Banjir parah akibat jebolnya dua tanggul tidak hanya berdampak pada permukiman warga tetapi juga lahan persawahan di Kabupaten Grobogan. Wakil Menteri Pertanian, Sudaryono akan berupaya memberikan bantuan kepada petani yang sawahnya terdampak.
Sudaryono mengatakan, sudah menghubungi Bupati Grobogan untuk mengetahui situasi di sana. Ia meminta agar disisir untuk mengetahui berapa luasan sawah yang terdampak.
"Aku juga wong Grobogan, pagi sudah telepon Bupati Grobogan minta disisir siapa yang terkena dampak," kata Sudaryono usai meninjau Operasi Pasar di Kantor Pos Besar Semarang, Senin (10/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, diupayakan setelah banjir surut, petani terdampak tidak terbebani ongkos untuk penanaman kembali. Maka ia berkoordinasi dengan Pupuk Indonesia untuk menanganinya.
"Bagaimana petani tidak terbebani ongkos nanam lagi, bibit kita upayakan kasih gratis, benihnya, kita daya gunakan Alsintan sehingga cepat olah tanah. Saya minta Pupuk Indonesia sebagai produsen yang salurkan pupuk ke rakyat, bagaimana dengan yang terdampak banjir, itu pupuk kan dipakai kemudian gagal, pupuk yang gagal dapat perlakuan khusus, atau pakai CSR," ujar Sudaryono.
Untuk diketahui, banjir di Grobogan yang terjadi sejak Minggu (9/3) kemarin makin meluas. BPBD Grobogan menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari ke depan.
"Akibat tanggul jebol yang semula hanya di Baturagung dan Ringin Kidul, meluas ke Desa Pepe dan Cangkring, Kecamatan Tegowanu. Mengakibatkan rumah, sawah, jalan itu tergenang di 4 desa," kata Kepala BPBD Grobogan, Wahyu Tri Darmawanto, saat dihubungi detikJateng, Senin (10/3).
(apl/afn)