Wayangan Berujung 160 Warga Gantiwarno Klaten Keracunan

Terpopuler Sepekan

Wayangan Berujung 160 Warga Gantiwarno Klaten Keracunan

Tim detikJateng - detikJateng
Minggu, 20 Apr 2025 11:11 WIB
Petugas kesehatan menangani warga yang keracunan makanan di Posko penanganan kejadian luar biasa keracunan massal di Karangturi, Gantiwarno, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (15/4/2025). Berdasarkan data posko penanganan kejadian luar biasa sebanyak 127 warga keracunan dirujuk ke sejumlah rumah sakit di Klaten dan Puskesmas Gantiwarno, serta satu warga dinyatakan meninggal dunia akibat keracunan makanan saat acara pentas wayang kulit pada Sabtu (12/4). ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/Spt.
Petugas kesehatan menangani warga yang keracunan makanan di Posko penanganan kejadian luar biasa keracunan massal di Karangturi, Gantiwarno, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (15/4/2025). Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Klaten -

Lebih dari 100 warga mengalami keracunan usai menyantap suguhan di acara pementasan wayang yang digelar di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten. Bahkan, 1 orang diantaranya meninggal akibat peristiwa itu.

Acara pementasan wayang itu digelar pada Sabtu (12/4). Beragam suguhan dihidangkan di acara tersebut.

"Ada hajatan wayangan dari salah satu warga di Desa Karangturi. Yang disajikan ada beberapa jenis makanan," kata Kepala Puskesmas Gantiwarno, Andi Markoco pada Senin (14/4/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keesokan harinya, para warga mengalami gejala keracunan. Pihak puskesmas segera memberikan pertolongan.

"Gejalanya bervariasi mulai demam, mual hingga diare. Mulai awal gejala itu hari Minggu pagi, jamuannya Sabtu malam Minggu tapi memang kebanyakan yang bergejala baru pagi hari ini," terang Andi.

ADVERTISEMENT

Sebagian warga mendapatkan pertolongan di puskesmas. Namun ada beberapa yang mengalami gejala cukup berat sehingga dirujuk ke rumah sakit.

Bahkan, salah satu warga kemudian meninggal dunia usai mengalami gejala yang sama. Pemkab Klaten kemudian menetapkan kejadian tersebut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan.

160 Orang Jadi Korban

Pada awalnya terdapat puluhan warga yang terdata mengalami gejala keracunan. Namun jumlah terus bertambah hingga lebih dari 100 orang yang dilaporkan mengalami gejala serupa.

Adapun pendataan dinyatakan selesai pada Kamis (16/4). Tercatat ada 160 warga yang ikut keracunan makanan hajatan pementasan wayang itu. Termasuk, salah satu warga yang meninggal dunia.

"Jumlah yang sekarang sudah fix dan karena sudah stabil kondisinya maka sore ini kami close," terang Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Pemkab Klaten, dokter Hanung Sasmito kepada detikJateng, Kamis (17/4/2025) sore.

Dijelaskan Hanung, data tersebut merupakan data akhir setelah dilakukan pengecekan ulang (edit). Pendataan dinyatakan selesai karena masa kedaruratan sudah lewat.

"Masa kegawatdaruratan sudah lewat, kemungkinan tidak ada lagi. Namun untuk pelayanan kesehatan tetap dilayani di PKD maupun Puskesmas," lanjut Hanung.

"Laporan sedang kami susun. Sedang untuk pencabutan status kejadian luar biasa (KLB) masih menunggu keputusan pak bupati," imbuhnya.

Ditemukan Bakteri E-Coli

Penyebab keracunan makanan acara hajatan wayangan di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Klaten mulai terkuak. Hasil pemeriksaan laboratorium menemukan kandungan bakteri e-coli dalam air.

"Untuk sampel laboratorium air yang dikirim ke dinas kesehatan sudah jadi kemarin. Jadi disitu tertera hasil total bakteri coliform yang termasuk bakteri coli, itu ambang batasnya 50 yang ada itu lebih dari 200," ungkap Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Klaten, dokter Anggit Budiarto kepada para wartawan di Pemkab, Kamis (17/4/2025) siang.

Dijelaskan Anggit, selain itu ditemukan kandungan Escherichia Coli (e-coli) dalam air tersebut. Kandungan e-coli yang menurut ambang batas nol ada 88.

"Menurut nilai rujukan e-coli mestinya nol tapi ada 88. Dalam pemeriksaan hasil tidak disebut masuk kriteria rendah, sedang atau tinggi tapi cuma ada," jelas Anggit.

Meskipun hasil pemeriksaan air sudah ada, lanjut Anggit, untuk menentukan pasti penyebab keracunan masih menunggu hasil pemeriksaan makanan. Sebab yang lebih dekat penyebab dari makanan.

"Namun untuk menentukan satu dan lain hal terkait kejadian itu masih harus menunggu pemeriksaan makanan di Semarang. Karena yang lebih dekat itu ke makanan tapi nanti kita lihat," papar Anggit.

Pemilik Hajatan Minta Maaf

Seratus lebih warga Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Klaten dan sekitarnya diduga keracunan makanan dan satu meninggal. Keluarga penyelenggara hajatan wayangan meminta maaf.

"Kita mohon maaf lahir batin, tidak menduga dan tidak disangka-sangka. Kita berharap semua segera membaik,'' kata perwakilan pemilik hajatan, Sumardi kepada detikJateng di rumahnya, Selasa (15/4/2025) siang.

Dijelaskan Sumardi, keluarga menggelar tasyakuran di rumah kakaknya, Waluyo. Awalnya untuk mengumpulkan trah keluarga kemudian diteruskan syukuran.

"Awalnya siang mengumpulkan trah kemudian malamnya tasyakuran. Siangnya acara keluarga, malamnya wayangan," kata Sumardi.

Menurut Sumardi, untuk acara wayangan makanannya dimasak secara gotong royong oleh warga. Jumlah makanan yang dibuat sekitar 200-250 kardus.

"Yang diundang banyak, snack-nya saja 200-250-an. Ya ada yang dari desa-desa lain, dari Bayat juga ada," sambung Sumardi.

Sumardi mengatakan makanan ringan yang disajikan dalam acara kacang dan brownies. Makanannya berupa nasi dan lauk rendang.

"Makannya nasi, rendang, sambel goreng krecek, acar sama kerupuk. Ya kita keluarga kaget saat ada kabar pada diare, Waluyo (tempat hajat) juga dirawat di RS," imbuhnya.




(ahr/ahr)


Hide Ads