13 Bencana Landa Jateng dalam Sehari, Demak dan Grobogan Paling Parah

13 Bencana Landa Jateng dalam Sehari, Demak dan Grobogan Paling Parah

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Selasa, 20 Mei 2025 10:35 WIB
Banjir di Kabupaten Demak akibat tanggul jebol dan limpasan air dari bendungan Glapan, telah menggenang pemukiman warga, Senin (19/5/2025).
Banjir di Kabupaten Demak akibat tanggul jebol dan limpasan air dari bendungan Glapan, telah menggenang pemukiman warga, Senin (19/5/2025). Foto: dok BPBD Demak.
Semarang -

Sebanyak 13 kejadian bencana tercatat melanda wilayah Jawa Tengah (Jateng) dalam satu hari. Mayoritas bencana yang terjadi adalah banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem.

Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jateng, Muhammad Chomsul. Hujan lebat yang melanda beberapa waktu terakhir menyebabkan 13 kejadian bencana.

"Laporan periode 19 Mei 2025 sampai pukul 19.00 WIB, total ada 13 kejadian. Kejadian hariannya ada 2 kejadian banjir, 5 kejadian longsor, 3 cuaca ekstrem, dan 2 gempa bumi," kata Chomsul saat dihubungi detikJateng, Selasa (20/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa wilayah yang dilanda banjir yakni Kabupaten Demak, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Blora, serta Kabupaten Sragen. Banjir paling parah terjadi di Kabupaten Demak dan Grobogan.

"Di Demak, banjir melanda 7 desa di 5 kecamatan, mengakibatkan 2.903 kepala keluarga atau sekitar 11.166 jiwa terdampak. Sebanyak 153 rumah terendam, serta 270 hektare (ha) lahan pertanian dan 50 ha lahan perikanan terimbas," paparnya.

ADVERTISEMENT

Jalan sepanjang hampir 6 kilometer di Kabupaten Demak terendam. Sebanyak 15 tempat ibadah, serta 3 fasilitas kesehatan juga turut terdampak.

"Di Grobogan, banjir melanda 4 desa dan 3 kecamatan, warga terdampak sampai 169 KK, merendam 439 rumah, dan 252 ha lahan pertanian terdampak," tuturnya.

Sementara banjir di Kabupaten Sragen terjadi akibat talut yang ambrol sepanjang 6 meter sehingga mengakibatkan akses lalu lintas warga terhambat.

Kemudian, tanah longsor terjadi di sejumlah wilayah seperti Kabupaten Brebes, Temanggung, Magelang, Karanganyar, dan Wonosobo. Kejadian paling signifikan dilaporkan terjadi di Brebes.

"Longsor berdampak pada 159 KK dengan 120 rumah rusak berat, 15 rumah rusak ringan. Wilayah terdampak yaitu 4 dukuh, 1 desa, 1 kecamatan. 446 orang mengungsi," jelasnya.

Longsor di Brebes juga menyebabkan kerusakan di fasilitas pendidikan dan terputusnya 10 ruas jalan desa. Total 1.325 meter jalan desa dan 80 ha area persawahan terdampak longsor tersebut.

Selain banjir dan longsor, dua gempa bumi juga tercatat mengguncang Kabupaten Semarang dan Klaten. Tak ada korban jiwa akibat gempa tersebut.

Di sisi lain, cuaca ekstrem menyebabkan kerusakan dua rumah di Kota Semarang dan dua rumah di Kabupaten Cilacap.

"Dari semua kejadian itu, tidak ada korban luka maupun meninggal. 4 rumah dan 1 bangunan rusak, 6 fasilitas umum terdampak," kata Chomsul.




(apl/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads