Menunggu Belasan Tahun, Juru Parkir di Sragen Akhirnya Berangkat Haji

Menunggu Belasan Tahun, Juru Parkir di Sragen Akhirnya Berangkat Haji

Tara Wahyu NV - detikJateng
Rabu, 07 Mei 2025 20:07 WIB
Sugianto saat ditemui di tempatnya bekerja sebagai juru parkir, Rabu (7/5/2025).
Sugianto saat ditemui di tempatnya bekerja sebagai juru parkir, Rabu (7/5/2025). Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng.
Sragen -

Seorang juru parkir asal Karangmalang, Sragen, Sugiyanto (62) bakal melaksanakan ibadah haji tahun ini. Sugianto akan berangkat haji bersama istrinya Sriyatun (62). Mereka sudah menunggu selama 12 tahun untuk bisa berangkat ke tanah suci.

Ditemui di lokasinya bekerja di RS Sarila Husada, Sugiyanto menceritakan awal mula dirinya mendaftar haji. Ia bersama istri mendaftar haji pada tahun 2012.

"Mendaftar sudah sekitar 12 tahun yang lalu. Dari tahun 2012 atau 2013 gitu," katanya, Rabu (7/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan, jadwal pertama berangkat itu tahun 2022. Namun, karena pandemi COVID-19, ia dan sang istri harus menunda keberangkatan.

Alhasil, dirinya dan istri baru akan diberangkatkan pada tahun ini yakni 2025.

ADVERTISEMENT

"Sebetulnya kan 22 saat naik hajinya. Saat ada COVID itu, tapi mundur jadi tahun ini 2025," bebernya.

Awalnya, ia menyebut biaya pendaftaran haji sekira Rp 25 juta untuk satu orang. Untuk mendapat uang tersebut, ia mengatakan mendapat biaya talangan terlebih dahulu.

"Dulu pakai uang itu, uang apa, uang Talangan, saat itu Rp 25 juta," bebernya.

Untuk biaya pelunasan, Sugiyanto menyebut baru dilakukan pada bulan April lalu. Menurutnya, pelunasan tidak dilakukan pada tahun 2022 karena saat itu gagal berangkat.

"Kalau pelunasan nggak tahun 2022 tapi 2025, pelunasan baru kemarin bulan April. Ya, begitu ada pengumuman mundur kan nggak bisa melunasi. Harus melunasi sekarang, baru kemarin," terangnya.

Ia mengatakan untuk bisa melunasi sisa pembayaran haji dengan cara menabung pendapatan setiap harinya. Ia juga dibantu oleh istri yang juga bekerja sebagai karyawan di sebuah pabrik.

"Yang lainnya kan nyicil, sebulan Rp 1 juta itu berapa, sama istri. Pelunasan berapa ya, kan untuk total Rp 55 juta, jadi itu berapa, Rp 30 juta sekian lah. Ya, habisnya berdua sampai Rp100 juta lah," ceritanya.

Ia mengatakan selalu nabung berapapun pendapatan yang ia dapat. Meskipun pendapatnya tidak pasti.

Sugianto bercerita bahwa keinginan untuk berhaji sudah sejak lama.

"Ya, nabung, jalan dari Allah, udah lama penginnya. Kan panggilan dari Allah mungkin di suruh nabung. Kalau nggak nabung, nggak bisa. Udah niat saya, udah niat dari dulu (berhaji)," jelasnya.

Ia mengatakan untuk pendapatannya kadang bisa mendapat Rp 100 ribu atau kadang kurang dari Rp 100 ribu.

"Sebulan nggak mesti, ya satu hari harian, satu hari ada Rp 100 ribu kadang lebih kurang tinggal ramainya. Ya menyisihkan penghasilan, dari parkir dan dari istri," urainya.

Untuk persiapan hajinya sendiri, Sugiyanto mengatakan sering melakukan jalan kaki. Setiap harinya, dirinya berjalan kurang lebih 2 kilometer.

"Persiapan yang penting sehat jasmani dan rohani. Iya jalan juga persiapan, jalan sekitar 2 kilometer setiap harinya sama istri dan tetangga yang juga berangkat," pungkasnya.




(apl/ahr)


Hide Ads