Anggota polisi yang viral disandera massa aksi berbaju hitam kala ricuh di Semarang dirawat di rumah sakit. Kapolda Jateng Irjen Ribut Hari Wibowo menyebut peristiwa itu jadi perhatian serius.
Anggota bernama Brigadir Eka tersebut dirawat di RS Bhayangkara Kota Semarang. Irjen Ribut sempat menjenguk dan melihat kondisi Eka. Dalam foto yang dilampirkan pada pernyataan tertulis dari Polda Jateng, Eka tergeletak di kasur mengenakan kaus cokelat dan selimut kuning. Di tangan kirinya terpasang infus, sedangkan Kapolda Jateng yang mengenakan kemeja batik berdiri di sebelah kanannya.
"Setiap personel yang bertugas membawa kehormatan institusi, kami akan memberikan perhatian yang serius terkait hal ini," kata Ribut saat menjenguk dan dituangkan dalam siaran pers Polda Jateng, Jumat (2/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto, juga menyayangkan tindakan penyanderaan terhadap Brigadir Eka. Dia menegaskan tidak ada toleransi untuk pelanggaran hukum.
"Tindakan penyanderaan terhadap aparat kepolisian yang tengah menjalankan tugas pengamanan tidak bisa dibenarkan, kami tidak mentoleransi adanya pelanggaran hukum," tegas Artanto.
Dalam video yang viral di media sosial, Brigadir Eka diapit laki-laki berbusana hitam dan menutup sebagian wajah mereka menggunakan slayer. Dengan tangan yang terus dipegangi oleh salah satu laki-laki di sana, Eka ditanyai menggunakan pengeras suara dan harus mengaku kalau dia anggota Intel.
Untuk diketahui massa berbusana hitam ricuh di hari buruh tepatnya di depan kantor DPRD Jawa Tengah, Jalan Pahlawan Semarang hari Kamis (1/5) kemarin. Massa buruh pun menyayangkan setelah selesai aksi justru ada massa lain yang membuat keributan di hari buruh.
(apl/afn)