Seberapa Kuat Lilitan Ular Piton? Ini Perkiraannya Menurut Peneliti

Seberapa Kuat Lilitan Ular Piton? Ini Perkiraannya Menurut Peneliti

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Senin, 21 Okt 2024 10:28 WIB
Ular piton atau ular sanca
Ular piton. (Foto: Unsplash/David Clode)
Solo -

Piton memburu mangsanya dengan cara yang unik. Setelah menangkap mangsanya dengan gigi tajam, piton melilitkan tubuhnya dan menghentikan pernapasan mangsa sebelum menelannya utuh-utuh, biasanya dari arah kepala. Meskipun bergerak lambat, piton sangat efektif dalam berburu di habitatnya. Lantas, seberapa kuat lilitan ular piton?

Dikutip dari laman San Diego Zoo, piton adalah ular terbesar di dunia yang dapat mencapai panjang 58 cm hingga 10 meter dan berat antara 200 gram hingga 113 kg. Sebagai ular tidak berbisa, mereka hidup di berbagai habitat, termasuk hutan dan dekat air, sering bersembunyi di pepohonan dengan menggunakan ekor untuk berpegangan.

Apakah kamu penasaran dengan kekuatan lilitan piton, detikers? Mari simak penjelasan lengkap berikut ini untuk mengetahui faktanya!

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seberapa Kuat Lilitan Ular Piton?

Ular piton atau sanca, seperti sanca kembang (Malayopython reticulatus) dan sanca bodo (Python bivittatus), memiliki kekuatan melilit yang sangat kuat saat memburu mangsanya. Berdasarkan hasil penelitian berjudul The big squeeze: Scaling of Constriction Pressure in Two of The World's Largest Snakes, Python reticulatus and Python molurus bivittatus yang dilakukan David A Penning dkk, sanca kembang mampu menghasilkan tekanan maksimum antara 8,27 hingga 53,77 kPa, sedangkan sanca bodo menghasilkan tekanan maksimum antara 18,0 hingga 42,93 kPa.

Penelitian menunjukkan bahwa individu yang lebih besar cenderung menghasilkan tekanan yang lebih tinggi dibandingkan dengan individu yang lebih kecil. Hal ini menunjukkan bahwa ukuran ular memengaruhi kekuatan lilitan mereka.

ADVERTISEMENT

Meskipun kedua spesies tersebut memiliki kemampuan melilit yang kuat, tidak ada perbedaan signifikan dalam tekanan maksimum antara sanca kembang dan sanca bodo ketika dibandingkan. Penelitian menunjukkan bahwa jumlah lilitan tidak berdampak signifikan terhadap tekanan maksimum yang dihasilkan. Artinya, baik sanca kembang maupun sanca bodo dapat melilit dengan beberapa lilitan dan tetap menghasilkan tekanan yang tinggi pada mangsanya.

Selain itu, tekanan yang dihasilkan oleh kedua jenis sanca ini dapat memicu beberapa mekanisme kematian pada mangsa. Salah satu mekanisme yang terjadi adalah efek 'red-out', di mana tekanan tinggi dapat menyebabkan aliran darah yang cepat ke otak, mirip dengan efek yang dialami oleh pilot pesawat saat mengalami gaya gravitasi negatif. Tekanan yang dihasilkan oleh sanca selama proses melilit jauh melebihi tekanan darah normal mamalia, sehingga sangat efektif dalam merusak fungsi vital mangsa.

Lebih jauh lagi, tekanan tinggi juga dapat mengganggu sistem saraf mangsa. Hal ini menyebabkan mangsa menjadi tidak berdaya dan tidak dapat melawan sehingga mengurangi risiko cedera pada ular. Penelitian menunjukkan bahwa tekanan yang lebih tinggi dari 55 kPa dapat menyebabkan kerusakan saraf yang signifikan. Dengan demikian, sanca mampu dengan cepat melumpuhkan mangsanya melalui tekanan yang dihasilkan saat melilit.

Apakah Mangsa Bisa Terbebas dari Lilitan Ular Piton?

Meski sangat jarang terjadi, ternyata ada mangsa ular piton yang bisa membebaskan diri. Seperti yang diberitakan oleh CNN World, seorang wanita berusia 64 tahun di Thailand bernama Arom terjebak dalam lilitan ular piton selama lebih dari dua jam. Kejadian ini bermula saat ia sedang mencuci piring di rumahnya. Tiba-tiba, ular piton tersebut melilit tubuhnya setelah menggigit kakinya, membuatnya jatuh ke lantai dan tidak bisa bergerak.

Meskipun Arom berusaha untuk membebaskan diri dari lilitan ular tersebut, ia tidak berhasil dan terus berteriak minta tolong. Untungnya, seorang tetangganya mendengar jeritan tersebut dan segera meminta bantuan polisi. Ketika petugas tiba, mereka terkejut melihat wanita tersebut terjepit di bawah lilitan ular yang besar.

Polisi berhasil membebaskan Arom setelah sekitar 30 menit. Setelah diselamatkan, ia dibawa ke rumah sakit untuk perawatan. Kasus ini menunjukkan bahwa meskipun lilitan ular piton sangat kuat, dengan bantuan dari orang lain, korban masih memiliki peluang untuk selamat.

Cara Membebaskan Diri dari Serangan Ular Piton

Berikut ini merupakan panduan untuk membebaskan diri dari serangan ular piton yang dikutip dari laman Thailand Snakes dan Stoneageman!

1. Jangan Biarkan Ular Melilit Kamu

Setelah terkena gigitan, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah mencegah ular melilit tubuhmu. Jika ular mulai menggulung, segera usahakan untuk mengeluarkan tangan dan lenganmu dari lilitannya. Semakin cepat kamu bisa melepaskan diri dari lilitan, semakin tinggi peluangmu untuk selamat. Ular piton akan berusaha melilit tubuhmu dalam hitungan detik, jadi jangan menunggu terlalu lama.

Kamu perlu tetap bergerak dan tidak berdiam diri. Fokuslah berjaga-jaga agar ular tidak melilit. Semakin sedikit kamu terjebak dalam lilitan, semakin tinggi kesempatanmu untuk bebas.

2. Kendalikan Kepala Ular

Jika kamu bersama teman, mintalah bantuan mereka untuk memegang kepala ular. Mengendalikan kepala ular sangat penting karena mengurangi kemampuannya untuk menggigit dan melilit. Dengan menjaga kepala ular tetap di bawah kontrol, kamu bisa mulai melepaskan lilitannya.

Jika kamu sendirian, bersiaplah untuk melawan. Meskipun perlawanan bisa membuat ular semakin ketat melilit, kamu harus melakukan apa pun untuk dapat mengendalikan ular piton.

3. Gunakan Senjata Tajam

Jika kamu membawa pisau atau benda tajam lainnya, keluarkan dengan cepat. Jika memungkinkan, ikatkan pisau di pergelangan tanganmu agar tidak terjatuh saat kamu melawan. Gunakan pisau untuk menusuk bagian tubuh ular seperti leher atau perutnya secara berulang-ulang. Jangan berhenti sampai ular melepaskan cengkeramannya.

Menyerang ular dengan cara ini bisa sangat efektif. Pastikan untuk tetap tenang dan fokus, karena ketegangan bisa memperburuk situasi. Setiap luka yang kamu berikan akan meningkatkan kesempatanmu untuk bebas.

4. Serang Mata Ular

Jika kamu bisa melihat mata ular, gunakan benda tajam atau keras seperti pensil, batu, atau tongkat untuk menyerang mata ular. Menyasar mata ular dapat menyebabkan rasa sakit yang cukup untuk membuat ular melepaskanmu. Teruslah menyerang mata ular jika ada kesempatan, karena ini bisa menjadi titik lemah.

Menyerang mata ular juga bisa memberimu waktu untuk mencari cara melarikan diri. Jika ular tidak bisa melihat, kemungkinan besar ia akan melemahkan lilitannya. Dengan mengalihkan perhatian ular, kamu mendapatkan kesempatan lebih besar untuk membebaskan diri.

5. Gunakan Mouthwash atau Alkohol

Jika kamu memiliki mouthwash atau alkohol, semprotkan ke wajah ular. Cairan ini dapat membuat ular merasa tidak nyaman dan membuatnya melepaskan lilitan. Usahakan untuk menjaga botol ini di tempat yang mudah dijangkau, seperti saku bajumu.

Jika ular merasakan sesuatu yang tidak biasa di wajahnya, kemungkinan besar ia akan mundur atau melepaskan cengkeramannya. Hal ini memberimu kesempatan untuk segera melarikan diri.

Jadi, piton memang memiliki kekuatan lilitan yang sangat besar, tetapi kita masih memiliki kesempatan untuk terbebas dari serangannya. Semoga penjelasan di atas bermanfaat, detikers!




(sto/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads