Jadi Saksi Bisu Perjuangan Marimas, Kaus Sayembara Rp 30 Juta Bakal Dipajang

Jadi Saksi Bisu Perjuangan Marimas, Kaus Sayembara Rp 30 Juta Bakal Dipajang

Angling Adhitya Purbaya - detikJateng
Sabtu, 12 Apr 2025 15:22 WIB
Bos Marimas Harjanto Salim berpose dengan kaus Marimas yang ia produksi pada 1995 di Semarang, Sabtu (12/4/2025).
Bos Marimas Harjanto Salim berpose dengan kaus Marimas yang ia produksi pada 1995 di Semarang, Sabtu (12/4/2025). Foto: Angling Adhitya Purbaya/detikJateng
Semarang -

Bos perusahaan minuman kemasan Marimas, Harjanto Halim, akhirnya mendapatkan kaus tahun 1995 yang ia produksi sendiri dengan merogoh kocek Rp 30 juta. Harjanto pun mengungkapkan rencananya terhadap kaus tersebut.

Bagi Harjanto, kaus yang ia desain dan produksi tahun 1995 itu, menyimpan kenangan perjuangan Marimas di awal berdirinya. Saat itu dia promosi dengan kaus yang dibagikan kepada para tukang becak. Sayangnya, saat itu dia tidak menyimpan satu pun kaus tersebut. Oleh karenanya, menjelang ulang tahun ke-30 Marimas, dia menggelar sayembara berhadiah Rp 30 juta bagi yang masih memiliki kaus itu.

Warga Kelurahan Duwet, Kota Pekalongan bernama Ahmad Khoiri (36), ternyata masih memiliki kaus itu yang ia peroleh dari ayahnya, Damiri (70) seorang pengayuh becak di Semarang. Hari ini mereka bertransaksi, Khoiri dapat uangnya, Harjanto dapat kausnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Akan saya pajang pakai pigura akrilik, jadi bisa kelihatan depan belakang. Pertama saya pasang dulu di kantor untuk disawang-sawang (dilihat). Kalau sudah nanti carikan tempat," jelas Harjanto di kantornya, Kawasan Industri Candi, Sabtu (12/4/2025).

Wujud kaus tersebut sudah tidak lagi seperti baru, malah sangat lusuh karena pernah dipakai untuk lap. Meski begitu, tidak ada sobek ataupun lubang di kaosnya. Harjanto menerima kondisi tersebut, malah menurutnya justru autentik baju yang sudah berusia tua.

ADVERTISEMENT

"Nggak papa kayak gini, autentik," tegasnya.

Sementara itu, Khoiri juga sempat ragu karena hadiahnya yang besar dan juga kondisi bajunya yang lusuh. Kini ia bersyukur dan uangnya akan dibagi dengan keluarga.

"Ya pertama ragu karena harganya benar Rp 30 juta tidak. Terus kan wujudnya seperti itu, kan nggak enak ya, kayak nggak pantas aja," ujar Khoiri.




(apu/ams)


Hide Ads