Aksi gerombolan pemotor berboncengan diduga gangster membawa senjata tajam dan membahayakan pengguna jalan lain digagalkan warga di Kabupaten Pekalongan. Dua orang pelaku berhasil diamankan dan diserahkan ke polisi.
Peristiwa itu terjadi di Desa Kayuguritan, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan, Sabtu (1/6/2025) dini hari. Video detik-detik warga kompak melawan dan menangkap rombongan pemotor bersajam itu viral di sosial media.
Aksi itu bermula saat segerombolan pemotor mengejar satu motor yang ada di depannya. Korban yang merasa terancam langsung berteriak minta tolong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para pelaku berjumlah tujuh orang melaju sambil mengacungkan celurit dan mengayunkannya ke korban. Apesnya, saat mengayunkan sajam itu, motor salah satu pelaku terjatuh.
Sejumlah warga yang masih berada di tepi jalan pun langsung memburu ke arah sumber suara. Salah satu pemuda setempat, inisial A, awalnya ia mendengar suara gaduh di jalan raya.
"Kejadian jam 02.00 dini hari, saya kaget ada ribut-ribut di depan las. Sudah ada dua anak yang diamankan warga," kata A kepada wartawan, Senin (2/6/2025).
"Katanya, ada gangster ngejar mau bacok pengendara motor. Lha pengendara motornya teriak-teriak minta tolong sambil melakukan perlawanan. Motor pelaku ditendang ambruk, dikejar warga yang kebetulan banyak yang nongkrong di angkringan," jelasnya.
Dari informasi awal, ada dua kelompok yang akan tawuran di Jetak, Kecamatan Wonopringgo. Kedua pelaku yang berhasil diamankan langsung diserahkan ke petugas Polsek Karanganyar yang saat itu kebetulan tengah berpatroli.
Kapolres Pekalongan, AKBP Doni Prakoso, membenarkan pihaknya telah mengamankan dua orang terkait hal itu.
"Kami melakukan patroli siber salah satunya adalah informasi mengenai geng atau kumpulan anak-anak bawa sajam, diindikasinya akan melakukan tawuran. Ini viral di medsos," kata Doni saat ditemui di Mapolres Pekalongan, usai jumpa pers Aman Candi 2025, Senin (2/6).
"Kita amankan dua anak, masih di bawah umur. Umur 15 dan 16 tahun, pelajar SMP," katanya.
Pihaknya masih mendalami peristiwa tersebut. Diakuinya, kelompok pemotor dengan membawa senjata tajam berupa clurit panjang memang meresahkan warga. Terkait peristiwa di Jala Raya Kayuguritan, Karanganyar itu, pihaknya masih memburu lima orang yang kabur.
"Lima lain kita lakukan penyelidikan dan pengejaran lebih lanjut. Nanti kita koordinasi apakah akan melanjutkan tindakan hukum atau dikembalikan ke orang tua," ungkapnya.
"Kami imbau yang ada dalam foto yang telah beredar di sosmed itu, untuk menyerahkan diri dengan didampingi orang tua, guru atau tokoh masyarakat," kata Doni.
Pihaknya terus akan meningkatkan patroli di jam-jam dan lokasi yang rawan aksi premanisme, balap liar, maupun tawuran. Pihaknya meminta peran serta aktif masyarakat untuk bisa langsung memanfaatkan call center 110 bebas pulsa dengan melapor jika ditemukan aktivitas yang mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat.
"Fasilitas 110 bisa digunakan maksimal, petugas kami siap 24 jam. Kita komitmen untuk menertibkan tawuran, balap liar, begal, maupun gangguan lainnya," ungkap Doni.
Operasi Aman Candi 2025
Sementara itu, ditambahkan Doni, hasil kegiatan Aman Candi 2025 yang telah digelar sejak 12 Mei hingga 31 Mei, pihaknya telah melakukan upaya sosialisasi, kegiatan preemtif dan preventif. Selain itu pihaknya juga melakukan penegakan hukum sebagai upaya terakhir.
"Upaya terakhir adalah gakkum (penegakan hukum), di mana dari kegiatan ini, jumlah kejadian tindak pidana sebanyak 7 kasus dengan tersangka 12 orang," jelasnya.
Dari 12 tersangka itu, terdiri kasus pemerasan 2 kasus dengan 7 tersangka, pengeroyokan 1 kasus dengan 2 tersangka, dan penganiayaan 3 kasus dengan 3 tersangka.
(rih/ams)