Ngaku Diperas Modus Video Call Bugil, Pak Kadis di Pati Bakal Lapor Polisi

Ngaku Diperas Modus Video Call Bugil, Pak Kadis di Pati Bakal Lapor Polisi

Dian Utoro Aji - detikJateng
Kamis, 17 Apr 2025 16:23 WIB
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Riyoso saat memberikan klarifikasi soal videonya yang viral.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Riyoso saat memberikan klarifikasi soal videonya yang viral. Foto: dok. tangkapan layar klarifikasi Riyoso
Pati -

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Pati, Riyoso, menyatakan akan segera membuat laporan terkait dugaan pemerasan dengan modus panggilan video bugil yang dialaminya. Riyoso juga membentuk tim khusus untuk mengusut kasus ini.

"Segera kami laporan ke polisi," kata Riyoso saat dihubungi detikJateng lewat pesan singkat, Kamis (18/4/2025).

Riyoso sebelumnya mengaku telah lama diperas oleh seorang wanita dengan modus panggilan video call sex (VCS). Selain lapor ke polisi, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Pati ini akan membentuk tim khusus. Tujuannya untuk mengusut tuntas kasus yang menimpa dirinya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami bentuk tim khusus yang akan diketahui oleh Haji Mudasir SH MH untuk menuntaskan sindikat kejahatan ini yang sudah menimpa banyak korban dan bahkan di daerah lain juga sudah dihadapkan dengan persoalan hukum," kata Riyoso sebelumnya dalam video klarifikasi yang telah diizinkan untuk dikutip detikJateng, Rabu (16/4).

Lebih lanjut Riyoso mengaku adanya video dirinya melakukan panggilan video dengan seorang wanita dalam kondisi telanjang adalah rekayasa. Menurutnya video itu digunakan untuk memfitnah dirinya.

ADVERTISEMENT

"Video itu sengaja direka dan diatur agar terlihat lama dan terkesan lama," ungkap dia.

Diberitakan sebelumnya, beredar video dengan narasi Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Pati, Riyoso, melakukan panggilan video dengan wanita bugil. Riyoso kemudian membuat video klarifikasi untuk membantah kabar tersebut. Dia menganggap itu merupakan modus pemerasan.




(afn/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads