Fakta-fakta Bertambahnya Korban Tewas Lift Crane Maut di RS PKU Blora

Round-Up

Fakta-fakta Bertambahnya Korban Tewas Lift Crane Maut di RS PKU Blora

Tim detikJateng - detikJateng
Senin, 10 Mar 2025 03:18 WIB
Lokasi kejadian 13 pekerja terjatuh dari crane di bangunan proyek RS PKU Muhammadiyah Blora, Sabtu (8/2/2025).
Lokasi kejadian 13 pekerja terjatuh dari crane di bangunan proyek RS PKU Muhammadiyah Blora, Sabtu (8/2/2025). Foto: Dok detikJateng.
Solo -

Korban tewas kecelakaan kerja lift crane maut di proyek pembangunan Rumah Sakit (RS) PKU Muhammadiyah Blora bertambah menjadi 5 orang. Korban kelima bernama Rinduan sempat dirujuk ke RSUD dr Moewardi, Solo.

Korban juga sempat menjalani rawat jalan, kemudian kembali masuk RS dan meninggal dunia. Berikut fakta-fakta bertambahnya korban lift crane maut.

Korban Tewas 5 Orang

Sebelum meninggal dunia, Rinduan yang merupakan warga Desa Greneng, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora sempat dirawat di rumah sakit PKU Blora.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya mas, ada yang meninggal satu lagi. Meninggalnya tadi pagi jam 08.10 WIB. Korban atas nama Rinduan, dari Desa Greneng, Kecamatan Tunjungan, Kabupaten Blora," jelas Kasi Humas Polres Blora AKP Gembong Widodo saat dimintai konfirmasi, Minggu (9/3/2025).

Korban atas nama Rinduan tersebut merupakan korban yang selamat dari insiden maut jatuhnya lift crane proyek pengembangan RS PKU Muhammadiyah Blora. Korban merupakan salah satu dari 13 orang korban lainnya dalam tragedi tersebut.

ADVERTISEMENT

"Meninggalnya saat dirawat di RS PKU Muhammadiyah Blora," jelas Gembong.

Sempat Dirujuk ke RSUD dr Moewardi

Sebelum meninggal, Gembong menyampaikan, korban ini sempat dirujuk ke rumah sakit Moewardi Solo. Kemudian korban dirawat kembali di rumah sakit PKU Blora, dan meninggal dunia di sana.

"Sebelumnya kan, korban ini dirujuk di RS Moewardi Solo dan sudah kembali ke rumah, lalu pada Kamis tanggal 6 Maret 2025 kemarin itu, korban (dirawat) masuk RS PKU lagi. Dan tadi pagi dinyatakan meninggal dunia," jelasnya.

Penyebab Tewas Tunggu Rekam Medis

Adapun untuk memastikan penyebab meninggalnya korban, Gembong masih menunggu informasi dari pihak rumah sakit.

"Kalau untuk penyebab meninggalnya kami masih menunggu rekam medis dari rumah sakit, apakah akibat dari luka kemarin, atau ada sebab lain," terangnya.

Belum Tetapkan Tersangka

Jumlah korban tewas kecelakaan litf crane maut di RS PKU Blora bertambah menjadi lima orang. Sampai saat ini polisi belum menetapkan tersangka yang bertanggung jawab atas kejadian itu.

"(Tersangka) belum. Karena kita masih menunggu hasil Labfor (Laboratorium Forensik, red) dari Polda Jateng," ungkap Kasi Humas Polres Blora AKP Gembong Widodo saat dimintai keterangan detikJateng melalui ponsel, Minggu (9/3/2025).

Dia mengatakan, untuk penetapkan tersangka masih menunggu dari hasil Labfor Polda Jawa Tengah.

"Yang kemarin di cek sama labfor kan belum keluar. Kita masih menunggu itu untuk bukti pendukung untuk menetapkan siapa yang bertanggungjawab dalam musibah itu," bebernya.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, insiden maut terjadi di RS PKU Muhammadiyah Blora, Sabtu (8/2). Lift crane proyek pembangunan gedung rumah sakit terjun dari ketinggian 12 meter, dengan ditumpangi 13 orang. Peristiwa ini awalnya menewaskan tiga orang saat kejadian.

Korban bertambah menjadi empat pada pada Minggu (9/2). Korban tewas keempat, sempat mendapatkan perawatan di RS PKU Muhammadiyah Blora.

"Untuk 1 korban yang meninggal dunia atas nama Tri Wiji meninggal pada pukul 14.15 setelah mendapat perawatan medis di RS PKU Muhammadiyah Blora," ungkap Gembong, Minggu (9/2).




(apl/apl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads