Rumah Sakit Amanah Mahmudah (RSAM) Brebes, Jawa Tengah, jadi sorotan karena viral tidak memberi izin ambulans membawa pasien yang kritis. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes menyatakan memberikan sanksi teguran kepada RS.
Kepala Dinas Kesehatan Brebes, Ineke Tri Sulistyowati, mengaku sangat menyesalkan sikap RSAM Sitanggal. Dalam penilaian Ineke, seharusnya RS bersedia mengantarkan pasien menggunakan ambulans jika mengalami kritis.
Dalam kondisi kritis, pasien kecelakaan lalu lintas sangat butuh penanganan segera di rumah sakit rujukan yang lebih memadai. Selain itu, yang sangat disesalkannya, mobil ambulans rumah sakit tersedia pada malam itu. Karena tidak diperbolehkan pakai ambulans, keluarga korban akhirnya membawa pasien bernama Ruswad, warga Dukuh Siramin Desa Slatri, Kecamatan Larangan menggunakan mobil pikap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang saya sesalkan ada mobil ambulans ya harusnya dipakai, karena ini menyangkut nyawa manusia. Jadi tidak ada alasan rumah sakit, kalau mobil ambulans tersedia ya mestinya harus dipakai," kata Ineke ditemui di kantornya, Kecamatan Brebes, Jumat (13/6/2025).
Ineke menekankan, dalam situasi kegawatdaruratan, seharusnya pihak rumah sakit segera mengutamakan penanganan pasien. Jangan sampai, dengan alasan harus melalui prosedur, pasien tidak segera dibawa ke rumah sakit rujukan untuk ditangani.
"Terlepas itu nanti rujukannya lewat sistem, tapi pasien dibawa dulu pakai mobil ambulans. Jadi alasan kemanusiaan ini juga tentunya harus kita kedepankan," kata Ineke.
Ineke mengaku telah memberikan sanksi teguran terhadap manajemen rumah sakit. Pihaknya juga sedang mendalami tentang prosedur yang tidak sesuai.
"Rumah sakit Amanah Mahmudah sudah mendapat sanksi teguran. Kami akan dalami lagi soal prosedur yang tidak sesuai," tandas Ineke.
Ineke mengakui, pihak rumah sakit sebenarnya juga sudah melakukan penanganan kegawatdaruratan oleh dokter IGD. Saat itu pasien mengalami perdarahan di telinga yang dikhawatirkan ada gegar otak. Sehingga harus segera dilakukan rujukan ke rumah sakit yang lebih memadai
"Tapi mestinya difasilitasi oleh rumah sakit. Jangan dibiarkan keluarga membawa pasien tersebut tanpa pendampingan atau rujukan dari rumah sakit, apalagi pakai pikap," kata Ineke.
Pihaknya meminta RSAM juga harus berempati kepada keluarga pasien. Serta melakukan audit internal demi perbaikan.
"Dengan viralnya kejadian ini tentunya kita harus selalu mengedepankan kualitas pelayanan dan keselamatan pasien. Apalagi ini pasien kecelakaan lalu lintas," pintanya.
Atas peristiwa itu, Ineke sebagai pembina rumah sakit di Brebes meminta semua rumah sakit milik pemerintah maupun swasta untuk memberikan pelayanan kesehatan secara maksimal untuk masyarakat.
Diberitakan sebelumnya, video yang viral di media sosial menunjukkan momen kritis seorang korban kecelakaan lalu lintas yang dibawa menggunakan mobil bak terbuka atau pikap.
Dalam video berdurasi 19 detik tersebut, terlihat sejumlah warga dan keluarga korban meminta bantuan ambulans dari Rumah Sakit Amanah Mahmudah (RSAM) Sitanggal, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, untuk merujuk korban ke rumah sakit lain.
Peristiwa ini terjadi pada Selasa (10/6) malam sekitar pukul 19.30 WIB. Korban yang bernama Ruswad, warga Dukuh Siramin, Desa Slatri Kecamatan Larangan, Brebes, mengalami kecelakaan di jalan Ketanggungan-Jatibarang.
(apu/ahr)