Bacaan Niat Kurban untuk Diri Sendiri dan Keluarga Beserta Tata Caranya

Bacaan Niat Kurban untuk Diri Sendiri dan Keluarga Beserta Tata Caranya

Nur Umar Akashi - detikJateng
Jumat, 06 Jun 2025 08:47 WIB
Jadwal Imsak Hari Ini 15 Maret 2025 di Tiga Zona Waktu Indonesia
Ilustrasi bacaan niat kurban. (Foto: freepik/Freepik)
Solo -

Setiap ibadah, termasuk kurban, perlu didasari dengan niat. Tanpanya, ibadah seorang muslim tidak sah. Pun juga, seseorang hanya akan mendapat apa yang diniatkannya saja. Lantas, seperti apa bacaan niat kurban?

Menurut keterangan dari laman NU Online, niat kurban sejatinya dilaksanakan saat proses penyembelihan. Namun, apabila penyembelihan tersebut dilaksanakan orang lain, para ulama berbeda pendapat.

Ada yang membolehkan shohibul qurban untuk berniat jauh hari, dan ketika penyembelihan, jagal tidak perlu berniat secara khusus. Hal ini dijelaskan oleh Syaikh Abu Bakar bin Muhammad Syatha ad-Dimyathi:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

وإذا وكل به كفت نية الموكل، ولا حاجة لنية الوكيل، بل لو لم يعلم أنه مضح لم يضر

Artinya: "Apabila seseorang mewakilkan penyembelihan kurban, maka cukup niatnya orang yang mewakilkan saja. Tidak dibutuhkan niatnya orang yang menerima perwakilan (penyembelih), bahkan meskipun apabila penyembelih tidak mengetahui bahwa yang disembelih merupakan hewan kurban sekalipun, tidak menjadi menjadi masalah," (I'anatuth-Thalibin, hal 379-380)

ADVERTISEMENT

Sementara itu, sebagian ulama lain menyebut niat shohibul qurban tidak sah jika dilakukan saat menyerahkan hewan kurban saja. Kemudian, ada pendapat ulama yang menengahi, sebagaimana termaktub dalam kutipan berikut:

(وَإِنْ وَكَّلَ بِالذَّبْحِ نَوَى عِنْدَ إعْطَاءِ الْوَكِيلِ) مَا يُضَحَّي بِهِ (أَوْ) عِنْدَ (ذَبْحِهِ) التَّضْحِيَةَ بِهِ، وَقِيلَ: لَا تَكْفِي النِّيَّةُ عِنْدَ إعْطَائِهِ وَلَهُ تَفْوِيضُهَا إلَيْهِ أَيْضًا وَفِي الرَّوْضَةِ كَأَصْلِهَا يَجُوزُ تَقْدِيمُ النِّيَّةِ عَلَى الذَّبْحِ فِي الْأَصَحِّ الْمَبْنِيِّ عَلَيْهِ جَوَازُهَا عِنْدَ إعْطَاءِ الْوَكِيلِ فَيُقَيَّدُ اشْتِرَاطُهَا عِنْدَ الذَّبْحِ بِمَا إذَا لَمْ تَتَقَدَّمْهُ

Artinya: "Apabila ada orang mewakilkan penyembelihan kurban, maka niatnya bisa pada saat menyerahkan hewan kurban atau pada saat menyembelihnya. Menurut sebagian pendapat, tidak cukup niat saat menyerahkan saja. Bagi orang yang berkurban juga harus menyerahkan tentang niatnya nanti sekalian.

Terlepas dari mana pendapat yang benar, detikers mungkin bertanya-tanya seputar bacaan niat kurban itu sendiri. Bagi yang membutuhkan, berikut ini penjelasannya.

Bacaan Niat Ibadah Kurban

Sebagaimana detikers ketahui, sampai sekarang masyarakat masih terus bertukar argumen seputar polemik niat. Sebagian menyatakan niat cukup dalam hati saja, yang lain menyebut sunnah melafalkannya.

Rasulullah SAW sendiri tidak pernah mengajarkan bacaan niat, baik untuk sholat, puasa, maupun menyembelih hewan kurban. Hanya saja, nanti akan disinggung sekilas terkait bacaan doa yang dibaca Nabi SAW sebelum menyembelih hewan kurban.

Nah, teruntuk detikers yang mengikuti pendapat sunnahnya melafalkan niat, begini bacaannya untuk diri sendiri, dikutip laman PCNU Cilacap:

نَوَيْتُ الْأُضْحِيَّةَ الْمَسْنُوْنَةَ عَنْ نَفْسِيْ لِلهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitul-udhiyyatal-masnuunata 'an nafsii lilaahi Ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat berkurban sunnah untuk diriku karena Allah Ta'ala."

Adapun untuk tukang jagal yang mewakilkan penyembelihan, niatnya adalah:

نَوَيْتُ الْأُضْحِيَّةَ الْمَسْنُوْنَةَ عَنْ (nama) مُوَكِّلِيْ لِلهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitul-udhiyyatal-masnuunata 'an (nama shohibul qurban) muwakkilii lillaahi Ta'alaa.

Artinya: "Aku niat berkurban sunnah untuk (nama shohibul qurban) orang yang memasrahkan kepadaku karena Allah Ta'ala".

Sejauh penelusuran detikJateng, tidak ditemukan lafal niat khusus kurban yang diniatkan untuk keluarga. Hanya saja, dalam proses penyembelihan nanti, nama keluarga bisa disertakan dalam pembacaan doanya.

Doa Menyembelih Hewan Kurban

Disadur dari buku Yang Sering Ditanya Seputar Qurban tulisan Ahmad Anshori, begini doa menyembelih hewan kurban:

بسم الله ، والله أكبر ، اللهم هذا منك ولك ، هذا عني اللهم تقبل من فلان وآل فلان

Arab Latin: Bismillah, wallahu akbar, allahumma haadza minka wa laka, hadza 'annii. Allahumma taqabbal min (sebut nama) wa alii (sebut nama orang yang berkurban).

Lafal basmalah dan takbir dalam doa di atas didasarkan pada perkataan Anas bin Malik RA:

ضَحَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِكَبْشَيْنِ أَمْلَحَيْنِ أَقْرَنَيْنِ ذَبَحَهُمَا بِيَدِهِ وَسَمَّى وَكَبَّرَ وَوَضَعَ رِجْلَهُ عَلَى صِفَاحِهِمَا

Artinya: "Nabi shallallahu alaihi wa sallam menyembelih dua kambing kurban yang bertanduk. Beliau sembelih sendiri dengan tangan beliau. Saat menyembelih, beliau ucapkan bismillah dan bertakbir lalu beliau letakkan kaki beliau pada leher kambing sembelihan." (HR Bukhari dan Muslim).

Sementara itu, tambahan doa di belakangnya merujuk hadits:

شَهِدْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْأَضْحَى بِالْمُصَلَّى فَلَمَّا قَضَى خُطْبَتَهُ نَزَلَ عَنْ مِنْبَرِهِ فَأُتِيَ بِكَيْشٍ فَذَبَحَهُ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِهِ وَقَالَ بِسْمِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ هَذَا عَنِّي وَعَمَّنْ لَمْ يُضَحٌ مِنْ أُمَّتِي

Artinya: "Aku ikut bersama Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pada hari Idul Adha di lapangan tempat shalat (musholla). Setelah selesai khutbah, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam turun dari mimbar, lalu dibawakan kepadanya seekor kambing kibas, lalu Rasulullah menyembelihnya dengan kedua tangannya seraya berkata, 'Dengan menyebut nama Allah, Allahu Akbar, ini adalah kurbanku dan kurban siapa saja dari umatku yang belum berkurban." (HR Tirmidzi no 1521. Syaikh al-Albani menilainya shahih)

Tata Cara Menyembelih Hewan Kurban

Berdasar keterangan dalam situs resmi Universitas Muhammadiyah Surakarta, tata cara penyembelihan hewan kurban dibagi ke dalam tiga tahap, yakni persiapan, penyembelihan, dan pemeriksaan. Begini rinciannya:

1. Persiapan

  • Lafalkan niat.
  • Pastikan posisi hewan telah rebah dan posisinya roboh ke arah kiri.
  • Tukang jagal berada pada posisi menghadap kiblat.
  • Semua yang terlibat berada di posisi aman.

2. Penyembelihan

  • Tentukan titik sayatan di bawah jakun hewan kurban.
  • Letakkan pisau pada leher hewan pada titik sayatan.
  • Lafalkan bismillahi Allahu Akbar.
  • Lakukan sayatan dengan cepat dan tegas untuk memotong saluran makan, saluran nafas, dan dua pembuluh darah nadi.

3. Pemeriksaan

  • Periksa penampang sayatan untuk memastikan semua saluran sudah terpotong.
  • Pastikan tidak ada sumbatan pada pembuluh darah agar bisa mengalir lancar.
  • Lakukan koreksi jika ditemukan saluran yang belum terpotong sempurna atau ada sumbatan.

Demikian pembahasan ringkas mengenai bacaan niat kurban yang perlu detikers ketahui plus tata caranya. Semoga bermanfaat!




(sto/apu)


Hide Ads