Seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Fakultas Agama Islam dilaporkan tewas tenggelam di Kedung Kali Rambat, Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas. Korban bernama Bramasta Ahmad Rifai (20) warga Desa Pengadegan, Kecamatan Pengadegan, Kabupaten Purbalingga.
Plt Kapolsek Baturraden, Iptu Mufied Bayu Aji menjelaskan korban bersama tiga temannya, Khama Putra Pambudi (18), Tri Anjar Prasetyo (18) dan Muhammad Lutfi Syarif (19) berangkat dari tempat kos menuju ke lokasi pada Minggu (22/6) sekitar pukul 09.00 WIB.
Keempatnya disebut tengah mengerjakan tugas kuliah sebelum bermain di kedung. Selesai mengerjakan tugas mereka beristirahat di dekat lokasi kejadian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Korban saat itu mengajak temannya untuk berenang. Namun, ajakan tersebut ditolak karena keduanya merasa lelah dan tidak bisa berenang," kata Mufied dalam keterangan tertulisnya, Minggu (22/6/2025).
Menurut Mufied, karena ajakannya ditolak, korban memutuskan berenang sendiri. Awalnya korban sempat menuju tengah kedung dan berhasil kembali ke pinggir.
Namun, saat mengulangi kedua kalinya berenang ke tengah, korban tampak kesulitan dan memberi isyarat meminta pertolongan kepada kedua saksi.
"Jadi korban berenang sendirian. Nah saat berenang diduga mengalami keram, karena sempat terlihat kesulitan dan meminta tolong kepada temannya," terangnya.
Karena tidak ada yang bisa berenang, rekan korban langsung meminta bantuan pengunjung lain yang hendak menuju Curug Pengantin.
"Korban berhasil diangkat dari dasar kedung dalam keadaan tidak sadarkan diri," jelasnya.
Setelah mendapat informasi tersebut pada pukul 12.30 WIB, korban dievakuasi ke Balai RW setempat. Selanjutnya pada pukul 14.45 WIB tim Inafis Polresta Banyumas bersama tim kesehatan dari Puskesmas Baturraden II tiba di lokasi dan memastikan korban sudah dalam kondisi meninggal dunia.
"Dari hasil pemeriksaan luar oleh dr Dewi Permatasari dan Tim Inafis Polresta Banyumas, tidak ada tanda kekerasan fisik, tidak ditemukan luka luar, sehingga diprediksi penyebab kematian murni karena tenggelam," ungkapnya.
Jenazah korban kemudian dibawa ke RSUD Margono Soekarjo Purwokerto pukul 15.05 WIB, untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Korban Mahasiswa Berprestasi
Sementara itu, dalam rilis yang disiarkan Rektor UMP, Prof Jebul Suroso mewakili sivitas akademika menyampaikan belasungkawa atas peristiwa ini. Menurut dia, Bramasta merupakan salah satu mahasiswa berprestasi.
"Bramasta adalah mahasiswa cerdas, santun, dan selalu menunjukkan semangat tinggi dalam belajar. Ia terpilih sebagai salah satu kader unggulan di kampus kami. Kehilangan ini amat memukul kami semua," kata Jebul.
Dalam rilis yang sama, Kepala Biro Humas dan Protokol UMP, Irfan Fatkhurohman, menambahkan pihak kampus akan mendampingi keluarga dan memastikan seluruh proses administrasi, termasuk prosesi pemulangan jenazah, berjalan lancar.
"UMP berkomitmen memberi dukungan penuh kepada keluarga almarhum. Doa terbaik kami haturkan agar Allah SWT menerima amal ibadah Bramasta dan memberikan kekuatan bagi keluarga yang ditinggalkan," ujar Irfan.
Irfan mengimbau seluruh mahasiswa untuk lebih berhati-hati saat melakukan kegiatan di luar kampus, terutama di area wisata air, serta selalu memperhatikan prosedur keselamatan. Selanjutnya sivitas akademika UMP akan menggelar salat gaib dan doa bersama untuk mendoakan almarhum.
(ams/ams)