13 Jenis Rudal Iran, Mana yang Paling Kuat di Timur Tengah?

13 Jenis Rudal Iran, Mana yang Paling Kuat di Timur Tengah?

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Sabtu, 21 Jun 2025 11:02 WIB
An Iranian Sejjil solid-fueled medium-range ballistic missile is being displayed at the Azadi (Freedom) square in western Tehran during a rally to mark the 45th anniversary of the victory of Irans 1979 Islamic Revolution, on February 11, 2024. The Iranian Islamic Revolution, which led to the overthrow of the Pahlavi dynasty in 1979, replaced the Imperial State of Iran with the present-day Islamic Republic of Iran. (Photo by Morteza Nikoubazl/NurPhoto via Getty Images)
Rudal Iran Sejjil. (Foto: NurPhoto via Getty Images/NurPhoto)
Solo -

Iran dikenal sebagai salah satu negara dengan kekuatan militer paling berkembang di Timur Tengah, terutama dalam hal teknologi misil atau peluru kendali (rudal). Dari puluhan sistem senjata yang mereka kembangkan secara mandiri, jenis rudal Iran menjadi sorotan utama karena kemampuannya menjangkau target jauh dan menghantam sasaran dengan presisi tinggi.

Selama satu dekade terakhir, Iran terus berinvestasi besar-besaran dalam pengembangan rudal balistik, rudal jelajah, hingga sistem peluncuran satelit yang juga berpotensi digunakan untuk kepentingan militer. Sumber-sumber intelijen Barat yang dilaporkan New York Times serta Euronews bahkan menyebutkan bahwa beberapa di antara rudal ini mampu membawa hulu ledak konvensional maupun non-konvensional, menjadikannya ancaman serius bagi negara-negara di sekitarnya.

Lalu, dari sekian banyak senjata yang dimiliki, rudal mana yang paling kuat dan berpengaruh di kawasan Timur Tengah? Dalam artikel ini, detikJateng akan membahas secara mendetail 13 jenis rudal Iran yang paling menonjol. Mari simak selengkapnya!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jenis Rudal Iran

Dengan lebih dari 3.000 rudal balistik menurut Komando Pusat AS (CENTCOM) yang dilansir Iran Watch, Iran telah membangun kemampuan rudal strategis yang mencakup berbagai jenis dan jarak tembak, mulai dari rudal jarak pendek hingga sistem rudal balistik menengah (MRBM) yang dapat mencapai Israel dan bahkan wilayah Eropa Selatan.

A. Rudal Balistik Jarak Pendek (SRBM)

Jenis rudal ini dirancang untuk menyerang target dalam radius kurang dari 1.000 kilometer. Iran memiliki beberapa model:

ADVERTISEMENT

1. Shahab 1 dan Shahab 2

Rudal ini adalah versi Iran dari rudal Scud buatan Soviet. Shahab 1 punya jangkauan sekitar 300 km sedangkan Shahab 2 mencapai 500 km. Keduanya menggunakan bahan bakar cair dan hanya punya satu tahap pendorong. Akurasinya rendah dan sudah digunakan dalam konflik sebelumnya.

2. Qiam 1

Qiam adalah versi modifikasi dari Shahab yang lebih canggih. Rudal ini tidak memiliki sirip ekor, sehingga lebih sulit dideteksi radar dan lebih mudah diluncurkan dari peluncur bergerak. Jarak tembaknya mencapai 800 km dan mampu membawa hulu ledak seberat 650 kg.

3. Fateh 110 dan varian lainnya seperti Fateh 313 dan Zolfaghar

Fateh 110 adalah rudal berbahan bakar padat yang terkenal karena akurasinya cukup tinggi. Jarak tembaknya sekitar 300 hingga 700 km tergantung versi. Fateh 313 lebih modern dan bisa mencapai target dengan presisi sekitar 10 hingga 30 meter. Rudal ini sering dipakai untuk menyerang sasaran militer yang tidak berlapis baja.

4. Dezful dan Raad 500

Terakhir, ada Dezful yang merupakan pengembangan dari Zolfaghar dengan jangkauan hingga 1.000 km. Ini adalah rudal solid-fuel yang cepat diluncurkan. Sedangkan Raad 500 adalah versi yang lebih ringan dan menggunakan bahan komposit, namun belum banyak dipakai secara luas.

B. Rudal Balistik Jarak Menengah (MRBM)

Jenis rudal ini memiliki jangkauan antara 1.000 hingga 3.000 kilometer dan bisa digunakan untuk menyerang negara-negara yang jauh seperti Israel atau pangkalan militer AS di wilayah Teluk. Berikut ini adalah beberapa modelnya:

1. Shahab 3 dan Ghadr

Shahab 3 adalah rudal klasik jarak menengah dengan jangkauan sekitar 1.300 km. Ghadr adalah versi modifikasinya yang lebih ringan dan lebih presisi, dengan jarak 1.600 km. Meski keduanya masih menggunakan bahan bakar cair, rudal-rudal ini sering ditampilkan dalam parade militer Iran.

2. Emad

Emad adalah peningkatan dari Ghadr dengan kemampuan manuver lebih baik saat mendekati target. Jangkauannya sekitar 1.800 km. Iran mengklaim rudal ini cukup akurat dan bisa membawa berbagai jenis hulu ledak, termasuk yang berdaya ledak besar.

3. Khorramshahr

Ini adalah salah satu rudal paling ditakuti dari Iran. Versi terbaru seperti Khorramshahr 4 bisa menempuh jarak 2.000 hingga 3.000 km dan membawa banyak submunisi. Rudal ini diyakini dapat membawa hulu ledak besar bahkan hingga 1.500 kg. Akurasinya cukup tinggi untuk ukuran rudal besar.

4. Sejjil

Berbeda dari rudal lainnya, Sejjil menggunakan dua tahap pendorong dan bahan bakar padat, yang membuatnya bisa diluncurkan dengan cepat dan sulit dilacak. Jangkauan maksimalnya mencapai 2.000 km dan dirancang untuk menjadi pengganti rudal berbahan bakar cair seperti Shahab.

5. Kheibar Shekan dan Haj Qassem

Kheibar Shekan adalah rudal baru berbahan bakar padat dengan jangkauan 1.450 km. Ini didesain agar lebih ringan dan lebih cepat. Haj Qassem juga merupakan rudal padat dengan jangkauan sekitar 1.400 km dan dipercaya lebih presisi, cocok untuk menghancurkan infrastruktur militer jarak jauh.

C. Rudal Jelajah (Cruise Missiles)

Berbeda dengan rudal balistik yang mengikuti lintasan parabola, rudal jelajah terbang pada ketinggian rendah dan lebih sulit dideteksi radar. Untuk jenis ini, Iran memiliki dua model utama, yaitu:

1. Soumar dan Hoveizeh

Soumar diduga merupakan hasil rekayasa balik dari rudal Rusia Kh 55. Jaraknya belum pasti, tapi diyakini bisa mencapai lebih dari 2.000 km. Hoveizeh adalah varian darinya dengan jarak sekitar 1.350 km dan menggunakan mesin turbojet.

2. Ya Ali dan Paveh

Ya Ali adalah rudal jelajah jarak pendek sekitar 700 km. Paveh adalah versi yang lebih baru dan lebih jauh, dengan jangkauan 1.650 km. Keduanya bisa diluncurkan dari darat dan sangat cocok untuk serangan diam-diam terhadap target penting.

D. Sistem Peluncur Satelit (SLV)

Iran mengklaim rudal SLV ini untuk misi luar angkasa. Namun, beberapa sistem peluncur satelit Iran seperti Simorgh, Zuljanah, dan Ghaem-100 menggunakan teknologi mirip dengan rudal balistik jarak jauh, dan dapat dialihfungsikan untuk keperluan militer.

1. Safir dan Simorgh

Safir adalah roket dua tahap pertama Iran, mampu mengangkat satelit kecil ke orbit. Simorgh adalah versi yang lebih besar dan mampu membawa muatan lebih berat sejauh 4.000 hingga 6.000 km.

2. Zuljanah dan Ghaem 100

Zuljanah adalah roket padat yang lebih modern, cocok untuk peluncuran cepat. Ghaem 100 adalah versi tiga tahap dan bisa mengirimkan muatan hingga 1.000 kg, menunjukkan potensi untuk pengembangan rudal antar benua.

Mana Rudal Iran yang Paling Kuat di Timur Tengah?

Menurut laporan Komando Pusat Amerika Serikat atau United States Central Command (CENTCOM), Iran memiliki lebih dari 3.000 rudal balistik. Ini adalah jumlah terbesar di kawasan Timur Tengah yang bahkan belum termasuk rudal jelajah dan drone bersenjata hasil pengembangan beberapa tahun terakhir. Dari keseluruhan arsenal tersebut, rudal Khorramshahr menonjol sebagai senjata balistik paling kuat dan paling mengancam dalam persenjataan Iran.

Khorramshahr memiliki jangkauan antara 2.000 hingga 3.000 kilometer, yang memungkinkan Iran menyerang target jauh melampaui perbatasannya, termasuk seluruh wilayah Israel, negara-negara Teluk Arab, dan pangkalan-pangkalan militer AS di kawasan tersebut. Rudal ini mampu membawa hulu ledak seberat hingga 1.500 kilogram, termasuk varian hulu ledak klaster yang diyakini dapat mengangkut hingga 80 submunisi. Senjata ini memberikan daya rusak luas terhadap target-target bernilai strategis seperti sistem pertahanan udara, pangkalan militer, atau infrastruktur kritis.

Basis desain Khorramshahr adalah rudal Korea Utara BM-25 Musudan yang menggunakan bahan bakar cair dengan satu tahap peluncuran. Efisiensi ini memungkinkan waktu persiapan lebih singkat sekaligus kapasitas muatan besar. Versi terbarunya seperti Khorramshahr-4, dikembangkan dengan akurasi tinggi yang ditandai dengan perkiraan Circular Error Probable (CEP) hanya sekitar 30 meter, tingkat presisi yang cukup untuk menghancurkan target bernilai tinggi secara langsung.

Penggunaan Khorramshahr dalam konflik terbuka akan menandai kesiapan Iran untuk mengerahkan aset strategisnya sebagai bentuk penangkalan atau pembalasan. Laporan CENTCOM juga memperingatkan bahwa rudal-rudal seperti Khorramshahr menunjukkan kemajuan Iran dalam teknologi misil, yang tak hanya bersifat defensif, tetapi juga ofensif dengan potensi penetrasi terhadap sistem pertahanan modern seperti Arrow atau David's Sling milik Israel.

Demikianlah penjelasan lengkap mengenai jenis rudal Iran, termasuk salah satu yang terkuat di Timur Tengah. Semoga bermanfaat!




(sto/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads