Pak Kadis di Pati Ngaku Jadi Korban Pemerasan Modus Panggilan Video Bugil

Pak Kadis di Pati Ngaku Jadi Korban Pemerasan Modus Panggilan Video Bugil

Dian Utoro Aji - detikJateng
Rabu, 16 Apr 2025 13:35 WIB
Ilustrasi hoaks di HP
Ilustrasi Pak Kadis di Pati jadi korban pemerasan modus video call bugil. (Foto: Getty Images/Georgijevic)
Pati -

Seorang pejabat di lingkungan Pemerintahan Kabupaten Pati mengaku menjadi korban pemerasan oleh seorang wanita. Modusnya pelaku melakukan panggilan video dengan korban dalam kondisi bugil.

Korban merupakan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), Riyoso. Rekaman panggilan video Riyoso dengan wanita itu pun beredar di kalangan tertentu. Menanggapi itu, Riyoso juga sudah memberikan klarifikasi lewat video berdurasi nyaris 7 menit.

detikJateng telah menghubungi Riyoso yang juga sebagai Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Pati. Riyoso mempersilakan untuk mengutip video klarifikasi perihal dirinya melakukan video call dengan wanita yang telah ramai sejumlah kalangan media.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nggih cukup dari video klarifikasi saya mawon (saja) ya mas," kata Riyoso saat dihubungi detikJateng, Rabu (16/4/2025).

Sementara itu, dalam video klarifikasinya, tampak Riyoso mengenakan sarung, peci dan baju muslim. Awalnya dia menyinggung mengenai orang-orang yang sengaja menyebarkan berita bohong akan mendapatkan azab di dunia dan akhirat.

ADVERTISEMENT

Riyoso mengatakan banyak narasi yang direkayasa dan memfitnah dirinya. Dia berharap agar tidak ada lagi korban selain dirinya.

"Menanggapi video yang viral itu, saestu banyak narasi yang direkayasa memfitnah dengan cara yang kejam dan sengaja mirang-mirangke memalukan saya keluarga saya, anak, dan kelak cucu-cucu saya sampai tujuh turunan, dan semoga tidak tidak ada korban lagi, dan Allah menyelamatkan dan menghindarkan dari fitnah yang biadab menimpa keluarga kita," kata Riyoso seperti dikutip dalam video klarifikasi tersebut.

Lebih lanjut Riyoso mengaku telah memiliki sejumlah barang bukti. Menurutnya, ada seorang wanita yang sering mengirimkan pesan singkat lewat WhatsApp dan telepon. Wanita itu disebutnya bernama Dewi asal Cluwak.

"Demi Allah saya ini bersumpah, saya tidak pernah ketemu apalagi janjian dan dia itu saya selalu dia mengirimi WA untuk menghubungi saya dan dengan segala cara agar saya khilaf dan terpancing," ujarnya.

"Nomor WA dan HP tidak saya simpan dan seingat saya pengakuan di WA saya namanya Dewi orang Cluwak," dia melanjutkan.

Tepis Sengaja Melakukan Panggilan Video Bugil

Riyoso menjelaskan kejadian itu bermula saat dirinya sedang di kamar mandi. Namun, Riyoso tak memerinci detail waktunya.

Riyoso mengaku biasa membawa HP saat ke kamar mandi. Waktu itu ada panggilan video dari nomor yang tidak ia kenal. Setelah itu diangkat dan ternyata wanita telanjang.

"Kejadiannya tahu-tahu orang itu mengebel saya dan refleks ternyata video call dan malah telanjang," jelasnya.

"Saya langsung saya matikan," ucap Riyoso.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Riyoso saat memberikan klarifikasi soal videonya yang viral.Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Riyoso saat memberikan klarifikasi soal videonya yang viral. Foto: dok. tangkapan layar klarifikasi Riyoso

Riyoso menjelaskan setelah kejadian pelaku mengajak ketemu. Namun, Riyoso tidak mau ketemu, dan memblokir nomor wanita itu.

"Setelah kejadian itu nomor WA pelaku saya cek. Chattingan di WA saya dengan dia terhapus dan tidak bisa dihubungi lagi," ujarnya.

Riyoso mengakui sempat melihat pose wanita yang melakukan panggilan video. Namun dia langsung menutup panggilan video itu.

"Saya memang melihat pose telanjangnya akan tetapi dugaan saya ada upaya dan rekayasa yang dilakukan oleh oknum untuk membuat aib diri saya, dan tentunya akan saya usut tuntas tuntasnya," jelasnya.

"Saat saya BAB tentunya dalam keadaan tidak bercelana dan saya tidak melakukan aktivitas seksual dalam jebakan. Maaf nggih misalnya memegang-megang alat vital," dia melanjutkan.

Riyoso berdalih videonya yang sedang melakukan panggilan dengan wanita itu tidak seperti narasi di media sosial. Dia mengaku video itu sengaja diviralkan untuk memeras dirinya.

"Saestu demi Allah walahi yang sebetulnya terjadi seperti itu. Tidak video pihak lain sampai maaf ini ya sampai melakukan onani dengan berbagai pose," ungkap dia.

Bakal Diproses Hukum

Riyoso akan membawa kasus ini ke ranah hukum. Pihaknya juga telah membentuk tim khusus untuk mengusut kasus ini.

"Sebetulnya saya diancam diperas sudah lama dan akan saya laporkan dengan ke pihak kepolisian atas kejahatan sindikat ini dan juga akan kami bentuk tim khusus yang akan diketahui oleh Haji Mudasir SH MH untuk menuntaskan sindikat kejahatan ini yang sudah menimpa banyak korban dan bahkan di daerah lain juga sudah dihadapkan dengan persoalan hukum," ujarnya dia.

Terpisah Kasi Humas Polresta Pati Ipda Hafid Amin mengatakan akan mengecek soal dugaan pemerasan oknum pejabat. "Kita cek ya mas," jawab singkat.




(ams/dil)


Hide Ads