Mendiktisaintek Dorong PTNBH Tingkatkan Pendapatan dengan Berbisnis

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Jumat, 09 Mei 2025 17:33 WIB
Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto usai menghadiri usai hadiri acara Forum Majelis Wali Amanat (WMA) PTNBH di Hotel Tentrem Kota Semarang, Jumat (9/5/2025). Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng
Semarang -

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Brian Yuliarto, meminta supaya Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH) meningkatkan pendapatan, salah satunya dengan berbisnis. Ia berharap hasilnya untuk kesejahteraan mahasiswa, salah satunya terkait Uang Kuliah Tunggal (UKT) tidak naik.

Hal itu diungkapkan Brian usai mengisi acara Forum Majelis Wali Amanat (WMA) PTNBH di Hotel Tentrem Kota Semarang. Ia menjelaskan selama ini dana abadi sudah disalurkan namun targetnya masih kecil. Maka PTNBH diharapkan lebih fleksibel dalam keuangan termasuk menambah pendapatan lewat bisnis.

"Dana abadi kita manfaatkan setiap tahun kan sudah disalurkan tapi karena PTNBH punya cita-cita besar, harapan besar, dibandingkan dengan apa yang ditargetkan relatif kecil. Apa yang kemudian diharapkan di PTNBH bisa lakukan aktivitas untuk lebih meningkatkan pendapatan dengan kerja sama industri, peningkatan riset, hilirisasi, kemudian pengelolaan aset," kata Brian di hotel Tentrem Semarang, Jumat (9/5/2025).

"PTNBH punya fleksilibitas keuangan dan mampu bangun kegiatan bisnis untuk kesejahteraan kampus, untuk mahasiswa, sehingga UKT tidak naik, untuk riset dan lainnya," imbuhnya.

Dia juga menjelaskan terkait efisiensi keuangan tidak terlalu berdampak apalagi untuk kegiatan riset dan kesejahteraan mahasiswa. Efisiensi berlaku pada kegiatan-kegiatan seperti kedinasan dan rapat.

"Efisiensi sudah relatif tidak berdampak, kan arahnya ditujukan perjalanan dinas, rapat di hotel, dan lainnya," ujarnya.

Sementara itu Ketua Forum WMA PTNBH yang dilantik hari ini, M Nasir, mengatakan bisnis yang dimaksud yaitu mengomersilkan hasil riset menjadi industri. Dia mencontohkan ITB yang memiliki pabrik katalis yang bisa mengubah minyak sawit menjadi bio diesel.

"Jadi hasil riset yang ada di PTNBH harus dihirilisasi, harus dikomersialisasikan. Bisa jadi industri. Itu yang jadi bisnis. Saya sampaikan tadi ITB, pabriknya cemichal katalist ubah palm oil jadi bio disel, bio avtur. Undip (Universitas Diponegoro) yang sudah pernah itu desalinasi air laut yang bisa diminum. Sekarang Riau sudah minta pada Undip, luar Jawa lah," kata Nasir.

Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, yang juga mengisi acara tersebut mengatakan PTNBH juga bisa mendapat dana hibah dari pemerintah daerah. Namun tetap harus melihat kapasitas keuangan fiskal di setiap daerah.

"Secara hukum (hibah APBD ke PTNBH) nggak salah. Boleh, karena ada Undang-undang yang mengatur boleh dari APBD Ada Undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemda, boleh berikan hibah ke badan hukum," jelas Tito.



Simak Video "Video: 36 Biksu Thudong yang Jalan Kaki dari Thailand Telah Sampai di Borobudur"

(apu/apl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork