Seorang wanita pedagang yang sedang menunggu angkot di Kabupaten Semarang menjadi korban perampokan oleh komplotan yang menggunakan mobil. Korban dibekap dimasukkan ke mobil dan akhirnya diturunkan di wilayah Kota Salatiga.
Kabar itu beredar di media sosial salah satunya di akun Instagram @kabarungaran, disertai foto wanita itu dengan bekas darah di hijabnya. Dalam keterangan postingan itu disebut bahwa korban yang bernama Ruswati (55) itu mengalami kejadian tersebut pada Senin (9/6) pagi.
Kapolres Semarang AKBP Ratna Quratul Ainy membenarkan kabar tersebut. Saat ini Satuan Reskrim Polres Semarang masih melakukan penyelidikan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kejadian pada Senin pagi kemarin di Wilayah Tuntang, sudah dalam penanganan Polres Semarang, dan saat ini sedang dalam penyelidikan Sat Reskrim. Sedangkan korban mengalami kerugian materiil serta masih dalam pendampingan Polres Semarang," kata Ratna seusai apel, Selasa (10/6/2025).
Ratna menjelaskan, korban adalah warga Rowosari, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang. Dia biasa berdagang di Salatiga. Pada Senin (9/6) sekitar pukul 05.00 WIB, korban mengalami kejadian perampasan di wilayah Sraten, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang.
"Menurut keterangan korban, sekitar pukul 05.00 WIB korban diantar anaknya di lokasi kejadian untuk menunggu angkot. Selang beberapa menit datang mobil berwarna hitam yang berisi tiga orang laki-laki menghampiri korban. Salah satu penumpang berpura-pura menanyakan alamat namun korban tidak menjawab," ungkap Ratna.
Salah satu pelaku kemudian turun dari mobil karena korban tidak menggubris. Dengan kasar pelaku mendorong korban masuk mobil.
"Korban sempat berteriak, namun karena di lokasi masih sepi dan mulut korban langsung dibekap oleh pelaku, lalu korban dibawa oleh para pelaku," ujar Ratna.
Korban sempat dibawa menggunakan mobil itu dan akhirnya diturunkan di dekat permakaman Ngebong, Kota Salatiga. Korban kehilangan perhiasan emas, ponsel, dan uang tunai.
"Korban diketahui diturunkan di seputaran makam Ngebong Kota Salatiga, dan pelaku melarikan diri. Sebelum meninggalkan korban di Ngebong Kota Salatiga, pelaku berhasil merampas perhiasan yang dikenakan korban, uang tunai Rp 2.500.000 dan dua HP milik korban," kata Ratna.
"Polres Semarang mengimbau warga masyarakat untuk tidak seorang diri menunggu angkutan atau jemputan di lokasi sepi. Guna meminimalisir niat jahat seseorang, kami mengimbau untuk tidak menggunakan perhiasan yang mencolok sehingga menimbulkan kerawanan kejahatan," imbuhnya.
(dil/rih)