Deretan Rumdin Mangkrak di Semarang Bikin Merinding, Warga: Dirobohkan Saja

Deretan Rumdin Mangkrak di Semarang Bikin Merinding, Warga: Dirobohkan Saja

Arina Zulfa Ul Haq - detikJateng
Senin, 14 Apr 2025 19:13 WIB
Suasana rumah dinas kosong di Jalan Pamularsih Dalam, Kelurahan Bojongsalaman, Kecamatan Semarang Barat, Senin (14/3/2025).
Suasana rumah dinas kosong di Jalan Pamularsih Dalam, Kelurahan Bojongsalaman, Kecamatan Semarang Barat, Senin (14/3/2025). (Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng)
Semarang -

Belasan rumah dinas (rumdin) di Jalan Pamularsih, Kelurahan Bojongsalaman, Kecamatan Semarang Barat, dibiarkan kosong bertahun-tahun. Warga mengaku resah karena banyak aktivitas kejahatan serta cerita horor di seputar lokasi itu.

Pantauan detikJateng di Jalan Pamularsih Dalam, Senin (14/4/2025), tampak belasan rumah kosong di sepanjang jalan. Tanaman pun merambat di dinding rumah yang rusak.

Beberapa dinding juga tampak menjadi sasaran vandalisme dengan tulisan kata-kata kasar. Terdapat plang yang menuliskan bahwa dulunya kampung itu untuk kompleks pegawai Ditjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan RI Jateng dan Pengadilan Negeri (PN) RI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kesan seram melekat di sekitar kampung yang sepi tersebut. Rumah-rumah yang tak terawat itu membuat penerangan di sekitar lokasi sangat minim.

Ketua RT 1 RW 9, Okky Tavianto menyampaikan rumdin yang terbengkalai itu memunculkan kesan angker. Tak jarang, warga mengaku mendengar suara-suara aneh, melihat penampakan sosok perempuan, bahkan suara anak-anak bermain dan gong ditabuh di rumah kosong.

ADVERTISEMENT

"Anak-anak sering cerita lihat perempuan berambut panjang, baju merah. Pernah juga ada yang dengar suara gong dipukul," kata Okky di rumahnya, Senin (14/4/2025).

Warga menyebut, kawasan tersebut memang dulunya adalah bekas kuburan Cina. Masih ada dua makam yang tersisa di sekitar rumah dinas.

"Makanya dari dulu sudah banyak cerita horor di sini. Dulu ini bekas pemakaman dan istal, kandang kuda zaman dulu," kata Okky.

Cerita seram bukan satu-satunya kekhawatiran warga. Okky mengatakan, rumah-rumah kosong ini juga kerap dimanfaatkan untuk aktivitas ilegal mulai dari transaksi narkoba, aktivitas mesum, hingga dijadikan tempat kumpul para gangster.

"Ada penggerebekan narkoba belum lama ini, mereka meletakkan barangnya di rumah dinas itu. Kebetulan saya lewat, terus curiga, ternyata ada intel di sana," kata Okky.

Suasana rumah dinas kosong di Jalan Pamularsih Dalam, Kelurahan Bojongsalaman, Kecamatan Semarang Barat, Senin (14/3/2025).Suasana rumah dinas kosong di Jalan Pamularsih Dalam, Kelurahan Bojongsalaman, Kecamatan Semarang Barat, Senin (14/3/2025). Foto: Arina Zulfa Ul Haq/detikJateng

Warga juga menyebut beberapa pengendara hingga pengemudi ojek online takut mengantar ke lokasi pada malam hari karena takut.

"Ojek online yang mau mengantar makanan itu juga takut lewat sini karena dikira mau dibegal karena gelap banget lewat sana. Babhinsa juga takut mau patroli karena pernah lihat perempuan pas ditabrak tembus," ungkapnya.

"Terus ada polisi kencing di pohon mangga, dia kayak macam orang habis dihajar, babak belur padahal nggak diapa-apakan, ternyata dihajar genderuwo," lanjutnya.

Upaya untuk menghidupkan kembali kawasan ini sempat dilakukan. Ia mengatakan, sempat ada rencana pembangunan rumah susun (flat) oleh Kanwil terkait. Namun, hingga kini belum ada realisasi karena alasan ketiadaan anggaran.

"Harapan kami ada tindak lanjut, mungkin dibersihkan atau dirobohkan aja kami malah senang. Membersihkannya jadi lebih mudah. Kami pernah minta langsung ke Ditjen tapi nggak dihiraukan," tutur Okky.

Warga berharap, selain penataan ulang fungsi rumah dinas, perhatian terhadap keamanan dan penerangan kawasan juga perlu ditingkatkan, agar tak lagi jadi tempat yang ditakuti dan terabaikan.

Menanggapi hal itu, Lurah Bojongsalaman, Suryono membenarkan adanya belasan rumah kosong di kawasan tersebut. Ia mengaku warga sempat meminta adanya audiensi dengan lembaga terkait, tapi belum terselenggara hingga kini.

"Kemarin ada aduan, dia minta izin bagaimana jika kelurahan mengadakan pertemuan antara pihak kehakiman sama keuangan, tapi selama ini kan kelihatannya belum ada jalan keluarnya," jelasnya saat dihubungi detikJateng.

Selama ini pihaknya bersama warga sekitar juga telah melakukan kerja bakti untuk meminimalisir kesan terbengkalai. Namun warga tetap berharap instansi terkait bisa membersihkan rumah dinas yang kosong agar tak terbengkalai dan menimbulkan kesan horor.

"Tahun 2022 Pak RT sudah mengajukan surat ke instansi terkait tetapi selama ini belum ada tindak lanjutnya. Kalau tetap tidak ada tindak lanjut, kita pemangku wilayah terutama Kelurahan Bojongsalaman, Pak RT-RW sepakat buat surat lagi supaya ditindaklanjuti," ungkapnya.




(aku/dil)


Hide Ads