Aksi maling hanya mengenakan celana panjang dan penutup kepala di sebuah apotek wilayah Undaan, Kabupaten Kudus, terekam kamera CCTV hingga viral di media sosial. Polisi pun turun tangan mengejar pelaku.
Video ini seperti diunggah pada akun @liputankudus 23 jam yang lalu. Pada video itu memperlihatkan seorang pria mengenakan celana, bertelanjang dada, dan mengenakan penutup kepala masuk ke dalam apotek.
Terlihat pria itu menelusuri dalam apotek. Terlihat sepertinya sedang mencari uang atau benda berharga yang ada di dalam apotek. Sontek kejadian ini ramai di media sosial dan ditonton ribuan kali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Telah terjadi pembobolan di apotek Shanum tadi malam. Uang Rp 18 juta raib dibawa maling. Jalan Undaan Purwodadi gang Tower KM.6 Wates Desa Dadi Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus," tulisnya seperti dilihat detikJateng, Kamis (12/6/2025).
Pemilik apotek, Reni Salis Kartiko, menjelaskan kejadian itu terjadi pada Rabu (11/6) dini hari. Awalnya karyawannya melihat adanya laci yang tidak ada saat pagi hari. Setelah mengecek rekaman CCTV ternyata ada maling masuk ke dalam apotek miliknya.
"Awalnya kalau pagi memang ada teman yang buka, karyawan, pagi-pagi kok ada uang celengan di meja tengah nggak ada. Terus di laci juga nggak ada. Terus saya buka CCTV dan ternyata ada maling," jelasnya kepada wartawan ditemui di lokasi, Kamis (12/6).
Menurutnya, dari rekaman CCTV, maling itu masuk ke apotek sekitar jam 01.46 WIB. Maling seorang diri hanya mengenakan penutup kepala dan celana panjang. Maling itu masuk dari atap kemudian kamar mandi dan ke dalam apotek.
"Itu pakai penutup kepala. Masuk dari atap terus lewat kamar mandi," ujarnya.
Akibat kejadian ini uang belasan juta di apotek hilang digondol maling. "Yang hilang uang lembaran, receh ditinggal, uang receh selebih Rp 15 juta sampai Rp 18 juta," jelasnya.
Terpisah, Kapolsek Undaan, AKP Kanan membenarkan telah menerima laporan adanya maling di apotek. Pihaknya saat ini tengah memburu pelaku.
"Itu atap yang dirusak, terus buka laci ternyata uangnya tidak ada, kemudian pemilik melaporkan kepada polisi. Ini masih didalami," jelasnya kepada wartawan.
(apu/rih)