Jemaah Haji Embarkasi Solo Wafat di Saudi Tambah Jadi 35 Orang

Jemaah Haji Embarkasi Solo Wafat di Saudi Tambah Jadi 35 Orang

Jarmaji - detikJateng
Selasa, 17 Jun 2025 14:35 WIB
Humas PPIH Embarkasi Solo, Gentur Rachma Indriadi memaparkan kondisi calon jemaah haji yang gagal berangkat tahun ini, Rabu (7/5/2025).
Humas PPIH Embarkasi Solo, Gentur Rachma Indriadi saat memaparkan kondisi calon jemaah haji yang gagal berangkat tahun ini, Rabu (7/5/2025). (Foto: dok. detikJateng)
Boyolali -

Jemaah haji Embarkasi Solo yang wafat di Arab Saudi bertambah lagi. Hingga hari ini tercatat ada 35 jemaah yang meninggal dunia. Sedangkan yang sakit dan masih dirawat Saudi juga bertambah menjadi 150 orang.

"Untuk update jemaah yang wafat sampai dengan saat ini tercatat ada 35 jemaah yang wafat di Tanah Suci," kata Humas PPIH Embarkasi Solo, Gentur Rachma Indriadi, kepada para wartawan Selasa (17/6/2025).

Ada tambahan 3 jemaah yang meninggal dunia. Yaitu Painem Jaseri (86), dari Kloter 89. Jemaah asal Kabupaten Wonosobo itu meninggal dunia di Makkah pada Sabtu (14/6) pukul 04.50 Waktu Arab Saudi (WAS).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian Suhartono Basari Madsyafii, kloter 13 dari Kabupaten Brebes yang meninggal dunia pada Sabtu (14/6) pukul 16.30 WAS. Serta Miyatun Sutaminjaya, dari kloter 81 asal Kabupaten Magelang, wafat pada Minggu (15/6) pukul 06.57 WAS. Tiga jemaah yang wafat di Makkah tersebut telah dimakamkan di makam Sharaya.

Lebih lanjut Gentur juga menyampaikan perkembangan jemaah haji yang sakit di Arab Saudi. Per hari ini tercacat ada 150 jemaah yang sakit di Tanah Suci dan dirawat di rumah sakit maupun klinik kesehatan haji Indonesia yang ada di sana.

ADVERTISEMENT

"Sampai dengan saat ini tercatat ada 150 jemaah (Embarkasi Solo) yang menjalani perawatan di Tanah Suci, baik di Rumah Sakit Arab Saudi maupun di Klinik Kesehatan Haji Indonesia," jelas Gentur.

Banyaknya jemaah yang sakit tersebut, menurut dia, sebagian disebabkan karena efek kelelahan pasca menjalankan puncak ibadah haji di Arofah-Muzdalifah-Mina (Armuzna). Mereka mengalami keluhan sesak nafas, demam dan sebagainya sehingga perlu perawatan medis lebih lanjut di rumah sakit maupun klinik.

"Beberapa karena memang efek pasca Armuzna. Kecapekan, sesak nafas demam dan sebagainya," imbuh dia.

Sedangkan jemaah yang sakit setiba di Tanah Air, kata Gentur, saat ini ada tiga orang. Satu jemaah dirawat di Rumah Sakit Deli Serdang, karena sakit di pesawat dalam perjalanan pulang ke Indonesia. Kemudian satu jemaah dirawat di RSUD Pandan Arang Boyolali dan satu jemaah lagi di RSUP Surakarta.




(aku/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads