Viral Satpam Diduga Arogan ke PKL di KEK Kendal, Sempat Tendang Lapak

Viral Satpam Diduga Arogan ke PKL di KEK Kendal, Sempat Tendang Lapak

Saktyo Dimas R - detikJateng
Selasa, 27 Mei 2025 13:28 WIB
Tangkapan layar memperlihatkan oknum sekuriti menendang lapak pedagang kaki lima di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal. Foto diunggah Selasa (27/5/2025).
Tangkapan layar memperlihatkan oknum sekuriti menendang lapak pedagang kaki lima di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal. Foto diunggah Selasa (27/5/2025). Foto: dok. Instagram/@insta_kendal
Kendal -

Sebuah video memperlihatkan dugaan aksi kekerasan dilakukan sekuriti kepada pedagang kaki lima (PKL) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal viral di media sosial. Warga kemudian disebut menggeruduk pada malam harinya.

Video itu diunggah dua bagian oleh akun Instagram @insta_kendal. Dalam video pertama, memperlihatkan pria yang disebut komandan satuan pengamanan (satpam) itu menendang lapak pedagang. Setelah menendang lapaknya, oknum sekuriti yang diketahui bernama Dandung itu meninggalkan lokasi.

Karena berusaha mengangkat lapak dagangannya, PKL yang terungkap bernama Subiah, warga Wonorejo, Kecamatan Kaliwungu, Kendal, tersebut sempat terjatuh.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam unggahan berbeda, disebutkan menindaklanjuti kabar viral itu, ratusan warga Wonorejo, Kaliwungu, mendatangi kawasan KEK Kendal. Mereka menuntut pihak KEK dan sekuriti meminta maaf atas perlakuan ke korban.

Salah satu warga Wonorejo, Arif, mengaku warga yang melihat video tersebut pada malam harinya mendatangi KEK untuk mencari pelaku.

ADVERTISEMENT

"Ada sekitar 100 warga yang mendatangi KEK. Kami sangat miris dan prihatin melihat perlakuan oknum sekuriti yang semena-mena dan kasar terhadap PKL," kata Arif kepada detikJateng, Selasa (27/5/2025).

Wakil Bupati Kendal, Benny Karnadi, mengatakan sudah melihat video viralnya. Ia menyesalkan perbuatan atau tindakan yang dilakukan oknum sekuriti KEK terhadap PKL.

"Saya sudah lihat videonya, miris lihatnya. Yang jelas saya sangat menyesalkan tindakan oknum securiti terhadap PKL dan itu tidak dibenarkan," kata Benny Karnadi.

Benny menyerukan kepada warga Wonorejo supaya tidak berbuat anarkis. Ia juga berharap masalah tersebut bisa dimediasikan.

"Saya berharap warga Wonorejo tidak berbuat anarkis. Selesaikan masalahnya dengan baik-baik atau mediasi," jelasnya.

"Harapan kami, pihak KEK Kendal bisa memfasilitasi tempat untuk berjualan yang tidak jauh dari lokasi pabrik," lanjutnya.

Tangkapan layar memperlihatkan oknum sekuriti menendang lapak pedagang kaki lima di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal. Foto diunggah Selasa (27/5/2025).Tangkapan layar memperlihatkan oknum sekuriti menendang lapak pedagang kaki lima di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal. Foto diunggah Selasa (27/5/2025). Foto: dok. Instagram/@insta_kendal

Terpisah, Executive Director KEK Kendal, Juliani Kusumaningrum, juga menyayangkan tindakan yang dilakukan oknum satpam itu. Ia berkata KEK tidak pernah memerintahkan tindakan yang sewenang-wenang.

Setelah video itu viral, lanjut Juliani, pihaknya sudah memberikan peringatan keras kepada penyedia jasa sekuriti, PT Bima.

"Setelah tahu ada kejadian tersebut, langsung sudah kita berikan peringatan keras. Sekarang ini akan dievaluasi kinerja masing-masing individu,"katanya.

Juliani menjelaskan KEK tidak pernah anti dengan PKL. Ia menyatakan PKL boleh berjualan asalkan sesuai dengan aturan dan tata tertibnya, yakni tidak boleh memasang tenda di tempat yang tidak boleh berjualan.

"Pada prinsipnya KEK tidak anti PKL. Mengenai PKL, mereka perlu mengikuti tata tertib kawasan karena sudah ada tempat yang dialokasikan khusus PKL dan jangan membuat tenda-tenda di lahan yang tidak didedikasikan untuk berjualan," jelasnya.

Ia menekankan KEK atau KIK (Kawasan Industri Kendal) menggandeng para pengusaha UMKM dan warga sekitar.

"KIK justru menggandeng para pengusaha UMKM dan mikro, karena KIK ada untuk warga Kendal dan sekitarnya," pungkasnya.




(apu/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads