Momentum May Day, Ahmad Luthfi Dorong Kesejahteraan Pekerja Lewat Koperasi

Momentum May Day, Ahmad Luthfi Dorong Kesejahteraan Pekerja Lewat Koperasi

Shofiyah Afni - detikJateng
Kamis, 01 Mei 2025 13:33 WIB
Pemprov Jateng
Foto: dok. Pemprov Jateng
Jakarta -

Dalam rangka memperingati Hari Buruh Internasional (May Day) 2025, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi memberikan hadiah kepada para buruh berupa pendirian Koperasi Konsumen Buruh Jateng Sejahtera. Koperasi ini resmi didirikan lengkap dengan akta pendirian, pengesahan badan hukum, serta peresmian kantor yang berlokasi di Kawasan Industri Wijaya Kusuma, Kota Semarang.

Dalam sambutannya, Luthfi menyebut koperasi tersebut sebagai bentuk nyata dukungan pemerintah terhadap kesejahteraan buruh. Kebutuhan pokok yang dijual di koperasi ini akan langsung diambil dari petani tanpa perantara.

"Contohnya beras, cabai, dan bawang akan diambil langsung dari petani. Tidak boleh melalui pihak ketiga, supaya harganya tetap murah. Karena tujuannya untuk mensejahterakan buruh" ujar Luthfi dalam pernyataan tertulis, Kamis (1/5/25).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meskipun saat ini baru satu koperasi yang berdiri, Pemprov Jawa Tengah berencana mengembangkan model serupa di berbagai kawasan industri lainnya. Kehadiran koperasi ini diharapkan menjadi pola baru yang berkelanjutan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan para buruh.

Luthfi turut menyoroti pentingnya kolaborasi antara buruh, pengusaha, dan pemerintah sesuai tema May Day tahun ini, "May Day is Collaboration." Ia menegaskan bahwa buruh merupakan bagian dari investasi pembangunan. Karena itu, peningkatan kualitas dan jenjang karier bagi buruh perlu terus didorong, termasuk ke jenjang karir pengusaha.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, perwakilan buruh, Sugianto, menyampaikan apresiasi atas inisiatif ini. Ia menilai koperasi tersebut akan sangat membantu menurunkan pengeluaran harian dan memberikan manfaat langsung bagi kehidupan para buruh.

"Kami berharap harga-harga di koperasi bisa benar-benar murah, agar uang bisa dialokasikan untuk kebutuhan lain," kata Sugianto.

Langkah ini menjadi bagian dari upaya Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dalam membangun sistem ekonomi inklusif dan berkeadilan di sektor ketenagakerjaan.




(prf/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads