Seorang wanita tanpa identitas meninggal dunia tertabrak kereta api di Desa Ketandan, Kecamatan Klaten Utara, Klaten tadi pagi. Identitas korban inisial SW (45) warga Kecamatan Trucuk, Klaten terungkap dari selembar kertas di motornya.
"Tadi keterangan anggota, ada info motor ketinggalan di sekitar lokasi kemudian dicek. Nggih (ditemukan surat) gitu, kemudian dicek ke pak lurahnya" jelas Kapolsek Klaten Utara, AKP Edy Prasetyo, kepada detikJateng Selasa (10/6/2025) siang.
Dijelaskan Edy, di surat pemeriksaan kesehatan itu tertera alamat Kecamatan Trucuk dan nama seorang wanita. Kemudian dicek ke desa yang bersangkutan dan kadesnya bersama keluarga memastikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pak lurahnya datang, keluarganya tadi ke sini juga bersama perangkatnya, RT juga untuk konfirmasi. Ternyata betul dan ini proses lagi mengambil jenazah," kata Edy.
Menurut Edy, belum ada keterangan dari keluarga karena masih syok, termasuk suaminya. Dengan kejadian tersebut Polsek mengimbau masyarakat untuk tidak beraktivitas di rel lintasan kereta api.
"Warga jangan beraktivitas di rel atau dekat dengan jalur rel. Kan sudah ada batas-batasnya, yang memang tidak boleh dilalui, tidak boleh lewat ya jangan di lokasi," imbuh Edy.
Kepala Desa Ketandan, Hefi Sudarmawan, secara terpisah menjelaskan terungkapnya identitas berawal dari temuan motor Beat di lokasi. Di sepeda motor ditemukan surat pemeriksaan kesehatan dari Puskesmas Trucuk.
"Setelah ketemu motornya baru ketemu, ya (kita koordinasi ke desa yang tertulis di surat dan koordinasi ke Polsek). Ternyata terus juga banyak yang kenal," ungkap Hefi kepada detikJateng.
Dari foto surat yang ditemukan di motor dan dilihat detikJateng, surat itu berupa surat pemeriksaan kesehatan dari Puskesmas Trucuk. Tertulis nama SW dari tabel hasil pemeriksaan laboratorium tertanggal 7 Maret 2025.
Sebelumnya diberitakan, seorang wanita tewas tertabrak kereta api (KA) di jalur Desa Ketandan, Kecamatan Klaten Utara, Klaten tadi pagi. Korban belum diketahui identitasnya.
"Tidak ada identitasnya. Kondisinya sulit dikenali lagi," ungkap Kades Ketandan, Hefi Sudarmawan kepada detikJateng, Selasa (10/6) pagi.
"Warga kami keluar ikut mencari korban. Kondisinya hancur, korban itu duduk, jenis kelamin perempuan, umur sekitar 50 tahun, pakai daster," jelas Hefi.
Setelah jenazah dievakuasi, lanjutnya, warga menemukan satu unit sepeda motor tidak dikenal.
"Sepeda motor Beat, awalnya dikira warga yang menonton tapi tidak ada yang ambil. Ini barangkali milik korban, coba kita laporkan ke Polsek," ucap Hefi.
(apu/ahr)