Seorang balita usia tiga tahun di Desa Brangkal, Kecamatan Wedi, tewas setelah dibawa ibu kandungnya terjun ke sumur, kemarin siang. Kepolisian mengungkap sejumlah fakta baru di balik kasus memilukan tersebut.
Kasat Reskrim Polres Klaten, Iptu Taufik Frida Mustofa menyatakan laporan kejadian tersebut sudah ditangani. Dari hasil pemeriksaan diketahui bahwa ibu kandung yang berinisial S (38) itu memiliki riwayat gangguan jiwa.
"Iya betul (ada riwayat gangguan jiwa). Dari keterangan, belum lama baru selesai pengobatan dari RSJ (rumah sakit jiwa)," kata Taufik kepada detikJateng, Sabtu (24/5/2025) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Taufik mengatakan, Polres sudah menindaklanjuti kejadian tersebut. Sejumlah saksi sudah dimintai keterangan.
"Sementara sudah diambil keterangan saksi-saksinya. Sekarang baru diobservasi di RSJ untuk pelaku, ibunya," ujar Taufik.
Informasi tentang si ibu yang memiliki riwayat gangguan jiwa juga dibenarkan oleh Kapolsek Wedi.
"Si pelaku, si ibu itu, baru pulang dari RSJ. Memang kambuhan ceritanya," kata Kapolsek Wedi, AKP Eko Pujianto kepada detikJateng.
Dari keterangan keluarga, lanjut Eko, ibu si balita itu baru pulang dari RSJ sepekan sebelumnya. Karena kondisi kejiwaannya belum sepenuhnya bagus, ibu itu dirawat di rumah asalnya. Rumahnya di desa lain di Kecamatan Wedi, beda dengan lokasi kejadiannya.
"Karena belum baik betul sehingga pulang ke rumahnya di Desa Pasung (Kecamatan Wedi). Jadi beda rumah dengan si anak (di Desa Brangkal, Kecamatan Wedi)," ungkap Eko.
Sebelumnya diberitakan, Kapolsek Wedi AKP Eko Pujianto menjelaskan peristiwa memilukan itu terjadi sekitar pukul 11.00 WIB, Sabtu (24/5). Saat itu si ibu datang ke rumah di mana anak balitanya diasuh oleh nenek dan tantenya. Wanita itu lalu membawa anaknya ke belakang rumah.
"Terus dibawa dari rumah depan ke rumah belakang, dibawa ke sumur. Jadi mereka nyebur bareng," kata Eko kepada detikJateng, kemarin.
Mengetahui kejadian itu, nenek korban, P (90) berteriak meminta tolong. Tetangga yang mendengar teriakannya langsung menuju lokasi.
''Tetangga mencoba menolong dengan mengangkat lewat tangga. Setelah bisa dibawa ke atas, (balita) sudah tidak sadar dan dibawa ke RS Bagas Waras tapi akhirnya dinyatakan meninggal dunia," jelas Eko.
Pelaku, lanjut Eko, juga dievakuasi warga setelah anaknya bisa diangkat dari dalam sumur. Dari olah TKP, sumur lokasi kejadian hanya sumur desa biasa yang ukurannya kecil.
"Sumurnya kecil dengan bus beton. Diameter sekitar satu meter, kedalaman dari bibir sumur ke air 1,40 meter, kedalaman air dari bibir sampai dasar 2,4 meter," kata Eko.
(dil/dil)