Viral Siswa Tegal ke Sekolah Seberangi Sungai-Jalan Berlumpur, Ini Kata Kades

Viral Siswa Tegal ke Sekolah Seberangi Sungai-Jalan Berlumpur, Ini Kata Kades

Imam Suripto - detikJateng
Jumat, 25 Apr 2025 19:49 WIB
Seorang siswi tengah menyeberangi sungai saat hendak berangkat sekolah viral.
Seorang siswi tengah menyeberangi sungai saat hendak berangkat sekolah viral. Foto: Dok tangkapan layar IG Tegalterkini.Id.
Tegal -

Sebuah video seorang siswi di Desa Wotgalih, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Tegal, menerobos sungai dan jalan licin berlumpur saat akan sekolah viral di media sosial. Pihak desa setempat pun angkat bicara terkait kondisi infrastruktur di wilayahnya.

Video ini viral usai diunggah oleh akun Instagram @tegalterkini.id. Sejak diunggah enam jam lalu, postingan ini mendapat banyak komentar dari netizen.

"Seorang pelajar di Dukuh Karangsari, Desa Wotgalih, Jatinegara, Tegal, harus menempuh perjuangan berat setiap hari demi menuntut ilmu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jalan berlumpur yang licin dan sulit dilalui menjadi rintangan pertama yang harus dihadapi. Tak hanya itu, ia juga terpaksa menyebrangi sungai tanpa jembatan sebagai satu-satunya akses menuju sekolahnya," tulis keterangan dalam unggahan tersebut, dikutip detikJateng, Jumat (25/4/2025).

"Kondisi ini mencerminkan masih banyaknya desa yang belum tersentuh pembangunan infrastruktur memadai. Warga setempat berharap adanya perhatian dari pemerintah daerah agar akses pendidikan bisa lebih layak dan aman bagi anak-anak di wilayah tersebut," lanjut unggahan itu.

ADVERTISEMENT

Postingan ini pun mendapatkan beragam komentar dari warganet. Tidak sedikit yang mempertanyakan mengenai anggaran untuk pembangunan desa. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu akun IG.

"Waduh, aku kira di tahun 70an saja yg masih kayak ginii πŸ€¦πŸ½β™‚οΈ," tulis akun Ongkyxxx.

Menanggapi hal itu Kepala Desa Wotgalih, Warji, tidak menampik jika kondisi jalan di lokasi itu sangat memprihatinkan.

"Anak anak Dukuh Karangsari memang banyak yang sekolah di Gongseng, karena lumayan dekat sekitar 3 km. Memang ada satu sekolah (MTs) di Dusun Lembasari, tapi jaraknya lebih jauh, 5 km," ungkap Warji saat dihubungi detikjateng.

Warji menyampaikan, di lokasi tersebut pernah dipasangi batu makadam. Tetapi sampai sekarang juga belum ada perbaikan.

"Dulu pernah dipasang batu makadam tahun 2011 saat saya pertama jadi kades. Terus pernah berhenti jadi kades dan sekarang jadi kades lagi, belum pernah diperbaiki. Beberapa kali diajukan era (bupati) Umi Azizah, tapi tidak ada realisasi karena alasan anggaran," ungkap Warji.

Pihaknya berharap, pemerintah daerah Kabupaten Tegal segera memasukkan rencana perbaikan jalan Wotgalih-Dukuhbangsa pada anggaran perbaikan insfrastruktur tahun 2025.

"Jalan ini kan statusnya merupakan jalan Kabupaten, jadi kami berharap bisa segera dimasukkan dalam anggaran tahun ini (2025). Harapan masyarakat dibangun dengan konstruksi beton biar awet," harap Warji.

Kerusakan jalan itu juga dikeluhkan warga setempat karena menghambat aktifitas sehari-hari, termasuk dalam hal pengiriman hasil pertanian ke pasar dan antar kecamatan. Akibat kondisi jalan rusak, ongkos transportasi hasil pertanian pun menjadi mahal.

"Terus terang warga di sini sangat tidak nyaman dengan jalan yang rusak parah seperti ini. Aktivitas warga sangat terganggu, apalagi jalan ini kan dipakai untuk pengiriman hasil pertanian ke pasar dan ke kecamatan lain ongkosnya jadi mahal," ucap Kartono, salah satu warga Desa Wotgalih.




(apl/dil)


Hide Ads