Seratusan Rumah di Jebres dan Pasar Kliwon Banjir Luapan Bengawan Solo

Seratusan Rumah di Jebres dan Pasar Kliwon Banjir Luapan Bengawan Solo

Tara Wahyu NV - detikJateng
Selasa, 25 Feb 2025 11:09 WIB
Kondisi banjir di Kelurahan Mojo, Jebres l, Solo, dampak luapan Bengawan Solo, Selasa (25/2/2025) pagi.
Kondisi banjir di Kelurahan Mojo, Jebres l, Solo, dampak luapan Bengawan Solo, Selasa (25/2/2025) pagi. Foto: Tara Wahyu NV/detikJateng
Solo -

Seratusan rumah di Solo tergenang banjir luapan sungai Bengawan Solo. Seratusan rumah itu berada di Kecamatan Jebres dan Pasar Kliwon.

Kepala BPBD Kota Solo, Nico Agus Putranto mengatakan dari data terakhir pukul 09.00 WIB, banjir masih menggenang.

"Hujan deras di kota Solo dengan durasi yang lama mengakibatkan Bengawan Solo mengalami kenaikan air yang cukup cepat dan mengakibatkan kenaikan air di rumah warga di beberapa titik lokasi," kata Agus saat dihubungi detikJateng, Selasa (25/2/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan lokasi yang terdampak meliputi Kelurahan Sangkrah, Sewu, Mojo, dan Kentingan.

"Di Kelurahan Sangkrah sekitar 46 rumah, Kelurahan Sewu 22 rumah, Kelurahan Kentingan 27 rumah, Kelurahan Mojo 35 rumah. Saat ini sudah didirikan empat tenda putih dan 20 matras," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Nico mengatakan beberapa warga sempat mengungsi di atas tanggul karena rumah mereka terendam.

"Sebagian warga mengungsi di tenda di atas tanggul," imbuhnya.

Air Mulai Surut

Sementara itu Camat Jebres, Samsu, mengatakan sejak pagi air sudah mulai surut. Namun masih ada beberapa yang tergenang.

"Air mulai meluap sejak kemarin sekira pukul 23.30 WIB. Ini tadi masih ada yang menggenang," kata dia saat dihubungi detikJateng, Selasa (25/2).

Samsu mengatakan, yang masih sempat tergenang yakni di Kelurahan Jebres. Di Kelurahan Jebres, yang terdampak ada empat rukun warga (RW).

"Genangan air di wilayah Kelurahan Jebres RW 19, 20, 21, dan 36," jelasnya.

Ia mengatakan tinggi air yang menggenangi rumah bervariatif. Yang paling tinggi, kata dia, ada yang sepinggang orang dewasa.

"Tadi malam ada yang tinggi airnya sampai sepinggang orang dewasa tapi tidak merata, karena beda ketinggian tanahnya. Tidak ada yang mengungsi," jelasnya.




(rih/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads