Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), sekaligus Presiden ASEA Trade Union Council (ATUC) 2023-2026, Andi Gani Nena Wea, mendukung polisi mengusut aksi May Day yang berakhir ricuh di Semarang. Andi Gani mengaku bakal mengirimkan tim untuk melakukan investigasi independen ke Semarang.
"Saya sebagai Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia sekaligus Presiden ASEAN Trade Union Council sangat menyesalkan kejadian kerusuhan di Semarang, yang tadinya aksi May Day oleh teman-teman buruh berlangsung dengan damai," kata Andi Gani kepada wartawan, dilansir detikNews, Jumat (2/5/2025).
Andi Gani menyebut kelompok yang memicu kerusuhan diduga kelompok anarko. Dia pun meminta para perusuh itu ditindak tegas usai mencederai aksi damai May Day.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada kelompok yang diduga anarko melakukan kerusuhan. Saya minta tindak tegas. Gerakan buruh adalah gerakan yang damai. Terbukti 200.000 buruh berkumpul di Monas, kami bisa membuat aksi May Day damai," jelas Andi Gani.
Dia pun menyesalkan adanya oknum yang menunggangi aksi buruh dan melakukan perbuatan melawan hukum. "Jangan ada pihak-pihak yang menumpang aksi May Day untuk tindakan yang melawan hukum," sambung dia.
Andi Gani mengaku mengirimkan tim ke Semarang untuk melakukan investigasi independen. Andi Gani mengenang kelompok anarko sempat bentrok dengan massa buruh pada 2017 dan 2018 silam.
"Tindak tegas dan proses hukum. Kami mengedepankan aksi dengan damai, bahkan buruh sendiri pernah bentrok sendiri dengan anarko pada 2017, 2018 di Bandung dan Jakarta. Kok malah waktu itu menyerang buruh, kan malah harusnya membela buruh," ujar Andi Gani.
"Kami minta Polda Jateng segera menelusuri pihak-pihak mengganggu kedamaian aksi May Day, bahkan sampai ke dalangnya. Kami merasa sangat dirugikan. Dalam waktu dekat kami kirim tim ke Jateng untuk proses investigasi secara independen, sehingga kami bisa tahu yang melakukan tindakan anarkis dari pihak mana nanti," jelas dia.
Sebagai informasi, Polda Jawa Tengah (Jateng) membubarkan kelompok diduga anarko yang menganggu aksi damai Hari Buruh atau May Day 2025 di depan Kantor Gubernur Jateng kemarin. Polda Jateng bertindak cepat melindungi massa buruh dan mengendalikan situasi secara terukur.
Massa buruh dari aliansi KASBI, KSPIP, FSPMI dan KSPN telah menggelar aksi secara damai sejak pukul 14.30 WIB, Kamis (1/5) dengan menyampaikan sejumlah tuntutan melalui orasi dan sholawatan. Namun sekitar pukul 15.15 WIB, muncul kelompok berpakaian serba hitam mengganggu jalannya aksi.
Petugas polisi di lapangan lalu mengimbau para buruh dan mobil komando aliansi buruh untuk masuk ke halaman Kantor Gubernur Jawa Tengah. Polisi juga melalui pengeras suara meminta pembubaran massa dengan tertib.
Setelah memastikan posisi aman bagi para buruh, pasukan Dalmas awal membentuk barisan di depan gerbang dan menyampaikan imbauan pembubaran massa secara tertib.
(ams/afn)