Sopir Truk Protes Aturan ODOL, Ring Road Solo-Karanganyar Diblokade

Sopir Truk Protes Aturan ODOL, Ring Road Solo-Karanganyar Diblokade

Tara Wahyu NV - detikJateng
Kamis, 19 Jun 2025 15:13 WIB
Aksi Sopir truk soal odol di Ring Road Solo, Kamis (19/6/2025).
Aksi Sopir truk soal odol di Ring Road Solo, Kamis (19/6/2025). Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng.
Karanganyar -

Massa sopir truk menggelar aksi di Jalan Ring Road, Solo. Massa yang membawa truk-truk besar itu membuat jalur dari arah Solo ke Karanganyar tertutup. Sedangkan jalur dari Karanganyar menuju Solo dibagi menjadi dua arah dengan motor.

Dari pantauan detikJateng, massa datang membawa truk-truk mereka dan diparkirkan di badan jalan. Ada juga truk yang menutup jalur dari arah Solo ke Karanganyar.

Truk-truk besar itu di parkiran di tengah jalan arah Solo menuju Karanganyar di depan SPBU Plesungan hingga 800 meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sopir truk dari 32 komunitas Solo Raya itu datang sekira pukul 11.00 WIB. Truk-truk mereka dihiasi dengan tulisan-tulisan protes kebijakan zero over dimension over loading (ODOL) tahun 2026.

Di atas truk-truk mereka juga membawa spanduk dengan berbagai tulisan berupa 'Nek ora oleh odol yawes tak ora gowo', 'kami sopir bukan maung','Diam tertindas atau bangkit melawan'.

ADVERTISEMENT

Pihak kepolisian juga melakukan penguraian jalan.Kasatlantas Polres Karanganyar, AKP Agista Ryan Mulyanto, mengatakan pihaknya telah terjunkan personel untuk mengatur lalu lintas agar tidak terjadi kemacetan.

"Kondisi lalu lintas saat ini masih terkendali jadi kita sudah floating berapa personel untuk pengalihan arus sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas," katanya di lokasi, Kamis (19/6/2025).

Lebih lanjut, Ryan mengatakan, aspirasi seluruh sopir truk akan ditampung dan akan diteruskan ke atasan. Mengingat, sopir yang hadir tidak hanya dari Solo dan Karanganyar saja.

"Aspirasi sopir truk Solo Raya ini kita tampung karena ini menyangkut tidak Karanganyar saja Jadi kita tetap teruskan ke atasan yang lebih tinggi gitu untuk minta petunjuk dari perwakilan dari sopir truk kemungkinan dari perwakilan dari Polda," pungkasnya.

Sementara itu, Paguyuban Manunggal Sopir (PMS) Solo, Kos Sriyanto, mengatakan aksi yang dilakukan ini sebagai bentuk solidaritas sesama sopir yang di Jawa Timur.

"Ini bentuk rasa solidaritas sesama supir, terkait dengan masalah over load over dimensi, kita apresiasi teman-teman yang ada di Surabaya," katanya ditemui di lokasi, Kamis (19/6).

Ia mengatakan bahwa pihaknya mengaku mempersilakan pemerintah menerapkan zero ODOL. Namun, pihaknya meminta agar tidak tebang pilih.

"Kalau misalkan kita itu mau diterapkan monggo silakan dari pemerintah, tapi jangan sampai tebang pilih. Tebang pilih dalam arti gini, yang menengah ke atas dibiarkan, yang menengah ke bawah disikat, disapu habis," ujarnya.

Selain mengenai zero ODOL, pihaknya juga menyoroti mengenai uji emisi yang tidak dipersulit. Ia mengaku bahwa selama ini masih dipersulit mengenai panjang bak.

"Masalah uji emisi. Uji emisi itu kan kita sudah ada di dinas perhubungan, kita kalau bisa jangan dipersulit. Masalahnya apa? kita di Solo ini semua itu mobilnya standar, sesuai dengan ketentuan pemerintah tapi masih dipersulit masalah panjang bak dan sebagainya," jelasnya.

Kos juga menyoroti sosialisasi yang dilakukan di lapangan. Di mana, sudah ada penindakan yang dilakukan saat masih sosialisasi.

"Kadang di lapangan itu kayak petugas itu kayak apa ya, petugas di lapangan itu dikit-dikit ODOL, dikit-dikit ODOL. Nah, itu loh yang bikin, padahal ini baru sosialisasi. Ternyata kenyataannya di lapangan sudah diterapkan, langsung disidik, langsung ditilang," pungkasnya.




(apl/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads