Sembunyi di Talut, Piton 3 Meter Ditangkap Warga Plosowangi Klaten

Sembunyi di Talut, Piton 3 Meter Ditangkap Warga Plosowangi Klaten

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Senin, 14 Apr 2025 08:37 WIB
Ular piton diamankan di Desa Plosowangi, Kecamatan Cawas, Klaten.
Ular piton diamankan di Desa Plosowangi, Kecamatan Cawas, Klaten. Foto: Dok RCTD Klaten.
Klaten -

Seekor ular piton atau sanca kembang ditangkap relawan dan warga di Dusun Tegalmulyo, Desa Plosowangi, Kecamatan Cawas, Klaten. Ular dipergoki warga masuk ke selokan lalu masuk talut.

"Masuk ke talut sebelah rumah warga. Kejadiannya hari Minggu tanggal 13 April 2025 sekitar pukul 21.30 WIB," ungkap Ngadino, relawan Reaksi Cepat Tanggap Darurat (RCTD) Klaten kepada detikJateng, Senin (14/4/2025) pagi.

Dijelaskan Ngadino, semula setelah hujan warga terdekat kaget melihat ular melintas dan masuk selokan bersembunyi di talut. Warga melapor ke markas RCTD.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mendapatkan laporan kita berlima, saya, Mbah Jangkung, Parno, Lanjar, dan Sayekti ke lokasi. Karena ular cukup besar tidak mungkin satu atau dua orang," jelas Ngadino.

Saat di lokasi, sambung Ngadino, ular sudah tidak ada. Karena dekat permukiman tanah berongga di dekat rumah warga digali sekitar 80 sentimeter.

ADVERTISEMENT

"Bersama warga berhasil dievakuasi dengan menggali tanah pinggiran talut dengan kedalaman sekitar 80 centimeter. Ular panjangnya tiga meter," sambung Ngadino.

Lokasi, sebut Ngadino, memang berada dekat dengan Sungai Dengkeng. Warga juga pernah kehilangan hewan ternaknya beberapa waktu yang lalu.

''Belum pernah ada temuan piton tapi sebelahnya ada kandang ayam dan sering kehilangan. Mungkin dimangsa ular," imbuhnya.

''Tapi ada yg pernah lihat di sekitar situ ular piton tapi lebih kecil. Ya maklum dekat kali Dengkeng," pungkas Ngadino.

Anggota RCTD, Mardiyono mengatakan dari keterangan warga, ular tersebut sudah beberapa hari keluyuran di kampung. Saat kejadian terlihat di dekat kandang ayam.

"Terlihat di dekat kandang ayam tapi belum makan. Ternyata di dekat talut ada tanah growong (berlubang) untuk sarang," kata pria yang akrab dipanggil Mbah Jangkung itu .




(apl/afn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads