KSPN Jateng Kecewa Massa Berbaju Hitam Bikin Rusuh Saat May Day

KSPN Jateng Kecewa Massa Berbaju Hitam Bikin Rusuh Saat May Day

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Jumat, 02 Mei 2025 22:06 WIB
Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) Jawa Tengah, Nanang Setyono memberikan keterangan soal kekecewaan rusuh di May Day.
Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) Jawa Tengah, Nanang Setyono memberikan keterangan soal kekecewaan rusuh di May Day. Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng.
Semarang -

Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) Jawa Tengah, Nanang Setyono, kecewa aksi rusuh yang terjadi saat peringatan Hari Buruh atau May Day di Semarang kemarin. Dia menegaskan buruh tidak terlibat rusuh tapi kelompok lain yang diduga anarko.

"Kami dari KSPN dan serikat pekerja independen lainnya memastikan bahwa dari pagi hingga sore hari seluruh rangkaian kegiatan peringatan May Day di Semarang berjalan tertib, damai, dan tanpa insiden. Tidak ada kericuhan, tidak ada bentrokan dengan aparat," tegas Nanang di kawasan Veteran Semarang, Jumat (2/5/2025).

Dia menjelaskan massa buruh melakukan aksi dengan damai. Namun tiba- tiba sekitar pukul 16.00 WIB massa berbaju hitam melempari petugas kepolisian yang berjaga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mereka datang tiba-tiba, tanpa mobil komando, tanpa alat komunikasi massa seperti toa, mengenakan kaus serba hitam. Mereka langsung melakukan pelemparan ke arah aparat dan bahkan merusak pagar taman untuk digunakan sebagai alat serangan," ujarnya.

Dia menjelaskan memang sempat ada kelompok yang menawarkan bergabung dengan buruh dalam aksi May Day. Namun ia menolak tawaran itu.

ADVERTISEMENT

"Beberapa hari sebelum May Day, mereka secara aktif menawarkan diri untuk bergabung dengan elemen buruh. Tapi kami menolak dengan tegas. Kami ingin aksi ini tetap murni dari serikat buruh," jelas Nanang.

Nanang prihatin karena aksi May Day seharusnya menjadi ajang para buruh menyuarakan aspirasi. Namun dengan kericuhan tersebut justru melukai upaya para buruh

"Kami kecewa dan prihatin karena yang dilakukan kelompok ini mencederai perjuangan kami. May Day adalah hari untuk menyuarakan aspirasi, bukan untuk membuat keributan," tegasnya.

Untuk diketahui kerusuhan terjadi di Jalan Pahlawan Kota Semarang hari Kamis (1/5) kemarin. Massa berbaju hitam berlaku anarkis sehingga polisi melakukan tindakan. Sempat ada sejumlah orang yang diamankan ke Mapolrestabes Semarang.

Sedangkan Nanang dan kelompok buruhnya sudah berunjuk rasa sejak sekitar pukul 10.00 WIB dengan diwarnai aksi membagi gunungan dan beberapa peserta aksi memakai baju adat.

Pada gelombang kedua unjuk rasa banyak aliansi buruh yang berunjuk rasa dan perwakilannya ditemui oleh Gubernur Jateng, Ahmad Luthfi. Setelah itu massa perlahan membubarkan diri saat massa berbaju hitam datang.




(apl/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads