Belakangan ini, tren edit foto ala Ghibli tengah viral di media sosial. Banyak pengguna yang mengunggah foto mereka dengan gaya animasi khas Studio Ghibli, menciptakan tampilan unik dan menarik. Gaya ini membuat foto-foto biasa terlihat seperti adegan dalam film animasi ikonik, dan tentu saja menarik perhatian banyak orang yang penasaran untuk mencari tahu cara edit foto ala Ghibli untuk kemudian mencobanya sendiri.
Studio Ghibli sendiri adalah sebuah studio animasi legendaris asal Jepang yang dikenal dengan karya-karya terkenal seperti film Spirited Away, My Neighbor Totoro, dan Howl's Moving Castle. Karya-karya mereka tidak hanya disukai karena cerita yang mendalam, tetapi juga visualnya yang khas dengan desain karakter yang unik dan latar belakang yang memukau.
Penasaran seperti apa cara edit foto ala Ghibli yang sedang viral belakangan ini? Mari kita simak tutorial lengkapnya yang dihimpun dari Times of India serta Croma berikut ini!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cara Edit Foto ala Ghibli yang Viral di Media Sosial
Pada dasarnya, mengedit foto ala Ghibli bisa kita lakukan menggunakan platform kecerdasan buatan. Saat ini, terdapat 3 pilihan platform yang tersedia, yaitu ChatGPT atau OpenAI, Grook 3 dari X, dan Gemini dari Google. Mari simak langkah-langkahnya berikut ini!
A. ChatGPT
ChatGPT (GPT-4o) memiliki fitur image generation yang memungkinkan pengguna membuat atau mengedit gambar dengan berbagai gaya, termasuk gaya Studio Ghibli. Fitur ini tersedia untuk pengguna berlangganan ChatGPT Plus atau Enterprise.
- Akses ChatGPT melalui situs https://chat.openai.com/ atau aplikasi di ponsel.
- Login ke akun OpenAI untuk menggunakan fitur AI image generation.
- Pastikan bahwa Anda menggunakan mode GPT-4o, karena fitur image generation hanya tersedia dalam versi ini.
- Jika ingin mengedit gambar yang sudah ada, unggah gambar tersebut menggunakan fitur image editing.
- Masukkan perintah (prompt) yang jelas dan spesifik agar hasil yang dihasilkan sesuai dengan ekspektasi. Berikut ini dua contoh prompt yang bisa kita gunakan:
- Bahasa Indonesia:
"Ubah foto ini menjadi ilustrasi bergaya Studio Ghibli dengan pencahayaan lembut, warna pastel, dan suasana pedesaan Jepang yang damai. Tambahkan efek dedaunan yang tertiup angin dan cahaya matahari yang menyinari jalanan." - English:
"Transform this photo into a Studio Ghibli-style illustration with soft lighting, pastel colors, and a peaceful Japanese countryside setting. Add effects of leaves blowing in the wind and warm sunlight illuminating the path."
- Bahasa Indonesia:
- Tunggu beberapa detik hingga ChatGPT memproses gambar.
- Jika hasil belum sesuai, gunakan fitur pengeditan lanjutan untuk mengubah elemen seperti warna, pencahayaan, atau tekstur agar lebih mendekati estetika Ghibli.
- Simpan gambar hasil editan ke perangkat setelah puas dengan hasil akhirnya.
B. Grook 3
Grok 3 adalah AI yang tersedia di platform X (Twitter) dan memiliki kemampuan generasi gambar yang mendukung berbagai gaya artistik, termasuk gaya Studio Ghibli. Silakan simak panduan mengeditnya berikut ini!
- Akses Grok 3 melalui aplikasi X (Twitter) atau situs https://x.com.
- Login ke akun X Anda dan navigasikan ke chatbot Grok.
- Pastikan Anda menggunakan Grok 3, karena versi ini memiliki dukungan untuk pembuatan gambar berbasis AI.
- Unggah foto yang ingin diedit atau masukkan deskripsi secara langsung jika ingin membuat gambar baru.
- Masukkan perintah (prompt) yang detail agar AI menghasilkan gambar dengan elemen khas Studio Ghibli. Berikut contoh perintahnya:
- Bahasa Indonesia:
"Buat ulang gambar ini dalam gaya ilustrasi Studio Ghibli, dengan detail pegunungan hijau, langit biru cerah, dan suasana damai khas film Ghibli." - English:
"Recreate this image in a Studio Ghibli-style illustration, with detailed green mountains, a bright blue sky, and a peaceful atmosphere inspired by Ghibli films."
- Bahasa Indonesia:
- Tunggu hingga AI memproses gambar. Proses ini bisa berlangsung dalam hitungan detik atau menit tergantung pada kompleksitas gambar.
- Gunakan alat pengeditan bawaan di Grok jika ingin melakukan penyempurnaan lebih lanjut, seperti mengatur pencahayaan atau menyesuaikan warna agar lebih menyerupai gaya animasi Ghibli.
- Unduh hasil akhir jika gambar sudah sesuai dengan yang diinginkan.
C. Gemini
Terakhir, kita juga bisa menggunakan Gemini, yaitu AI dari Google. Silakan simak tutorial di bawah ini untuk mengedit foto Ghibli dengan Gemini.
- Buka Gemini AI melalui aplikasi atau akses https://gemini.google.com/.
- Login ke akun Google agar dapat menggunakan fitur AI yang tersedia.
- Pastikan fitur image generation aktif, karena tidak semua versi Gemini mendukung pengolahan gambar.
- Unggah foto yang ingin diedit atau berikan deskripsi gambar yang ingin dihasilkan.
- Berikan perintah (prompt) yang spesifik untuk menghasilkan gambar dalam gaya Studio Ghibli. Contoh prompt:
- Bahasa Indonesia:
"Gambar ulang foto ini menjadi ilustrasi bergaya Studio Ghibli, dengan warna-warna lembut, suasana pegunungan yang tenang, dan pencahayaan khas animasi Jepang." - English:
"Redraw this photo in a Studio Ghibli-style illustration, featuring soft colors, a serene mountain landscape, and the lighting typical of Japanese animation."
- Bahasa Indonesia:
- Tunggu hingga AI memproses gambar dan menampilkan hasilnya.
- Gunakan fitur pengeditan yang tersedia di Gemini untuk menyesuaikan detail warna, tekstur, atau elemen lainnya agar lebih menyerupai gaya Ghibli.
- Simpan gambar hasil editan setelah puas dengan hasil akhirnya.
Risiko di Balik Tren Edit Foto Gaya Ghibli dengan AI
Popularitas fitur AI yang mengubah foto menjadi ilustrasi bergaya Studio Ghibli telah menimbulkan kekhawatiran terkait privasi dan keamanan data pribadi. Dilansir Hindustan Times, salah satu masalah utama adalah pengumpulan data wajah secara sukarela oleh perusahaan AI.
Banyak pengguna yang mengunggah foto pribadi mereka tanpa menyadari bahwa gambar tersebut bisa digunakan untuk melatih model AI di masa depan. OpenAI dan xAI tidak secara eksplisit menjelaskan bagaimana gambar-gambar ini dikelola, berapa lama disimpan, atau apakah mereka digunakan dalam pengembangan sistem AI selanjutnya.
Selain itu, risiko kebocoran data juga menjadi perhatian. Foto yang diunggah ke server AI bisa berpotensi diretas atau disalahgunakan oleh pihak ketiga. Bahkan, ada kemungkinan wajah pengguna dapat diproses kembali oleh AI dalam konteks yang tidak diinginkan.
Para aktivis privasi juga menyoroti aspek legalitas pengumpulan data, terutama di bawah regulasi seperti GDPR (General Data Protection Regulation). Jika pengguna secara sukarela mengunggah gambar mereka, perusahaan AI bisa mendapatkan izin eksplisit untuk menyimpan dan memproses data tersebut tanpa harus tunduk pada aturan ketat terkait pengumpulan data dari internet.
Seorang pakar privasi, Luiza Jarovsky, menjelaskan bahwa pengguna sebenarnya sedang memberikan akses gratis kepada OpenAI untuk mendapatkan gambar pribadi mereka.
"OpenAI mendapatkan akses gratis dan mudah ke gambar pribadi atau personal, dan hanya mereka yang memiliki versi asli. Platform media sosial dan perusahaan AI lainnya hanya bisa melihat versi 'Ghiblified' yang telah diproses," tegasnya dalam sebuah unggahan panjang di platform X.
Kesimpulannya, meskipun tren ini tampak menyenangkan, pengguna sebaiknya lebih berhati-hati sebelum mengunggah foto pribadi mereka ke alat AI. Jika privasi adalah prioritas, lebih baik mempertimbangkan opsi lain atau menggunakan alat offline yang lebih aman.
Apakah Edit Foto Ghibli Melanggar Hak Cipta?
Dilansir Business Insider, fitur baru OpenAI yang memungkinkan pengguna mengedit foto dengan gaya Studio Ghibli telah memicu perdebatan tentang hak cipta. Salah satu masalah utama adalah apakah OpenAI menggunakan karya asli Studio Ghibli dalam pelatihan model AI mereka atau hanya meniru gaya visual yang populer.
Terdapat dua argumen hukum terkait hal ini. Pertama, dalam kasus 'input', Studio Ghibli bisa mengklaim bahwa OpenAI melanggar hak cipta jika mereka menggunakan film atau karya Ghibli untuk melatih model AI. Namun, untuk membuktikan hal ini, dibutuhkan proses hukum yang rumit.
Kedua, dalam kasus 'output', OpenAI bisa dianggap menghasilkan gambar yang menyerupai karya asli Ghibli. Namun, gaya seni atau 'vibe' tidak dilindungi oleh hak cipta, yang berarti meniru gaya visual tanpa menyalin karya tertentu umumnya tidak dianggap sebagai pelanggaran.
"Jika Anda hanya membangkitkan suasana dari karya kreatif orang lain, itu secara umum tidak melanggar hak ciptanya," jelas Christa Laser, seorang profesor hukum kekayaan intelektual di Cleveland State University. Meskipun demikian, tren ini tetap berpotensi merusak citra Studio Ghibli, terutama jika gambar yang dihasilkan digunakan untuk konten yang kontroversial atau tidak pantas.
Demikian penjelasan lengkap mengenai cara edit foto ala Ghibli yang belakangan ini viral di media sosial. Semoga bermanfaat!
(sto/sto)