Pengerjaan sholat Idul Adha dapat diiringi dengan berbagai sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan oleh setiap muslim. Salah satu sunnah yang dianjurkan ialah berpuasa sebelum sholat Idul Adha. Namun, bagaimana hukum mengerjakan amalan tersebut?
Untuk diketahui, pada saat berlangsungnya Hari Raya Idul Adha, kaum muslim akan berbondong-bondong untuk melaksanakan sholat Id yang diselenggarakan di sekitar lingkungan tempat tinggal mereka. Hal ini dikarenakan sholat Id merupakan bagian dari ibadah yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Seperti diungkap dalam buku 'Adab dan Doa Sehari-hari untuk Muslim Sejati' karya Thoriq Aziz Jayana, bahwa terdapat sebuah riwayat hadits yang menjelaskan tentang pengerjaan sholat Id yang dilakukan di masa Rasulullah SAW. Sebagaimana diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW biasanya mengerjakan sholat Id di tanah lapang bersama dengan para sahabatnya. Berikut bunyi dari riwayat tersebut:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Rasulullah biasa keluar pada Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha menuju tanah lapang." (HR. Bukhari)
Tidak hanya sekadar menunaikan sholat Id saja, terdapat berbagai sunnah yang bisa dikerjakan oleh kaum muslim. Baik itu sebelum, sesaat, hingga setelah sholat Id dikerjakan. Termasuk sholat Idul Adha yang disebut-sebut disunnahkan untuk berpuasa sebelum mengerjakannya.
Lantas, benarkah kaum muslim diwajibkan berpuasa sebelum sholat Idul Adha? Berikut penjelasannya.
Hukum Berpuasa Sebelum Sholat Idul Adha
Terkait dengan berpuasa sebelum sholat Idul Adha ternyata termasuk dalam sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan. Bahkan sunnah ini termasuk dalam salah satu hal yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
Menurut buku '165 Kebiasaan Nabi SAW' karya Abduh Zulfidar Akaha, bahwa ada perbedaan mendasar antara perkara makan sebelum sholat Idul Fitri dan Idul Adha. Dikatakan bahwa sebelum sholat Idul Fitri disunnahkan bagi setiap muslim untuk makan terlebih dahulu. Bahkan Rasulullah SAW di Hari Raya Idul Fitri akan makan terlebih dahulu sebelum berangkat ke lokasi sholat Id.
Berbeda halnya dengan pengerjaan sholat Idul Adha yang disunnahkan untuk tidak makan atau berpuasa sebentar. Di dalam buku yang sama dijelaskan bahwa di Hari Raya Idul Adha, Rasulullah SAW tidak makan apa pun sebelum berangkat ke lokasi sholat Id. Rasulullah SAW baru akan makan setelah pulang dari lokasi sholat Id.
Terdapat salah satu riwayat hadits yang menerangkan hal tersebut. Sebagaimana diriwayatkan bahwa:
ΩΩΩΩΨ§ΩΩ ΩΩΨ§ ΩΩΨ£ΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩ Ω Ψ§ΩΩΩΩΨΩΨ±Ω ΨΩΨͺΩΩΩ ΩΩΨ±ΩΨ¬ΩΨΉΩ. ΩΩΩΩΩ Ψ±ΩΩΩΨ§ΩΩΨ©Ω ΩΩΩΩΨ§ ΩΩΨ£ΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩ Ω Ψ§ΩΩΨ£ΩΨΆΩΨΩΩ ΨΩΨͺΩΩΩ ΩΩΨ±ΩΨ¬ΩΨΉΩ. (Ψ§ΩΨΨ―ΩΨ«)
"Dan beliau tidak makan pada hari raya kurban hingga selesai sholat." Dalam lain riwayat dikatakan; "Dan beliau tidak makan pada hari Idul Adha hingga pulang (dari sholat)." (Al-Hadits)
Kemudian di dalam riwayat yang lain turut dijelaskan tentang hal yang sama, yaitu kebiasaan Rasulullah SAW yang tidak makan sebelum sholat Idul Adha. Diungkap dalam buku 'Pedoman dan Tuntunan Shalat Lengkap' oleh Tim Gema Insani, terdapat sebuah riwayat yang memberikan keterangan bahwa:
"Rasulullah SAW biasa makan sebelum sholat Idul Fitri, dan tidak makan pagi kecuali sesudah pulang sholat Idul Adha." (HR. Daraqutni)
Namun demikian, pengerjaan menahan makan atau puasa sebelum sholat Idul Adha hanya akan berlangsung sampai sholat selesai dilakukan. Apabila kaum muslim sudah menunaikan sholat Id, maka dianjurkan untuk segera menyantap atau minum terlebih dahulu.
Sementara itu, apabila kaum muslim terus melanjutkan puasanya meski sholat Idul Adha sudah dikerjakan, maka hukum puasa tersebut justru menjadi haram. Ini senada dengan penjelasan dalam buku 'Fiqih Islam' oleh Saifullah, bahwa sepulang sholat Idul Adha kaum muslim harus segera berbuka dan tidak diperkenankan meneruskan puasanya.
Apabila tetap meneruskan puasanya, maka hukumnya menjadi haram. Alasannya karena Rasulullah SAW melarang berpuasa di dua hari raya. Hal ini didasarkan pada sebuah riwayat hadits. Syamsul Rijal Hamid dalam bukunya 'Ensiklopedia Hadits Ibadah Puasa, Zakat, dan Haji' menjelaskan terdapat sebuah riwayat hadits dari Abu Hurairah r.a. yang menuturkan:
"Rasulullah SAW melarang puasa pada dua macam hari. Yaitu pada Hari Raya Idul Adha (10 Dzulhijjah) dan pada Hari Raya Idul Fitri (1) Syawal)." (HR. Muslim)
Bacaan Niat Sholat Idul Adha
Sebelum mengerjakan puasa Idul Adha, ada baiknya kaum muslim mengawalinya dengan bacaan niat terlebih dahulu. Terdapat perbedaan bacaan niat untuk makmum dan juga imam. Dihimpun dari buku 'Buku Panduan Sholat Lengkap (Wajib & Sunah)' karya Saiful Hadi El Sutha, berikut bacaan niat sholat Idul Adha lengkap untuk imam dan makmum.
1. Niat Sholat Idul Adha untuk Imam
Ψ£ΩΨ΅ΩΩΩΩΩ Ψ³ΩΩΩΩΨ©Ω ΩΩΨΉΩΩΨ―Ω Ψ§ΩΩΨ£ΩΨ΅ΩΨΩΩ Ψ±ΩΩΩΨΉΩΨͺΩΩΩΩΩ Ψ₯ΩΩ ΩΨ§Ω ΩΨ§ ΩΩΩΩΩΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ.
Ushallii sunnatan li 'lidil Adhhaa rak'ataini imaaman lillaahi Ta'aalaa.
Artinya: "Aku berniat mengerjakan sholat sunnah Idul Adha sebanyak dua rakaat, sebagai imam, karena Allah Ta'ala."
2. Niat Sholat Idul Adha untuk Makmum
Ψ£ΩΨ΅ΩΩΩΩΩ Ψ³ΩΩΩΩΨ©Ω ΩΩΨΉΩΩΨ―Ω Ψ§ΩΩΨ£ΩΨ΅ΩΨΩΩ Ψ±ΩΩΩΨΉΩΨͺΩΩΩΩΩ Ω ΩΨ£ΩΩ ΩΩΩ ΩΨ§ ΩΩΩΩΩΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ.
Ushallii sunnatan li 'lidil Adhhaa rak'ataini makmuuman lillaahi Ta'aalaa.
Artinya: "Aku berniat mengerjakan sholat sunnah Idul Adha sebanyak dua raka'at, sebagai makmum, karena Allah Ta'ala."
Dzikir Sholat Idul Adha
Sebagaimana yang telah diketahui, pengerjaan sholat Id berbeda dengan sholat sunnah maupun sholat fardhu lainnya. Diungkap dalam buku 'Ternyata Shalat & Puasa Sunah Dapat Mempercepat Kesuksesan' karya Ceceng Salamudin, MAg, bahwa sholat Idul Fitri maupun Idul Adha melibatkan gerakan takbiratul ihram dengan membaca kalimat takbir sebanyak 7 kali di rakaat pertama. Kemudian pada rakaat kedua bacaan takbir dilakukan sebanyak 5 kali.
Pada setiap bacaan takbir yang dipimpin oleh imam tersebut, kaum muslim dapat melantunkan kalimat dzikir. Terdapat sebuah kalimat dzikir sholat Idul Adha yang bisa diamalkan di antara setiap takbir, baik itu pada tujuh maupun lima kali takbir. Berikut bacaan takbir yang dimaksud:
Ψ³ΩΨ¨ΩΨΩΨ§ΩΩ Ψ§ΩΩΩΩ ΩΩΨ§ΩΩΨΩΩ ΩΨ―Ω ΩΩΩΩ ΩΩΩΩΨ§ Ψ₯ΩΩΩΩ Ψ₯ΩΩΩΩΨ§ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ§ΩΩΩΩΩΩ Ψ£ΩΩΩΨ¨ΩΨ±Ω ΩΩΩΩΨ§ ΨΩΩΩΩΩ ΩΩΩΨ§ ΩΩΩΩΩΨ©Ω Ψ₯ΩΩΨ§ Ψ¨ΩΨ§ΩΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΨΉΩΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΨΉΩΨΈΩΩΩ Ω
Subhaanallaah wal hamdulillaah wa laa ilaaha illallaah wallaahu akbar wa laa haula wa laa quwwata illaa billaahil 'aliyyil 'azhiim.
Artinya: "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada tuhan selain Allah, Maha Besar Allah, tidak ada daya dan kekuatan kecuali atas pertolongan Allah."
Doa Setelah Sholat Idul Adha
Setelah sholat Idul Adha selesai dikerjakan, terdapat sebuah doa yang bisa dipanjatkan oleh setiap muslim. Doa yang dimaksud berisikan permohonan ampunan kepada Allah SWT. Tidak hanya itu saja, pada kesempatan yang sama kaum muslim juga turut memohon keselamatan, kesehatan, dan didekatkan dengan berbagai hal baik.
Masih merujuk pada buku yang sama, yaitu 'Ternyata Shalat & Puasa Sunah Dapat Mempercepat Kesuksesan', terdapat sebuah bacaan doa yang bisa diamalkan setelah sholat Idul Adha. Simak di bawah ini bacaan doa setelah sholat Idul Adha:
Ψ§ΩΩΩΩΩ ΩΩ Ψ§ΨΊΩΩΩΨ±Ω ΩΩΩΩΩ ΩΨ³ΩΩΩΩ ΩΩΩΩ ΩΩΨ§ΩΩΩ ΩΨ³ΩΩΩΩ ΩΨ§ΨͺΩ ΩΩΨ§ΩΩΩ ΩΨ€ΩΩ ΩΩΩΩΩΩ ΩΩΨ§ΩΩΩ ΩΨ€ΩΩ ΩΩΩΨ§ΨͺΩ Ψ§ΩΩΨ£ΩΨΩΩΩΨ§Ψ‘Ω Ω ΩΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΨ§ΩΩΨ£ΩΩ ΩΩΩΨ§ΨͺΩ Ψ¨ΩΨ±ΩΨΩΩ ΩΨͺΩΩΩ ΩΩΨ§ Ψ£ΩΨ±ΩΨΩΩ Ω Ψ§ΩΩΨ±ΩΨ§ΨΩΩ ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩ Ψ³ΩΩΩΩΩ ΩΩΩΨ§ ΩΩΨ§ΩΩΩ ΩΨ³ΩΩΩΩ ΩΩΩΩ ΩΩΨΉΩΨ§ΩΩΩΩΩΩΨ§ ΩΩΨ§ΩΩΩ ΩΨ³ΩΩΩΩ ΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩΩΩΨ§ ΩΩΨ₯ΩΩΩΩΨ§ΩΩΩ Ω Ψ΄ΩΨ±ΩΩ Ω ΩΨ΅ΩΨ§ΨΉΩΩΩΨ¨Ω Ψ§ΩΨ―ΩΩΩΩΩΩΨ§ ΩΩΨ§ΩΨ―ΩΩΩΩΩ ΩΩΨ§ΩΩΨΩΩ ΩΨ―Ω ΩΩΩΩΩΩΩ Ψ±ΩΨ¨ΩΩ Ψ§ΩΩΨΉΩΩΩΩ ΩΩΩΩ
Allahumaghfir lil muslimiina wal muslimaat wal mu'miniina wal mu'minaat al-ahyaa-i minhum wal amwaat birahmatika yaa arhamar raahimiin. Allahuma sallimnaa wal muslimiin wa'afiinaa wal muslimin wa qinaa wa iyyaahum syarra mashaa-iibadddunya waddiin wal hamdulillaahi rabbil 'aalamiin.
Artinya: "Ya Allah, ampunilah orang-orang muslim dan orang-orang mukmin, baik mereka yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia dengan rahmat-Mu, ya Dzat yang paling menyayangi di antara yang menyayangi. Ya Allah, selamatkan dan jagalah kami dan orang-orang muslim semua dari keburukan ujian dunia dan agama. Ya Allah, jauhkanlah bala dan penyakit dari diri kami."
Demikian tadi rangkuman mengenai hukum mengerjakan puasa sebelum sholat Idul Adha lengkap dengan beberapa bacaan penting selama pengerjaan sholat tersebut. Semoga informasi ini membantu.
(sto/rih)