Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat tidak terjebak hoaks atau kabar bohong soal vaksin tuberkulosis (TBC). Budi Gunadi menyebut para penyebar hoax soal vaksin tersebut orang jahat.
Dia menegaskan vaksin itu bukan vaksin milik Bill Gates, sebab Bill Gates hanya membantu biaya produksi.
"Ini bukan vaksin TBC-nya Bill Gates. Bill Gates itu membantu pembiayaan," kata Budi usai Pelepasan Peserta KKN Tematik, Magang, dan Magang Lulusan di gedung Gradhika Bakti Praja Semarang, Jumat (9/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan banyak hoaks beredar soal vaksin TBC yang berbahaya, jelek, bahkan disusupi chip. Menurutnya, hoaks itu berbahaya karena bisa membunuh anak-anak yang tidak divaksin.
"Kalau ada bilang vaksin jelek, bisa begini, ada chip nanti bikin mati, itu kan jelas nggak ada dasar ilmiahnya itu hoax, yang malah jahat karena akan bunuh anak-anak kita. TBC itu 125 ribu meninggal setiap tahun," ujarnya.
Dia menegaskan bukti vaksin bermanfaat sudah ada yaitu saat menangani cacar air hingga COVID-19. Hal itu pun sudah terbukti secara ilmiah.
"Nyatanya COVID hilang karena vaksin, cacar? Dulu zaman aku sama beliau (menunjuk Gubernur Jateng di sebelahnya) cacar banyak yang meninggal, hilangnya divaksin. Terbukti secara ilmiah itu menurunkan kematian. Kalau ada orang bilang jangan divaksin, jahat lu, kata saya," tegas Budi.
"Teman-teman jangan termakan konspirasi itu, nanti kita turut tanggung dosa kematian 125 ribu setahun," imbuhnya.
Budi menjelaskan uji klinis dilakukan dan ditarget rampung 2028. Uji klinis dilakukan agar vaksin cocok untuk orang Indonesia. Produksinya akan dilakukan di dalam negeri.
"Prioritas produksi vaksin di sini. Bio Farma udah nempel ini," tegasnya.
(ams/apu)