Fakta-fakta Bencana Tanah Bergerak Rusak Ratusan Rumah di Brebes

Fakta-fakta Bencana Tanah Bergerak Rusak Ratusan Rumah di Brebes

Tim detikJateng - detikJateng
Kamis, 24 Apr 2025 09:12 WIB
Kondisi rumah yang rusak akibat tanah gerak di Mendala, Sirampog, Brebes, Senin (21/4/2025).
Kondisi rumah yang rusak akibat tanah gerak di Mendala, Sirampog, Brebes, Senin (21/4/2025). Foto: dok. detikJateng
Solo -

Bencana tanah gerak di Desa Mendala, Kecamatan Sirampog, Brebes, sejak Kamis (17/4) terus meluas. Bencana itu telah merusak ratusan rumah dan membuat penghuninya harus mengungsi ke tempat aman.

Sejak terjadi pada Kamis (17/4) dini hari, tanah gerak di Desa Mendala, Kecamatan Sirampog masih berlangsung. Sejumlah rumah yang semula masih kokoh berdiri, mendadak miring, atap roboh dan genteng rumah berjatuhan.

Ratusan Rumah Rusak

Phak Desa Mendala mencatat, kerusakan rumah warga akibat bencana tanah bergerak sudah mencapai 112 unit per Senin (21/4). Terbaru, tanah bergerak juga dilaporkan meluas ke Pedukuhan Ares. Sebanyak 15 rumah dilaporkan retak-retak meski masih retakan kecil.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masih terjadi, apalagi masih ada hujan di sini. Rumah milik warga yang rusak juga tambah, sekarang 112 rumah, padahal kemarin 107 rumah," ungkap Kepala Desa (Kades) Mendala, Muhamad Basori, Senin (21/4/2025).

Kondisi rumah korban tanah gerak di Sirampog, Brebes.Kondisi rumah korban tanah gerak di Sirampog, Brebes. Foto: Imam Suripto/detikJateng

Hampir 400 Orang di Posko Pengungsian

Saat ini jumlah warga yang mengungsi di posko pengungsian mencapai 383 pengungsi. Sehari sebelumnya warga yang menghuni tenda pengungsian masih di angka 367 orang.

ADVERTISEMENT

Kemensos juga telah memberikan bantuan terhadap korban. Bantuan tersebut di antaranya ialah pendirian dapur umum hingga kasur.

"Kemarin jumlah warga yang mengungsi di posko 367, sekarang nambah menjadi 383 orang. Mereka masuk tenda hari Minggu (20/4) kemarin," kata Basori.

Warga Minta Relokasi

Terkait bencana tersebut, warga terdampak bencana alam tersebut berharap bis direlokasi. Mereka khawatir bencana itu akan kembali datang di masa depan.

Dawimah (41) wanita salah satu korban yang ikut mengungsi mengatakan, rumah hunian keluarga saat ini sudah rusak berat dan tidak bisa ditempati. Akibat kejadian ini, Dawimah mengaku trauma untuk kembali menghuni rumah tersebut karena bisa mengancam keselamatan.

Suasana pengungsian warga akibat tanah gerak di Mendala, Sirampog, Brebes, Senin (21/4/2025).Suasana pengungsian warga akibat tanah gerak di Mendala, Sirampog, Brebes, Senin (21/4/2025). Foto: Imam Suripto/detikJateng

"Sekarang kondisinya retak-retak, lantai ambles, nggak bisa ditempati. Penginnya pindah ke lokasi yang nyaman," ungkap Dawimah ditemui di kamp pengungsian, Jumat malam.

Selain membahayakan, wanita ini mengaku khawatir kembali ke rumah. Wanita ini trauma karena sewaktu-waktu bencana seperti ini akan terulang, terutama saat musim hujan.

"Kalaupun nanti bisa diperbaiki, bisa jadi rusak lagi, terus seperti itu. Takut kalau-kalau tertimpa pas ada tanah gerak," sambat Dawimah.

Lahan Relokasi Disiapkan

Kepala Desa Mendala, Sirampog, Muhamad Basori, menjelaskan lahan bakal relokasi ini diusulkan oleh kelompok masyarakat. Lahan di Desa Buniwah dan Manggis berjarak sekitar 5 km.

"Usulan lahan ini muncul dari pokmas. Mereka yang mencari lahan sendiri," kata Kades Mendala, Selasa (22/4/2025).

Terpisah, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perwaskim) Brebes, Dani Asmoro, mengatakan sebelum ditetapkan menjadi lahan relokasi, terlebih dulu akan melalui kajian dari Badan Geologi. Jika hasil kajian lahan itu tidak dianggap layak, maka akan dicari lahan baru.

"Badan Geologi besok datang ke lokasi untuk mengkajinya. Kita tunggu hasilnya, kalau layak akan dijadikan lahan relokasi, tapi jika tidak layak, pokmas akan cari alternatif lain," ungkap Dani.

Secara rinci, lanjut Dani, lahan di Desa Buniwah yang disiapkan oleh pokmas memiliki luas 16 ribu meter persegi. Sedangkan di Desa Manggis memiliki luas 9.000 meter persegi. Nantinya di lokasi baru akan dibangun perumahan warga lengkap dengan fasilitas umum seperti jalan, drainase, dan ruang terbuka hijau.

"Lahan itu milik warga dan sudah disiapkan swadaya oleh pokmas. Pemkab hanya fasilitasi untuk melakukan kajian," ucapnya.

Sambil menunggu proses relokasi, warga yang terdampak akan ditempatkan di huntara (hunian sementara) yang akan dibangun oleh BPBD Brebes. Permukiman sementara itu berlokasi di depan kantor Desa Mendala.




(afn/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads