Kasus seorang guru SMP di Kabupaten Demak menendang kepala muridnya dari atas mejatelah dilaporkan ke polisi. Begini duduk perkaranya menurut Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Demak, Haris Wahyudi Ridwan, mengatakan kejadian yang terekam video dan menjadi viral di media sosial itu berawal saat ada kegaduhan di kelas.
"Jadi kejadian ini saat kegaduhan tes terakhir itu ada yang bersiul di luar (kelas), informasinya di luar terus memerintah salah satu murid melihat (tapi) tidak ada," kata Haris saat dihubungi detikJateng lewat telepon, Rabu (11/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Haris menjelaskan, kemudian suara siulan itu kembali terdengar dari luar. Kemudian guru tersebut naik ke atas meja untuk melihat ke arah luar kelas dari jendela.
"Tetapi kemudian ada siulan lagi, terus disampaikan di luar. Terus kemudian beliau naik bangku terus melihat ke jendela," jelasnya.
Haris menyebut guru itu lalu berdiri di atas meja tersebut. Namun, tidak melihat ada orang bersiul dari luar dan seketika marah lalu menendang muridnya.
"Jadi melihat ke jendela di situ dilihat tidak apa-apa, terus kemudian terjadi emosi dan sebagainya. Kemudian bersangkutan melakukan aksi sesuai dengan video viral itu," ungkapnya.
"Kami telah melakukan mediasi dengan sekolah, guru bersangkutan. Kami melakukan mediasi agar istilahnya minta maaf dari pihak guru kepada keluarga dan siswa," sambungnya.
Haris mengecam aksi oknum guru yang melakukan kekerasan tersebut. Dia menambahkan, saat ini Pak Guru itu masih aktif mengajar di sekolah.
"Secara administrasi tetap kita akan ikuti peraturan sesuai dengan Pepres nomor 94 tahun 2021 tentang disiplin PNS. Sanksi tetap ada, dasarnya pada Perpres nomor 94 tahun 2021, masih didalami karena ini baru diperiksa lebih lanjut lagi, kita perdalam lagi," pungkas dia.
Sementara itu polisi mengungkap bahwa telah menerima laporan terkait kasus tersebut.
"Kemarin malam lapor ke polisi," kata Waka Polres Demak, Kompol Satya Adi Nugraha saat dihubungi detikJateng lewat telepon, Rabu (11/6/2025).
Dia menjelaskan, pihaknya saat ini masih melakukan pemeriksaan terhadap oknum guru dan pihak sekolah.
"Kalau tindakan kita masih mendalami dari video tersebut kemudian juga sampai dengan melaksanakan gelar untuk dimintai keterangan," ucapnya.
Menurut Satya, alasan guru itu menendang kepala muridnya bermula saat mendengar ada suara siulan dari luar kelas. Guru itu mencoba mengecek dari jendela dengan naik meja.
"Informasi sementara itu saat ujian ada salah satu siswa yang bersiul ya, jadi siapa yang siul dicek ke atas dilihat sama gurunya tapi tidak ada," jelasnya.
Akan tetapi saat dicek tidak ada murid atau orang yang bersiul dari luar kelas. Seketika oknum guru itu marah dan menendang kepala murid yang ada di depannya.
"Makanya kemudian kejadian ini, masih kita dalami semua, kita masih periksa semuanya," jelasnya.
(dil/ahr)