Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengatakan ada 1,7 juta permintaan pekerja dari luar negeri. Dia menyebut baru bisa memenuhi 297 ribu.
Hal tersebut disampaikan Menteri P2MI Abdul Kadir Karding kepada awak media usai bertemu Bupati Magelang Grengseng Pamuji di Rumah Dinas Bupati Magelang, Minggu (13/4/2025).
"Kami mencoba memberikan informasi kepada Pak Bupati bahwa Kementerian Perlindungan Pekerja Migran ini sebenarnya bisa menjadi salah satu solusi, bukan solusi utama. Salah satu solusi untuk ikut membantu mengurangi pengangguran," kata Karding.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan saya sampaikan bahwa ada 1,7 juta permintaan pekerjaan dari luar negeri yang kita baru bisa penuhi 297 ribu. Untuk itu, saya mendorong Pak Bupati untuk mengambil peluang ini. Dan Pak Bupati, Alhamdulillah setuju," sambung Karding.
Langkahnya, kata Karding, yang pertama dalam SOTK (struktur organisasi dan tata kerja) diusulkan paling tidak ada yang fokus mengurusi pekerja migran.
"Misalnya bidang di Dinas Tenaga Kerja, ada bidang. Yang kedua, ke depan kita dorong juga ada Perdanya. Nanti selanjutnya karena yang kita sepakati ingin mendorong menempatkan pekerja yang terdidik, yang terampil, maka konsekuensinya kita harus menyiapkan pelatihan-pelatihan plus pembiayaan harus kita pikirkan," tegasnya.
"Saya bayangkan kalau setiap desa, satu kali pelatihan kita ambil 2 saja (orang). Dari 367 desa itu, maka akan ada misalnya satu angkatan itu sekitar 700 sekian. Kalau 700 tenaga kerja per angkatan taruhlah satu angkatan itu kita ambil dalam setahun itu 4 angkatan berarti kan bisa mengirim sampai 2.200 sampai 2.500. Kalau bisa 2.500 maka kita bisa mengurangi dalam setahun pengangguran itu 2.500 dan efek ekonominya setelah mereka bekerja uang yang dikirim ke keluarga juga akan membantu perekonomian keluarga dan desa bahkan kabupaten. Jadi kita mendiskusikan itu secara intensif," ujarnya.
Meski begitu, dia ingin agar calon pekerja migran memiliki modal keterampilan. Hal itu dinilai harus disiapkan dengan baik.
"Nah orang dalam negeri cari kerjaan susah, sebenarnya di luar banyak pekerjaan. Memang harus disiapkan keterampilan, bahasa, sama mental, mentalnya harus bagus," katanya.
"(Tujuan negara) Banyak sih, 100 negara tujuan, tetapi yang umum itu Jepang, Taiwan, Hongkong, Korea, Jerman dan beberapa Eropa lainnya. (skup pekerjaan) Macam-macam. Jadi, ada banyak jabatan kerja. Ratusan sampai ribuan jabatan kerja," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Magelang Grengseng Pamuji mengatakan, akan menindaklanjuti informasi tersebut. Dia menganggap hal itu sebagai peluang bagi warga Magelang.
"Jadi ada informasi dari Pak Menteri yang nanti akan langsung kita tindak lanjuti dengan optimalisasi BLK (Balai Latihan Kerja) yang ada di Kabupaten Magelang dan juga perubahan SOTK terkait dengan pekerja migran," kata Grengseng.
"Ini nanti akan kita siapkan dulu dan kami tidak akan gegabah. Kami akan mempersiapkan dulu sebelum nanti kita launching bersama dengan Pak Menteri untuk menjadi salah satu alternatif. Salah satu alternatif untuk bagi pemuda-pemuda di Kabupaten Magelang yang ingin keluar negeri sebagai pekerja terdidik. Terdidik ya, bukan pekerja kasar," sambung Grengseng.
(afn/afn)