Sekelompok nelayan di wilayah Sungai Silugonggo mendatangi kantor Syahbandar Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Juwana, Pati, karena kartu e-Pas kecil tak kunjung terbit. Kantor UPP Kelas III Juwana menyebut aplikasi e-Pas sempat error dan ada miss komunikasi.
"Kita tidak bisa menebak mungkin saudara para nelayan ini kan ada yang sabar ada yang tidak sabar. Mungkin ada yang ketakutan tidak mendapatkan subsidi BBM, karena ini salah satu persyaratan rekomendasi BBM itu memiliki e-Pas kecil," jelas Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Juwana, Agus Monang Leonard, kepada wartawan saat ditemui di kantornya, Selasa (22/4/2025).
"Mungkin dari mereka khawatir jika tidak bisa melaut karena tidak memiliki e-Pas kecil," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan proses permohonan e-Pas kecil dari nelayan di wilayah Mintobasuki sudah dilakukan. Menurutnya, rencana e-Pas kecil jadi dan telah diterbitkan pada 17 April 2025 kemarin, namun aplikasi permohonan e-Pas mengalami kendala error.
"Cuman kami mendapatkan kendala di aplikasi sempat error jam 12.00 WIB," jelasnya.
Meski begitu, Agus mengaku mencoba mengunggah data permohonan e-Pas pada Senin (21/4) kemarin. Namun, nelayan keburu datang ke kantor UPP Kelas III Juwana yang mempertanyakan e-Pas kecil yang belum juga jadi.
"Begitu semua kami proses aplikasi sudah stabil tepat hari ini Selasa (22/4) kami sudah menyelesaikan dan menyerahkan secara langsung kepada perwakilan nelayan sejumlah 52 e-Pas kecil," jelas dia.
Agus mengatakan total nelayan yang ada di wilayah Mintobasuki dan sekitarnya ada 82 kapal di bawah 7 GT (Gross Tonnage). Pihaknya sebelumnya telah menerbitkan sekitar 30 e-Pas kecil. Sisanya 52 e-Pas kecil yang baru diterbitkan diserahkan hari ini.
"Yang 52 ini ada berkas kurang lengkap ataupun sudah diinput di aplikasi ada yang error. Terus kita coba dan hari ini sudah selesai," jelasnya.
Agus menjelaskan adapun untuk tahun 2025 sampai hari ini total sudah ada 107 e-Pas kecil yang telah diterbitkan dan diserahkan kepada nelayan. Adapun total secara keseluruhan yang sudah diterbitkan sebanyak 1.196 e-Pas kecil.
Perwakilan nelayan dari Banjarsari, Pardi, mengaku lega karena e-Pas kecil yang ditunggu-tunggu akhirnya diterbitkan. Kini Pardi bersama nelayan lainnya bisa melaut dengan tenang.
"Kami bersyukur dan berterima kasih kepada pihak Syahbandar yang penting ini kartu ini sangat membantu nelayan tradisional seperti kami," jelas Pardi.
Penyuluh Perikanan Pendamping Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pati, Riyanto, mengatakan e-Pas kecil menjadi pelengkap persyaratan pengajuan BBM subsidi. E-Pas kecil sangat bermanfaat sekali bagi nelayan.
"Kami bersyukur kami telah ditemukan dengan pimpinan dengan Syahbandar ternyata kami juga diakomodir dengan fasilitas dan dipercepat untuk proses penertiban e-Pas kecil ini," ujar Riyanto.
Diberitakan sebelumnya, sekelompok nelayan kecil di wilayah Sungai Silugonggo mendatangi kantor Syahbandar Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas III Juwana, Kabupaten Pati. Mereka mempertanyakan soal e-Pas kecil atau tanda daftar keabsahan kapal berbasis elektronik yang tidak kunjung jadi.
Koordinator nelayan, Fikri, menjelaskan kedatangan mereka ingin mempertanyakan soal pengajuan e-Pas kecil bagi nelayan yang tidak kunjung jadi. Padahal nelayan yang berada di Jaken, Gabus, Pati, Juwana bagian selatan dan Gembong telah mengajukan e-Pas kecil sejak Bulan September 2024 lalu.
"E-Pas kecil jadinya tidak sesuai dengan berkas yang kami setorkan," kata Fikri kepada wartawan ditemui di lokasi, Senin (21/4).
Fikri menjelaskan kelompok nelayan yang dikoordinasi menyerahkan kelengkapan berkas e-Pas kecil berjumlah 80 nelayan. Namun saat jadinya baru diserahkan 38 e-Pas kecil kepada nelayan pada Bulan Februari 2025 lalu.
"Kekurangan masih menunggu sampai sekarang," ujarnya.
(ams/apu)