Pendataan Ditutup, Total Korban Keracunan Massal Karangturi Klaten 160 Orang

Pendataan Ditutup, Total Korban Keracunan Massal Karangturi Klaten 160 Orang

Achmad Husein Syauqi - detikJateng
Kamis, 17 Apr 2025 20:24 WIB
Lokasi hajatan wayangan di Desa Karangturi, Klaten. Diunggah Kamis (17/4/2025).
Lokasi hajatan wayangan di Desa Karangturi, Klaten. Diunggah Kamis (17/4/2025). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Jumlah total warga yang terdampak keracunan makanan di acara hajatan wayangan Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, mencapai 160 orang. Data tersebut merupakan data terakhir dan proses pendataannya telah ditutup.

"Jumlah yang sekarang sudah fix dan karena sudah stabil kondisinya maka sore ini kami close," kata Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Klaten, dokter Hanung Sasmito kepada detikJateng, Kamis (17/4/2025).

Dijelaskan Hanung, data tersebut merupakan data akhir setelah dilakukan pengecekan ulang. Pendataan dinyatakan selesai karena masa kedaruratan sudah lewat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Masa kegawatdaruratan sudah lewat, kemungkinan tidak ada lagi. Namun untuk pelayanan kesehatan tetap dilayani di PKD maupun Puskesmas," ujar Hanung.

"Laporan sedang kami susun. Sedang untuk pencabutan status kejadian luar biasa (KLB) masih menunggu keputusan Pak Bupati," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Data terakhir pukul 16.00 WIB yang diterima detikJateng dari Kabid P2P menyebutkan total korban yang terdata ada 160 orang. Yang dirawat inap masih 44 orang, sembuh 10 orang, meninggal 1 orang. Rawat jalan 60 orang masih sakit dan 45 sembuh.

Kepala Dinas Kesehatan Klaten, dokter Anggit Budiarto menjelaskan laporan yang diterimanya di pagi hari jumlah total korban juga 160 orang. Dia juga mengimbau masyarakat menerapkan hidup bersih.

"Kita itu harus melakukan pola hidup bersih dan sehat, bersih dan sehat itu kan luas ya. Bersih ya melakukan pemasakan yang bersih dan benar, makanan bergizi, dan tidak buang air besar sembarangan, sanitasi yang baik, dan lainnya," kata Anggit.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah warga yang diduga keracunan makanan saat acara hajatan wayangan di Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Klaten, Sabtu (12/4) malam. Mereka mengalami gejala diare, muntah, dan panas.

Polres Klaten tengah mendalami insiden tersebut. Kepolisian memeriksa sejumlah orang, di mana salah satunya pemilik hajat.

"Saat ini masih kita dalami (penyebab), dari pemilik hajatan ada dua orang saksi yang kita mintai keterangan," jelas Kasat Reskrim Polres Klaten Iptu Taufik Frida Mustofa kepada wartawan, Senin (14/4/2025).

Taufik memaparkan begitu menerima laporan, polisi ke lokasi untuk melakukan pengecekan bersama sejumlah pihak terkait. Beberapa sampel makanan yang masih tersisa akan diuji.

"Nantinya kami lakukan uji laboratorium. Untuk makanan di nasi dus ada rendang, ada sayur, ada krecek, ada kerupuk ada snack-snack, dan yang tersaji malam itu kami ambil sampelnya," ujar Taufik saat itu.

"Ini di kampung membuat makanan rutinitas dibuat secara rewang, juru masak oleh tetangga yang ada di sekitar, dibuat nasi dus. Jadi masaknya bersama-sama di tempat itu," imbuhnya.




(dil/ahr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads