Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, memberi tiga 'hadiah' bagi para buruh dalam peringatan Hari Buruh Internasional 2025. Luthfi juga menyebut para buruh ada teman investasi.
Luthfi menerangkan tiga 'hadiah' yang yang dimaksud adalah koperasi, day care, dan transportasi. Hal itu dikatakan Ahmad Luthfi usai acara Peresmian Day Care dan Rumah Perlindungan Pekerja Perempuan serta Peresmian Masjid An-Nahl, di Industropolis Batang KIT Batang, Kamis (1/5/2025).
"Kita lakukan peringatan May Day dengan memberikan hadiah pada teman-teman serikat pekerja maupun serikat buruh terkait dengan May Day," kata Ahmad Luthfi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya sebagai Gubernur Jawa Tengah menempatkan buruh sebagai teman investasi untuk membangun Jawa Tengah. Kemudian apa yang dilakukan dari provinsi kita berikan adalah koperasi buruh, day care, dan transportasi," lanjutnya.
Menurut Luthfi, untuk koperasi akan diadakan di setiap kawasan industri, untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat.
"Yang kedua day care. Jadi saya telah membuat edaran agar di beberapa kawasan untuk disiapkan day care, untuk mempermudah seorang karyawan apabila seorang karyawan bapaknya dan ibunya itu di rumahnya tidak ada anak yang ditungguin segera difasilitasi, minimal anak bisa terjaga," jelas Luthfi.
Terobosan ketiga, yakni terkait transportasi. Terkait transportasi umum, Ahmad Luthfi, memberikan tarif khusus bagi para pekerja, yakni setara pelajar.
"Yang ketiga kita sudah berupaya bawah transportasi, sebelumnya Rp 2 ribu, sekarang Rp 1.000 sama seperti pelajar. Itu hal-hal yang kita berikan dalam May Day," ucapnya.
Dalam acara peresmian ruang Day Care dan Rumah Perlindungan Pekerja Perempuan, Ahmad Luthfi mengapresiasi KIT Batang yang telah menyiapkan ruang khusus untuk penitipan anak di saat orang tuanya bekerja.
"Tempatnya nyaman, saya saja bisa betah," ujar Luthfi.
Sementara itu, Direktur KIT Batang, Ngurah Wirawan, menjelaskan pihaknya sudah menyiapkan fasilitas untuk para pekerja di kawasan industri Batang. Salah satunya berupa penitipan anak.
"Fasilitas yang kita punya ini (penitipan anak), mungkin ya untuk beberapa buruh perlu sedikit waktu mengantar ke sini," kata Ngurah.
Pihaknya juga tengah berupaya untuk menyediakan fasilitas yang sama di lokasi pabrik-pabrik yang berada di KIT B.
"Tapi nanti kita coba bicara sama semua tenant-tenant kita. Kalau bisa juga. Itu kan dia gede pabriknya, memungkinkan nggak fasilitasnya itu ada di pabrik mereka. Jadi si pekerja wanita kalau bawa anak, nggak perlu ke sini dulu. Tapi bisa langsung ke masing-masing pabrik," katanya.
"Jadi sekali lagi, ini fasilitas lah. Tadi kan Pak Gubernur menyampaikan dan konsepnya sama, bahwa buruh itu mitra kerja. Apalagi wanita, kita berikan mereka banyaklah dukungan, bagi yang menyusui juga ada ruang laktasi," tutup Ngurah.
(apu/ams)