Pengungsi Banjir Sukoharjo Capai 2.089 Jiwa, Begini Kondisi Terkininya

Pengungsi Banjir Sukoharjo Capai 2.089 Jiwa, Begini Kondisi Terkininya

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Selasa, 25 Feb 2025 11:47 WIB
Kondisi pengungsian korban banjir di Sukoharjo, Selasa (25/2/2025).
Kondisi pengungsian korban banjir di Sukoharjo, Selasa (25/2/2025). (Foto: dok. Polres Sukoharjo)
Sukoharjo -

Sebanyak 2.089 jiwa harus mengungsi akibat banjir yang menerjang di Kabupaten Sukoharjo, malam tadi. Dari data BPBD Sukoharjo, banjir terjadi di sejumlah desa/kelurahan di Kecamatan Nguter, Mojolaban, Grogol, Polokarto, Baki, dan Sukoharjo.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Sukoharjo, Ariyanto Mulyatmojo mengatakan, warga yang harus mengungsi berada di Kecamatan Grogol sebanyak 700 jiwa, Mojolaban sebanyak 1.052 jiwa, Polokarto 180 jiwa, Nguter 51 jiwa, dan Baki 106 jiwa.

"Sebagian sudah pulang, kalau semalam sekitar 2.089 orang mengungsi, Alhamdulillah pagi ini sudah pada pulang. Separuh lebih," kata Ari saat dihubungi awak media, Selasa (25/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kondisi terkini, banjir sudah mulai surut. Namun sejumlah warga di Desa Kadokan, Kecamatan Grogol, dan tiga desa di Kecamatan Mojolaban yakni Tegalmade, Laban, dan Gadingan masih mengungsi.

Ari mengatakan, jika hujan tidak turun, diperkirakan air akan cepat surut sehingga warga bisa kembali ke rumah masing-masing.

ADVERTISEMENT

"Kita sudah evakuasi memberikan bantuan logistik, menyiapkan tempat pengungsian. Dari Dinas Kesehatan sudah mulai mengecek dilanjut pagi hari ini. Dapur umum di destana (desa tanggap bencana)," ucapnya.

"Kita ada kesepakatan dengan warga, dan baru tadi pagi dilaksanakan. Warga yang tidak terdampak, memberikan bantuan nasi bungkus satu rumah dua atau tiga dikumpulkan untuk saudara yang mengungsi. Di Laban sudah jalan," sambungnya.

Kapolres Sukoharjo AKBP Anggaito Hadi Prabowo mengatakan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Aparat kepolisian bersiaga di lokasi untuk membantu warga yang membutuhkan evakuasi lebih lanjut.

"Kami mengimbau masyarakat tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, mengingat curah hujan masih tinggi. Jika ada kondisi darurat, segera laporkan kepada aparat setempat agar bisa ditindaklanjuti dengan cepat," kata AKBP Anggaito.

Diberitakan sebelumnya, banjir terlebih dahulu terjadi di Kecamatan Nguter. Wakil Bupati Sukoharjo, Eko Sapto Purnomo, mengecek sejumlah lokasi yang terdampak banjir. Dia mengatakan ada tiga desa yang kondisinya cukup parah, yang membuat warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.

"Ada tiga titik yang agak signifikan terdampak, di daerah Desa Pengkol tapi sudah surut. Sebagian sudah mulai kembali (dari tempat mengungsi), sebagian masih bertahan di rumah saudara atau tetangga," kata Sapto saat ditemui detikJateng di Kantor Kecamatan Nguter, Senin (24/2/2025).

Titik paling parah, kata Eko, berada di Desa Kedungwinong

"Di Dukuh Krebet, Kedungwinong warganya di evakuasi di dekat Balai Desa Kedungwinong. Alhamdulillah semua warga selamat, semua dalam kondisi sehat. Tadi kami lihat ada lansia, balita, Alhamdulillah dalam keadaan sehat dan sudah tertangani," ucapnya.

"Ketinggian paling tinggi tadi termonitor di Krebet, ketinggiannya seleher. Dan ini baru pertama," tambahnya.




(aku/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads