Ketua RT 1 RW 2 Pasir Muncang sekaligus warga terdampak, Bunasor, menjelaskan saat kejadian dirinya tidak di rumah. Namun kondisi cuaca saat itu tengah hujan deras.
"Waktu kejadian saya lagi ada acara di kelurahan rapat dari jam 13.00 WIB sampai 15.30 WIB. Kejadian sekitar jam 15.00 WIB sore tadi, waktu lagi hujan deras," katanya kepada detikJateng, Jumat (23/5/2025).
![]() |
Ia kemudian mendapat kabar dari tetangganya kalau tembok makam yang ada di samping rumahnya longsor. Bunasor bergegas pulang untuk memeriksa keadaan.
"Saya ditelepon sama tetangga sebelah rumah katanya ada bencana alam tembok longsor. Makanya saya pamit dari kelurahan untuk meninjau lokasi. Ternyata betul tembok ini roboh dan mengenai gerobak jualan saya. Kebetulan gerobak ini sudah tidak jualan lagi sejak satu tahunan," terangnya.
Beruntung longsor tidak mengenai bagian dalam rumahnya. Sebab saat itu ada keluarganya yang berada di dalam rumah.
"Posisi waktu di rumah ada orang. Ada ibu, anak dan istri di dalam. Ini cuma kena depannya saja. Kalau samping tidak. Ini sekitar 30 meter panjangnya, tinggi sekitar 4 meter," jelasnya.
![]() |
Menurut dia, sebenarnya sudah ada tembok tersebut akan roboh. Hanya saja area pemakaman ini sudah beda wilayah dengan tempat tinggalnya.
"Sebelumnya pernah sudah ada timbul gelembung di bagian bawah dan ada warga yang mengingatkan. Karena ini bukan wilayah kami, jadi saya tidak bisa berbuat apa-apa," ungkapnya.
Dampak kejadian ini area makam jadi terlihat dari tepi jalan raya. Ada beberapa makam yang terancam longsor.
"Ini alhamdulillah makam tidak ada yang kena, tapi ada yang terancam. Yang paling dekat itu makamnya tinggal 1 meter lagi kayaknya," ujar dia.
Beruntung pada saat kejadian tidak ada warga yang tengah lewat. Namun Bunasor mengaku mengalami kerugian karena gerobak yang biasa untuk jualan rusak berat.
"Kerugian sekitar Rp 2,5 juta. Karena di dalamnya ada piring gelas pada pecah semua," pungkasnya.
(rih/ahr)