Ibu asal Kecamatan Ceper, Klaten, yang meninggalkan balitanya berumur 3,5 tahun di Wiradesa, Kabupaten Pekalongan, disebut mengalami gangguan jiwa. Saat ini sang balita sudah dipulangkan ke Klaten bersama sepeda motor matik yang ditinggalkan sang ibu.
"Informasi dari TKSK (tenaga kesejahteraan sosial kecamatan) memang betul ada riwayat gangguan jiwa karena pernah pengobatan di Soedjarwadi (RSJD Dr Soedjarwadi Klaten)," ungkap Kepala DisosP3APPKB Klaten, Puspo Enggar Hastuti kepada detikJateng, Rabu (4/6/2025).
Dijelaskan Puspo, hingga saat ini ibu sang balita dan kakeknya belum diketahui keberadaannya. Namun balita tersebut sudah dipulangkan ke Klaten oleh Tim Sigap DisosP3APPKB dan diserahkan keluarga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jam 21.05 WIB tadi malam sampai rumah (Ceper). Kita jemput setelah berkoordinasi dengan pemerintah desa," jelas Puspo Enggar.
"Selama keluarga bisa menerima (si balita) dengan baik ya lebih baik bersama keluarga, tidak kita bawa ke panti atau balai. Sudah kita koordinasikan dengan pemerintah desa," sambung Puspo Enggar.
Dari informasi terbaru, sebut Puspo Enggar, balita tersebut pergi bersama ibunya dan mbahnya. Ternyata Mbah yang dimaksud tersebut adalah kakeknya.
"Kemarin itu saya tidak menyebut perginya ibu itu dengan kakek atau nenek, tapi ternyata eyang kakungnya (kakek). Tapi kemarin saat penjemputan hanya ada si anak," tambah Puspo.
Kapolsek Ceper, AKP Nachrowi, mengatakan balita tersebut sudah sampai ke rumahnya dalam kondisi sehat.
"Sudah dikondisikan pemerintah desa dan dinas sosial, anaknya aman. Motornya sudah sampai di rumah juga tadi malam," kata Nachrowi kepada detikJateng.
Menurut Nachrowi, dari koordinasi dengan pemerintah desa balita tersebut pergi bersama ibu dan kakeknya. Memang ada riwayat gangguan jiwa sang ibu.
"Memang ada riwayat stress yang perempuan (ibunya), pernah dirawat," ungkap Nachrowi.
Sebelumnya diberitakan, balita umur 3,5 tahun asal Kecamatan Ceper, Klaten, diduga ditinggal orang tuanya di Wiradesa, Kabupaten Pekalongan. Balita laki-laki itu diduga ditinggalkan begitu saja bersama satu unit sepeda motor.
"Berdasarkan informasi dari TKSK (tenaga kesejahteraan sosial kecamatan) kami, dari informasi yang kami terima si anak itu dibawa pergi ibunya," ungkap Kepala DisosP3APPKB Pemkab Klaten, Puspo Enggar Hastuti kepada detikJateng, Selasa (3/6) malam.
(apl/dil)