Warga Gunungpati Semarang Bikin Penyuling Sampah Plastik Jadi Minyak

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Kamis, 24 Apr 2025 16:55 WIB
Warga Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang buat alat penyuling sederhana yang mengubah plastik menjadi BBM dari tong besi dan pipa, Kamis (24/4/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng
Semarang -

Warga Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, menciptakan alat penyuling sampah plastik menjadi minyak. Berikut ini kisahnya.

Penjaga Kantor Kecamatan Gunungpati, Rohman, mengatakan penemuan ini bermula dari keresahan warga karena banyaknya tumpukan sampah plastik di laut, termasuk di Pantai Marina.

"Kami prihatin di laut sekarang banyak penumpukan plastik di Marina. Setelah kami cek lokasi ternyata banyak pembuangan sampah di kali, itu yang berbahaya," kata Rohman di Kecamatan Gunungpati, Kamis (24/4/2025).

"Kalau belum masuk kali itu belum begitu bahaya karena tidak akan mengalir kalau belum pindah. Terus kami pribadi mempunyai inisiatif bagaimana sih pengelolaan sampah yang bukan sekadar memindah ke (TPU) Jatibarang," lanjutnya.

Pria yang dikenal sebagai pecinta alam itu kemudian berdiskusi hingga akhirnya inisiatif itu disetujui Camat Gunungpati dan akan didanai pihak kecamatan. Rohman bersama warga saling belajar merancang alat penyuling sederhana dari tong besi dan pipa yang mampu mengubah plastik menjadi minyak.

Sampah plastik dimasukkan ke dalam tong besi untuk dipanaskan. Uap hasil pemanasan kemudian dialirkan melalui pipa agar menghasilkan minyak mentah.

"Prosesnya plastik itu pemanasan tanpa oksigen. Makanya prosesnya harus tertutup, jangan sampai ada kebocoran. Terus di pemanasan itu terjadi penekanan udara menuju ke lubang yang sudah ditentukan, di pipa-pipa," terangnya.

Meski alat tersebut masih dibuat dari barang bekas dan belum diuji laboratorium, disebut bahwa hasil awalnya menunjukkan proses pirolisis atau pemanasan tanpa oksigen dapat menghasilkan tetesan minyak mentah.

"Pipa-pipa tadi mengalami pendinginan, kemudian terjadi tetesan sudah berupa minyak, distilasi. Tapi ketika plastik masih basah, tetap awalnya yang keluar air dulu, baru minyak, jadi ada yang campur," jelasnya.

Warga Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang buat alat penyuling sederhana yang mengubah plastik menjadi BBM dari tong besi dan pipa, Kamis (24/4/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng

Proses ini berlangsung selama kurang lebih empat jam per tong plastik dan membutuhkan bahan plastik kering dan bersih agar hasilnya maksimal.

"Plastik yang mengandung bumbu masakan itu residunya terlalu tinggi. Makanya, semakin bersih, residunya semakin kecil," jelas Rohman.

Rohman menyampaikan, limbah sisa pembakaran sementara ini dikumpulkan dan rencananya akan diolah lebih lanjut, misalnya dijadikan bahan campuran paving block seperti di daerah Banyumas.

"Saat ini (minyaknya) belum kita coba, untuk awal-awal besok ke mesin babat atau cari motor butut. Jadi kalau remuk nggak masalah, coba aja, atau pemotong mesin rumput," kata Rohman.

Minyak itu sudah diuji coba untuk membakar sampah. Reaksinya seperti minyak tanah atau bensin. Sampah yang telah diguyur minyak hasil penyulingan itu langsung terbakar begitu disulut.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.




(apu/dil)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork