Fondasi Jembatan Kali Keruh Bumiayu Kritis Imbas Tergerus Banjir

Fondasi Jembatan Kali Keruh Bumiayu Kritis Imbas Tergerus Banjir

Imam Suripto - detikJateng
Kamis, 17 Apr 2025 11:01 WIB
Petugas memeriksa kondisi pondasi jembatan Kali Keruh yang kritis akibat gerusan air, Kamis (17/4/2025).
Petugas memeriksa kondisi pondasi jembatan Kali Keruh yang kritis akibat gerusan air, Kamis (17/4/2025). Foto: Imam Suripto/detikJateng
Brebes -

Fondasi pilar Jembatan Kali Keruh di Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes kritis dan memerlukan penanganan. Mengingat jembatan itu merupakan jalur utama Banyumas-Tegal.

Kondisi ini salah satunya disebabkan tingginya curah hujan akibat cuaca ekstrem di wilayah selatan Kabupaten Brebes hingga menyebabkan Kali Keruh banjir. Aliran sungai kemudian menggerus tanah bagian bawah salah satu fondasi jembatan hingga menyebabkan terkikis.

StafUPTD PU WilayahBumiayuBrebes, ImamRiyadi menjelaskan, dalam beberapa bulan terakhir, banjir di Kali Keruh ini makin menggerus tanah fondasi bagian tengah jembatan. Keberadaan groundsill di sungai ini sudah tidak berfungsi karena rusak parah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rusaknya groundsill ini semakin memperparah kondisi jembatan karena saat banjir tidak ada yang menghambat arus sungai. Kerusakan groundsill menyebabkan fondasi penopang jembatan tidak terlindungi.

ADVERTISEMENT

"Kondisinya kritis, ini perlu ditangani dan segera oleh pihak terkait karena sangat membutuhkan groundsill atau mercu untuk mengurangi gradasi saat banjir. Groundsill sendiri berfungsi mengurangi gerusan dari air sungai dan memperlambat arus jika banjir," ujar Imam Riyadi, usai memantau kondisi jembatan, Kamis (17/4/2025).

Gerusan yang berlangsung secara terus-menerus makin menggerus tanah bawah fondasi. Luasan tanah yang tergerus saat ini di muka pilar jembatan sudah mencapai sekitar 6 meter dengan ketinggian 2 meter. Kondisi ini sangat berisiko bila tidak segera ditangani.

"Untuk tiang jembatan, sementara eksitingnya menggunakan pasangan batu kali dan muka pilar jembatan yang sudah terancam sudah mencapai kira-kira 6 meter dengan ketinggian 2 meter. Kita pengin segera tiang penyangga diberi selimut beton untuk melindungi dari arus deras," sambung Imam Riyadi.

Proses perbaikan sangat diharapkan oleh warga agar jalur utama penghubung wilayah selatan dengan utara Jawa tidak terganggu. Mengingat jembatan ini berada di jalur utama Banyumas-Tegal.

Imam Santoso (54) warga Bumiayu mengatakan, masyarakat sudah beberapa kali mengusulkan agar dibangun kembali groundsill di sungai sekitar jembatan, namun belum ada tanggapan. Warga mengaku khawatir jika tidak segera ditangani bisa membahayakan jembatan tersebut.

"Sudah lama kita usulkan groundsill di sini, karena kondisinya sudah parah. Akibatnya bisa dilihat, arus menggerus material dan mengenai langsung pondasi. Yang saya khawatirkan jika berlarut larut bisa bisa jembatan akan ambruk," kata Imam Santoso.

Sekadar informasi, jembatan Kali Keruh ini dibangun tahun 1982 dan merupakan akses penting dan berada di jalur utama penghubung antara wilayah selatan dan utara Jawa. Jembatan ini berada di jalur utama Banyumas-Tegal. Setiap hari, jembatan ini dilalui kendaraan dari wilayah selatan seperti Cilacap, Banyumas termasuk Jogja yang akan ke jalur utara.

"Warga berharap pemerintah baik kabupaten maupun pusat segera turun tangan sebelum kerusakan makin parah. Tidak bisa dibayangkan kalau roboh, akan mengganggu aktifitas ekonomi warga dan mengganggu transportasi antara kota di selatan dengan utara Jawa," harap dia.




(afn/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads