Gimana kalau pakai forklift biar unik lah. Biasanya kalau di sini, pengantin dari Sedayu itu, biasanya dari mana nanti disetop jauh dari lokasi penganten biasanya diarak jalan kaki biasa," sambung dia.
Karena saudara pengantin laki-laki memiliki alat berat, maka dipilihlah ide naik forklift biar tampak beda. Arak-arakan itu menempuh jarak sekitar 1 km.
"Terus anak-anak pemuda sini (setuju), oh iya bagus, bagus. Terus malamnya (sebelumnya) dihias, didekor sampai tengah malam. Alhamdulillah nggak nyangka kemarin pagi (Senin) pada tanya-tanya kok viral," imbuhnya.
"Niatnya cuma menghibur biar ramai. Biasanya pengantin jalan kaki, diarak pakai gamelan cuma biasa. Ini kan uniknya pakai alat berat forklif, dihias kayak model Bali, kanan kirinya kayak model Bali. (Diarak) Pakai bende, sama beduknya. Sedayu kan punya kreasi Kubro Siswo," ujarnya.
Setelah ijab kabul pukul 6 pagi, resepsi digelar pukul 09.30 WIB. Selepas zuhur, pengantin itu diarak ke tempat si laki-laki.
"Habis ijab kan acara di tempat saya dulu, resepsi dulu. Jadi itu istilahnya dari pihak saya masrahke. Yang laki juga ngunduh. Sehari kelar. Yang di laki-laki jam 13.30 WIB," kata dia.
Pengantin laki-laki, Asep Kurniawan mengaku terharu dengan arak-arakan kemarin. "Senang, bahagia. Iya (jadi pengalaman seumur hidup)," ujarnya.
(dil/apu)