SMP di Solo Tarik Iuran buat Perpisahan, Wali Kota Respati: Kembalikan!

SMP di Solo Tarik Iuran buat Perpisahan, Wali Kota Respati: Kembalikan!

Tara Wahyu NV - detikJateng
Selasa, 06 Mei 2025 15:38 WIB
Walkot Solo Respati ditemui di SMP N 7 Solo, Selasa (6/5/2025)
Walkot Solo Respati ditemui di SMP N 7 Solo, Selasa (6/5/2025). Foto: Tara Wahyu/detikJateng
Solo -

Wali Kota Solo, Respati Ahamad Ardi melakukan sidak ke SMP Negeri 7 Solo usai adanya keluhan iuran untuk acara perpisahan. Respati menyebut ada beberapa wali murid yang merasa keberatan dengan iuran perpisahan dengan nominal Rp 280 ribu per siswa tersebut.

"Dalam minggu ini yang top nomor satu itu tentang keberatan orang tua atas ada acaranya wisuda. Itulah sebabnya saya sidak di sini," katanya ditemui di SMP N 7 Solo, Selasa (6/5/2025).

Pihaknya tidak melarang sekolah menggelar acara perpisahan. Namun, lanjutnya, acara tersebut tidak boleh membebani siswa dengan iuran.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apabila memang tetap ingin dilaksanakan itu bisa membuka jalur sponsor atau apapun melibatkan swasta. Yang kreatif, tidak boleh ada iuran yang mewajibkan ke masing-masing dengan jumlah murid, itu saja," ujarnya.

Untuk itu, ia meminta agar iuran untuk perpisahan dikembalikan ke wali murid yang sudah membayar.

ADVERTISEMENT

"Kembalikan, harus dikembalikan secepatnya," bebernya.

"Jadi tidak ada larangan ya dan tidak membebaskan kembali ke masyarakat. Tapi di sini demi keseragaman menghindarkan dari kesenjangan sosial itu baiknya tidak ada iuran wajib," sambungnya.

Sementara itu, Ketua Panitia perpisahan SMP Negeri 7 Solo, Joko Prayitno mengatakan bahwa kegiatan pelepasan itu awalnya dari persetujuan wali murid. Untuk menuju keputusan tersebut, wali murid juga membuat polling apakah orang tua setuju atau tidak.

"Ya kan kita sudah pertama melalui proses ya itu pertama kita apa ada perwakilan dari kelas, kita juga ada polling kayak gitu untuk apakah apa kita setuju sebagai orang tua siswa itu untuk mengadakan pelepasan siswa," bebernya.

Meski begitu, pihaknya siap untuk membalikkan uang yang sudah disetorkan oleh wali murid. Meskipun, pihaknya sudah melakukan down payment (DP) untuk gedung dan Samir.

"Total sudah Rp 6 juta untuk DP, gedung Rp 5 juta dan Samir Rp 1 juta. Nanti kita komunikasikan sama pihak sana biar bisa dinego. Untuk gedung sendiri Rp 10 juta sewanya," pungkasnya.




(ahr/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads